Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / Chapter 381 - Chapter 390

All Chapters of Kebangkitan Naga Perang: Chapter 381 - Chapter 390

455 Chapters

381. Kekuatan Sejati Pedang

Ledakan energi besar yang terjadi di tengah bentrokan dua pedang legendaris, Pedang Kabut Darah dan Pedang Surgawi, memekakkan telinga dan menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan pepohonan, batu-batu besar, dan tanah di sekitarnya. Suara gemuruh ledakan itu menggema jauh ke lembah, membuat burung-burung beterbangan dan binatang-binatang liar melarikan diri dalam ketakutan.Rendy terhempas ke tanah, tubuhnya membentur keras tapi ia segera berdiri, darah mengalir dari pelipis dan luka-luka di tubuhnya. Namun, matanya yang bersinar merah tetap menunjukkan tekad baja.“Aku tidak akan kalah!” serunya, menggenggam Pedang Kabut Darah dengan kedua tangannya. Aura merah pekat menyelimutinya lagi, kali ini membentuk bayangan naga merah yang melingkar di tubuhnya, bersiap melancarkan serangan balasan.Di sisi lain, Xian Wu berdiri di atas batu besar yang melayang di udara, tampak tak tergoyahkan meskipun ia pun mengeluarkan banyak tenaga untuk menyerang. Pedang Surgawinya kembali terbentu
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

382. Grandmaster Sekte Pedang Dewa

Raungan naga merah yang melesat dari Pedang Kabut Darah mengguncang langit, membuat awan kelabu di atas medan pertarungan terbelah. Suara gemuruh naga seolah menggetarkan tulang setiap orang yang mendengarnya. Bayangan besar naga merah itu mengincar Xian Wu dan Moira dengan kecepatan luar biasa, membawa gelombang energi destruktif yang menghancurkan tanah di bawahnya.Xian Wu mengerutkan kening, tubuhnya melayang ke udara. Dengan cepat ia menciptakan formasi rune talisman berupa energi berbentuk lingkaran raksasa, memancarkan cahaya biru menyilaukan. “Pedang Surgawi, formasi perisai suci!” serunya. Cahaya biru berkumpul menjadi dinding energi yang tampak tak tergoyahkan.Moira tidak tinggal diam. Dengan satu lompatan ke belakang, ia mengangkat kedua tangannya, mengaktifkan pedang emasnya. “Formasi Seribu Cahaya!” teriaknya, memanggil ribuan bilah pedang kecil yang berkilauan, membentuk pola spiral di sekelilingnya. Energi dari formasi itu memusat, mengarah ke naga merah yang meluncur
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

383. Rendy vs Jian Cheng

Jian Cheng berhenti beberapa langkah dari medan yang hancur, mengangkat satu tangan. Hembusan angin yang sebelumnya hanya mengacak-acak rambut Rendy kini berubah menjadi pusaran angin tajam yang melingkupi tubuh Jian Cheng. Aura pria tua itu terasa seperti gunung yang menekan dada siapa pun yang berada di dekatnya.“Rendy Wang,” ujar Jian Cheng dengan suara rendah, namun setiap kata yang ia ucapkan bergema, “kau telah menggunakan Jade Dragon untuk membuka kekuatan Lembah Roh Kultivator. Kau telah melanggar keseimbangan dunia ini. Sebagai penjaga tatanan, aku tak punya pilihan lain selain menghentikanmu.”Rendy meneguk ludah, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. “Keseimbangan? Yang kalian pedulikan hanya kekuasaan dan kepemilikan! Aku tidak akan menyerahkan Jade Dragon atau kekuatan ini pada orang sepertimu!”Tanpa peringatan, Jian Cheng menjentikkan jarinya. "WUUSSH!" Angin tajam melesat seperti pisau, memotong bebatuan di sekitar Rendy menjadi serpihan kecil. Rendy sempat meng
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

