Share

Bab 22

"Kurang ajar! Beraninya kamu mengancamku!" Hendrik berteriak, suaranya menggelegar penuh kemarahan.

Ansel tersenyum remeh. Dia sudah mencari tahu tentang kejadian empat tahun lalu, dan dia menemukan satu fakta mengejutkan.

"Benar-benar bukan manusia!" Ansel meludah jijik melihat Hendrik.

Dia dan Mona benar-benar tidak beruntung memiliki paman seperti jelmaan iblis.

Emosi Hendrik semakin memuncak saat melihat Ansel meludah.

"Apa yang kalian lakukan di sini? Apa kalian benar-benar polisi? Kenapa kalian tidak berani bergerak menangkapnya?"

Hendrik berteriak menggebu-gebu. Suaranya serak dengan napas terengah. Matanya menatap tajam pada polisi yang hanya diam sambil menggigil.

Melihat kemarahan Hendrik, Ansel tersenyum puas. Ia tak yakin bagaimana pria licik seperti Hendrik bisa memiliki anak idiot seperti Rio. Apakah Rio benar-benar anaknya?

Para polisi yang terpojok langsung tersentak. Mereka memegang erat-erat senjata api yang siap ditembakkan.

Tapi entah kenapa, dari beberapa titi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status