Share

Bab 31

Lima orang pria berbadan besar itu langsung maju bersama-sama. Tatapan meremehkan terlihat jelas saat mereka menatap Ansel, tapi Ansel tak merasa gentar sedikitpun.

Ansel mendorong Adrian hingga terpental jatuh. Beberapa orang yang tadi berjalan bersamanya cepat-cepat membantu.

"Sial!" Adrian mendesis marah. Harga dirinya hancur. Walaupun lantai marmer itu tak kotor, tapi tetap saja membuat jas mahal milik Adrian tampak lusuh.

Lima pria bertato itu mengayunkan tangan dan kaki mereka. Tapi belum sempat mereka berkedip, semuanya sudah jatuh dengan keras ke lantai.

Mereka mengaduh kesakitan. Tak dapat berpikir, kapan Ansel menyerang mereka, dan apa yang diserangnya?

Tubuh kekar mereka serasa hancur. Sakitnya tak tertahankan. Bahkan salah seorang dari mereka berteriak kesakitan saat ia menyadari tulang betisnya patah.

Semuanya seperti angin. Kecepatan Ansel seperti tak kasat mata. Serangannya kuat dan mematikan.

Adrian membelalakkan mata karena terkejut. Tak pernah ia menyangka kalau o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status