384. Bantuan Shin Kang

Rendy berdiri terhuyung-huyung, tangan kanannya yang memegang Pedang Kabut Darah terasa berat, seolah kekuatan Jian Cheng telah menyedot energinya. Wajahnya dipenuhi luka-luka kecil akibat ledakan sebelumnya, namun matanya masih memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. Di sekelilingnya, aura merah dari Pedang Kabut Darah bergetar liar, seperti hembusan nafas naga yang tertahan.“Bocah, kau takkan bisa mengalahkannya sendirian!” Suara berat dan penuh ejekan dari dalam pedang itu menggema di pikiran Rendy. Itu suara Shin Kang, kultivator legendaris yang selama ini tertahan dalam Pedang Kabut Darah.“Kau tahu aku benar. Biarkan aku mengambil alih. Aku akan menunjukkan padanya apa arti kekuatan sejati!”Rendy menggertakkan giginya, dadanya naik turun. “Aku tak butuh bantuanmu, Shin Kang!” teriaknya dalam hati, namun ia tahu kekuatannya mulai memudar. Jian Cheng, dengan aura hitam yang semakin pekat, perlahan berjalan mendekat. Setiap langkahnya membuat tanah retak, tekanan spiritual yang i
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

385. Pertarungan Brutal

Shin Kang, yang kini menguasai tubuh Rendy, melangkah maju dengan aura keangkuhan yang membakar sekelilingnya. Mata merah menyala itu menatap Jian Cheng seperti seorang predator yang sudah memastikan mangsanya tak punya jalan keluar. Aura Pedang Kabut Darah merajalela, membelah udara dengan panas yang membuat tanah di bawahnya retak.“Kau terlihat cemas, Jian Cheng,” kata Shin Kang dengan suara dalam yang menggema. “Bukankah kau ingin merasakan kekuatan Pedang Kabut Darah yang sebenarnya? Sekarang kau mendapatkannya.”Jian Cheng tidak menjawab. Ia menarik napas panjang, menenangkan pikirannya. Pedang peraknya memancarkan aura dingin yang berlawanan dengan aura panas Shin Kang, menciptakan benturan energi yang membuat medan pertempuran terasa seperti badai kecil.“Kekuatan besar seperti itu selalu datang dengan harga yang harus dibayar,” kata Jian Cheng akhirnya. “Dan kau, Shin Kang, adalah harga yang terlalu mahal untuk dibayar dunia.”Shin Kang tertawa keras. “Cukup bicara, kultivato
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

386. Kemenangan Mutlak

Debu dan puing-puing bergolak di udara sebelum perlahan-lahan mereda, memperlihatkan sosok yang berdiri tegak di tengah medan pertempuran. Itu adalah Rendy. Namun, ada sesuatu yang berbeda. Matanya yang sebelumnya menyala merah di bawah kendali Shin Kang kini telah kembali ke warna aslinya, tetapi kilauan yang terpancar darinya lebih tajam, lebih menakutkan. Aura yang menyelimutinya bukan hanya mengintimidasi, tetapi juga membawa kesan ketenangan yang berbahaya—seakan dua jiwa dalam dirinya telah mencapai kesepakatan yang mengerikan.Di tanah, Jian Cheng tersungkur dengan pedang peraknya yang patah menjadi dua. Napasnya tersengal, matanya dipenuhi kewaspadaan saat menatap Rendy, seolah melihat sosok yang berbeda dari sebelumnya. Jari-jarinya gemetar ketika mencoba menyangga tubuhnya agar tetap tegak.Dari balik pepohonan yang jauh, suara langkah kaki cepat bergema. Tak lama, sekumpulan pria berseragam putih dengan emblem pedang di dada mereka muncul. Mereka adalah anggota Sekte Pedang
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

