All Chapters of Skandal Panas sang Pewaris Dingin: Chapter 31 - Chapter 37
37 Chapters
Gila Karena Foto
Isa sedang duduk di sisi Keenan, ketika dia mendapat pesan dari orang yang diperintahkannya untuk mengikuti Emmy. Gadis itu menghela nafasnya, diam-diam melirik Keenan yang sedang bersandar di tempat tidur.Pria itu terlihat sibuk menggeser-geser tabnya, sesekali keningnya mengerut membaca laporan-laporan yang dikirim Leo lewat emailnya. Isa menegakkan punggungnya, melirik sekali lagi.“Kamu tidak ingin istirahat?” tanya Isa.“Aku masih harus memeriksa beberapa laporan penting,” sahut Keenan tanpa melihat Isa sekalipun.Keenan selalu seperti itu padanya. Dia tidak pernah menatap wajahnya saat bicara, tidak pernah melihatnya setajam dia melihat Emmy. Padanya, Keenan bicara seadanya, dengan bahasa klise dan kalimat yang selalu diakhiri tanda seru.Dan Isa tahu Keenan tidak seperti itu pada Emmy. Ya, dia memang selalu melakukan hal-hal yang membuat Emmy tersiksa. Tapi mata itu tidak bisa menyembunyikan perasaan Keenan yang sesungguhnya. Dia terpaksa dan menyesal ketika dia menyakiti Emmy
Read more
Ciuman Refleks
Air semakin naik hingga menenggelamkan wajah Emmy. Ketakutan dan putus asa menguar dari tubuhnya. Cairan bening transparan itu benar-benar memenuhi bath up, merendam seluruh tubuhnya dan dia bisa melihat wajah mengerikan Keenan dari sana.Emmy tidak takut kematian. Namun sejak dulu air adalah musuhnya. Hal itu dimulai saat Isa mendorongnya ke dalam sebuah bekas kolam galian yang dipenuhi air saat usianya enam tahun. Emmy bertarung mempertahankan nyawanya waktu itu dan dia cukup berhasil saat ada beberapa anak sekolah melintas dari sana.Salah seorang melompat ke dalam dan menarik rambutnya, menyeretnya ke tepi dan memberi nafas buatan padanya. Pertolongan itu tiba tepat waktu dan Emmy selamat.Sekarang, dia kembali diperhadapkan dengan situasi yang sama. Bahkan kali ini suaminya sendirilah yang melakukannya. Emmy telentang tak berdaya, kedua tangannya hanya bisa merengkuh pakaian Keenan, memukul-mukul tubuh pria itu agar akal sehatnya kembali.Emmy mulai tersengal ketika dia tidak bi
Read more
Gadis Bodoh
Lidah Keenan bergerak, membelah dan memberikan seluruh kenikmatan dunia pada Emmy. Kuku-kuku Emmy menancap di punggung Keenan, terkesiap dan mendesah pelan saat Keenan membelai kulit lehernya.Dan dia nyaris meringis ketika Keenan mengecup lehernya pelan namun penuh keintiman. Bak tersengat listrik, Emmy menekuk jemari kakinya ke lantai dan berusaha menekannya di sana. Gadis itu seolah diterbangkan ke angkasa.Dulu, saat pertemuan pertama, Emmy dalam kondisi lumpuh dan tidak begitu menyadari jika Keenan benar-benar menarik. Dan sekarang, dalam dekapan tubuh yang sepenuhnya sadar, Emmy mulai merasakan Keenan sungguh-sungguh mematikan.“Ssstt!” Dorothy mendorong Cecilia ketika dia mengintip ke dalam kamar mandi, dia malah menemukan cucunya bercumbu. Dengan melakukan isyarat, dia menyeret Cecilia yang merengut karena belum sempat melihat apa yang dilihat Dorothy.Dan ketika Keenan mendengar suara pintu ditutup, dia membuka matanya, melirik sebentar ke pintu kamar mandi sebelum tatapannya
Read more
Bukan Takdirku
