"Ka—kamu? Kamu seorang iblis!!" Riko berteriak dengan suara parau dan penuh kebencian. Ansel hanya diam. Dengan satu gerakan cepat, ia menghantam lutut Riko, membuat pria itu jatuh tersungkur di tanah. Riko mengerang kesakitan, tetapi amarahnya belum padam. Ia meraih pecahan kaca yang dibalut tisu di dalam sakunya, lalu dengan putus asa mencoba menyerang lagi. Ansel bergerak cepat, namun tidak cukup cepat untuk menghindari seluruh serangan. Pecahan kaca itu menorehkan luka panjang di lengannya, dan darah segera mengucur deras. Meski terluka, Ansel tidak mundur. Sebaliknya, ia semakin mendekati Riko dengan tatapan penuh determinasi. "Kau sudah cukup membuat kekacauan," desis Ansel dengan suara rendah namun penuh ancaman. Ia meraih Riko dengan tangan yang tidak terluka dan menyeretnya ke arah pintu gerbang. Di luar, suara sirene polisi semakin mendekat, dihubungi oleh Mona. Beberapa tetangga yang penasaran mulai berkumpul, menyaksikan kejadian itu. Mona, yang sejak tadi terpaku, a
Last Updated : 2024-10-29 Read more