Share

Tinggal Sementara

Ketika Keenan menggendong Isa dan meletakkan gadis itu di kursi tunggu setelah selesai menerima tindakan, Isa tiba-tiba saja menyambar tangan Keenan. Dia menggenggamnya sambil terus meringis.

“Ada apa?” Keenan jongkok di depan Isa. “Ada yang tidak nyaman?”

“Sakit,” keluh Isa. Dia menunduk melihat kakinya yang dibebat perban dan kini tidak mengenakan alas kaki apa pun.

“Aku minta maaf atas nama Emmy,” ujar Keenan.

Isa berhenti meringis, tatapannya berubah sinis. Sederhana, tapi permintaan maaf itu membuat Isa berang. Kenapa? Kenapa Keenan meminta maaf atas nama Emmy? Siapa Emmy untuknya?

Kemudian dia meringis lagi. “Tidak apa-apa,” katanya berbohong. “Dokter juga mengatakan lukanya tidak parah.”

“Tapi ini akan membuat gerakanmu terbatas selama beberapa hari ke depan.” Keenan menghela nafas, pindah duduk ke samping Isa. “Kamu perlu bedrest agar lukanya cepat pulih.”

“Ya,” gumam Isa, kembali menunduk melihat kakinya. “Omong-omong, aku harap kamu tidak melakukan apa pun pada Emmy.” Kembal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status