Emmely Achilles? Apakah Emmy tidak salah dengar? Dia nyonya Achilles? Keenan menyebutnya nyonya Achilles?Sejak kapan dia menjadi seorang Nyonya Achilles dalam hati Keenan?Emmy menarik selimut hingga menutup batang hidungnya dan hanya menyisakan kedua bola matanya yang berputar penuh rasa kaget. Sikap Keenan yang berubah-ubah membuatnya bingung. Kadang, Keenan akan menjelma sebagai seorang pria hangat penuh perhatian. Namun detik berikutnya pria itu bisa berubah berang bak kesurupan oleh iblis.Sungguh, Emmy tak akan bisa mengerti bagaimana Keenan bisa tidak berpendirian seperti itu.*Lily duduk di sebuah cafe, bersedekap kesal karena dia sudah lama menunggu. Ini bahkan sudah sore namun Emmy tidak muncul juga. Gadis itu menegakkan tubuh, meregangkan pinggangnya yang mulai terasa ngilu sambil mengedarkan pandangannya mengelilingi cafe.Suasana cafe favorit mereka sangat indah dan menyenangkan. Emmy dan dirinya selalu menghabiskan waktu di sana, entah untuk mengerjakan tugas saat masi
Read more
Bicara Berdua
Dalam suasana kamar yang gelap gulita karena lampu sengaja tidak dinyalakan, Keenan duduk sendirian. Rahangnya mengetat, wajahnya pasti sangat merah karena alkohol yang diminumnya. Pria itu bergeser. Karena dia merasa di dalam kamar terasa sangat sesak, dia membuka pintu menuju balkon.Dia menyandarkan tubuh di dinding pembatas. Di saat yang bersamaan, dia melihat Emmy berjalan memasuki kediaman Barat. Keenan menelengkan kepala, mengamati Emmy dari atas. Gadis itu berjalan dengan anggun dan santai.Emmy berhenti. Dia jongkok untuk mencium bunga-bunga mawar yang berbunga. Gadis itu langsung tersenyum senang dan Keenan makin tidak bisa melepas pandangannya. Seolah Emmy menguncinya, tatapan Keenan tak berubah bahkan hingga Emmy sudah masuk ke dalam rumah dan Keenan tak lagi melihatnya.Pria itu menghela nafas. Langit malam ini sedikit dingin. Dari kejauhan terlihat kilatan-kilatan petir menyambar. Mungkin badai akan segera sampai sekitar tiga empat jam lagi. Keenan memejamkan mata, berus
Read more
Kelebat Masa Lalu
Musim dingin, 20 tahun yang lalu.Sebagai satu-satunya pewaris Achilles, Keenan tumbuh dalam balutan kasih sayang penuh dari anggota keluarganya. Ibarat sebuah telur emas, dia selalu dijaga dan tidak diperbolehkan melakukan apa pun selain belajar.Keenan berusia delapan tahun ketika dia berdiri di balkon kediamannya dan hanya bisa melihat luasnya dunia dari sana. Dia tidak diperbolehkan keluar jika tidak ada hal penting. Pun kalau keluar, dia akan dijaga oleh setidaknya tiga orang bodyguard yang khusus dipekerjakan Charles, ayahnya.Semua pelayan menyukai dan menyayangi Keenan karena walau dia adalah permata di keluarga dan menerima perlakuan sangat khusus, Keenan tetap rendah hati dan bertutur kata baik. Charles tidak menyekolahkannya di sekolah umum, melainkan menyewa guru ke kediamannya dan Keenan tidak memiliki teman sama sekali, kecuali para pelayan dan bodyguardnya.Tapi Keenan tetaplah seorang anak yang penuh rasa ingin tahu. Semakin bertambah usianya, semakin penasaran dia den
Read more
Kamu Kesepian
Pertemuannya dengan Isa sekali lagi membuat Keenan meyakini kalau Isa adalah takdirnya. Waktu kembali mempertemukan mereka walau Keenan dulu tidak pernah yakin akan melihat kembali gadis yang dulu menyelamatkan hidupnya.Sejak pertemuan itu, Keenan sangat menjaga Isa. Hubungan keduanya sangat dekat, namun seiring bertambahnya usia Keenan, dia menyadari jika perasaan dalam dirinya bukanlah sebuah perasaan suka terhadap lawan jenis seperti yang selama ini diharapkannya.Walau selalu berusaha untuk berada di sisi Isa dan mengabulkan semua permintaannya, Keenan merasa itu hanya sebuah sikap tanggung jawab. Keenan harus memenuhi janjinya pada gadis itu karena dia yang telah mengatakannya dulu.Tapi perasaannya? Tidak ada perasaan khusus di dalam sana. Tidak ada keinginan untuk memeluk Isa, menyentuhnya atau menciumnya seperti yang dia lakukan pada gadis di depannya kini. Isa hanya dianggapnya sebagai adik dan seseorang yang pernah menyelamatkannya.Itu saja.Dan walau sekarang dia bersama
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status