Share

Bab 25

"Mona, aku akan ke sana sebentar!" Ansel menunjuk ujung lorong rumah sakit.

"Pergi saja sana! Untuk apa kamu melapor pada anakku! Kamu tidak diterima di sini!" Lidia berucap dengan menggebu-gebu. Matanya menatap tajam ke arah Ansel, seperti ingin menelan menantunya itu hidup-hidup.

Ansel tak memperdulikan Lidia, dan bergerak menjauh dari sana.

"Aku di rumah sakit Merilian. Dan di dekat kamar rawat Rio, aku melihat ada orang-orang yang bekerja untuk pamanku dulu. Cari tahu tentang mereka, dan laporkan padaku hasilnya!"

Ansel menyimpan kembali ponselnya setelah mengirim pesan pada Richard.

"Ansel ...."

Ansel langsung berbalik saat dia mendengar suara Mona.

"Kenapa kamu menyusul? Tunggu saja di sana!" Ansel berjalan mendekati Mona. Ia merasa tak aman sekarang, sebab belum mengetahui, apakah orang-orang tadi masih bekerja untuk pamannya atau tidak.

Mona tidak menjawab, tapi dia meraih tangan Ansel dan kemudian menghela napas panjang.

"Ayo, kita obati lagi lukamu! Ini kembali berdarah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status