Share

Bab 16

Lidia terdiam mendengar teriakan Mona. Kilasan ingatan perlakuan buruk keluarga Hartono pada dirinya dan Mona terbayang olehnya.

Tak pernah sekalipun Kakek menganggap mereka. Selalu bersikap pilih kasih. Dan itu semakin menjadi-jadi setelah Dante, suami Lidia, membawa Ansel ke rumah mereka sebagai menantu.

Ketika teringat semua kerumitan yang semakin membesar setelah kedatangan Ansel, amarah Lidia membeludak.

Lidia menatap tajam ke arah Ansel. Tangannya gatal ingin melayangkan pukulan. Namun, ketika teringat perlawanan Ansel terhadap Kakek, Lidia sedikit gemetar.

"Dasar pembawa sial! Menantu gak guna! Kenapa suamiku harus membawa kamu ke sini! Kenapa dia membawa kutukan ke rumah ini!" Lidia berteriak. Suaranya memenuhi ruangan dengan kebencian yang tak terbendung.

Emosi Lidia meledak-ledak. Dan baginya, Ansel adalah sasaran empuk untuk melepaskan semua emosinya.

"Mama, jangan terlalu emosi. Hati-hati dengan jantungmu!" balas Ansel dengan nada sedikit khawatir.

"Sialan!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status