387. Menemui Jessy Liu

Rendy berdiri di tengah reruntuhan, tatapannya menyapu medan yang porak-poranda akibat pertarungan sengit melawan Sekte Pedang Dewa. Udara masih dipenuhi aroma besi dari darah yang tertumpah, dan tanah di sekelilingnya penuh dengan retakan serta serpihan batu yang berserakan. Ia menghela napas panjang, menyadari bahwa tempat ini bukan lagi wilayah yang bisa ia tinggali. Paradise Hill terasa semakin jauh, seakan dunia yang dulu ia kenal semakin memudar di balik kabut realitas yang berubah.Ia mengepalkan tangan, menyadari satu hal—agar bisa keluar dari dunia aneh ini, ia harus menuntaskan misinya. Zhang Wei masih hidup, dan selama pria itu bernapas, jalan keluar akan tetap tertutup baginya. Tidak ada pilihan lain, ia harus menghabisinya.Namun, di sela pikirannya yang dipenuhi rencana perburuan, sebuah ingatan melintas dalam benaknya. Jessy Liu. Wanita itu pernah menatapnya dengan penuh keterkejutan di Z-Mart, seolah mengenalinya dari kehidupan lain. Bahkan, ia melindungi Rendy dari hi
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

388. Kegelapan Negeri Langit

Langit di Negeri Langit tampak seolah-olah dilukis oleh tangan dewa. Awan-awan putih lembut melayang di bawah cakrawala emas, memantulkan cahaya matahari yang berpendar-pendar seperti kristal. Pohon-pohon surgawi yang menjulang tinggi, dengan daun-daun bercahaya biru dan perak, berdesir perlahan di tengah angin Qi yang mengalir tanpa henti. Energi Qi di Negeri Langit tidak seperti di dunia fana—ia tampak hidup, memancar dalam bentuk aliran warna-warni yang bisa dilihat dan dirasakan oleh siapa pun yang berdiri di sana.Setiap nafas yang diambil di Negeri Langit seperti menyerap kekuatan alam semesta. Udara terasa segar, namun penuh dengan kekuatan yang hampir menekan. Kultivator yang cukup beruntung berada di tempat ini dapat merasakan tubuh mereka dipenuhi energi, seolah-olah setiap pori-pori mereka membuka untuk menyerap Qi yang melimpah.Di tengah keindahan Negeri Langit, sebuah tempat berdiri kontras dengan kemegahan sekitarnya—Kuburan Pedang Spiritual. Sebuah wilayah terlarang ya
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

389. Perebutan Jade Dragon

Di puncak altar hitam Kuburan Pedang Spiritual, Zhang Wei berdiri dengan tatapan penuh ambisi. Aura hitam di sekelilingnya semakin pekat, membentuk siluet-siluet pedang yang melayang dan berputar cepat seperti topan. Setiap hembusan angin dari pusaran itu membawa rasa dingin menusuk, seolah-olah mengisyaratkan kehancuran yang akan segera datang.“Rendy Wang,” gumam Zhang Wei dengan senyuman tipis. “Kau bisa menyembunyikan dirimu, tetapi aku akan menemukannya. Dan saat itu terjadi, kau tidak akan punya jalan keluar.”Tiba-tiba, dari kejauhan, seorang utusan dari Sekte Pedang Dewa berlutut di hadapan Zhang Wei. “Tuan Zhang Wei, kami telah menemukan jejak Rendy Wang di Negeri Fana. Ia terlihat terakhir kali di Paradise Hill.”Zhang Wei menyeringai lebar. “Bagus. Kirim para kultivator elit kita untuk mengepungnya. Aku ingin dia terkepung tanpa celah.”Utusan itu mengangguk, lalu menghilang dalam sekejap, membawa pesan kehancuran bagi Rendy Wang.Di Paradise Hill, Rendy berdiri di depan te
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

390. Kultivator Ranah Spirit Ascension

Aura hitam pekat menyelimuti Rendy saat ia berdiri tegak di tengah medan pertempuran. Energi Nascent Soul-nya menyatu dengan kekuatan dari Pedang Kabut Darah, menciptakan tekanan yang membuat udara di sekitarnya terasa berat. Di sekelilingnya, kultivator-kultivator lawan yang berada di ranah Spirit Ascension dan bahkan Heavenly Core menatapnya dengan kewaspadaan.Rendy di saat terakhir memutuskan tidak menggunakan pertolongan dari Shin Kang karena merasakan aura jahat dalam diri roh kultivator ini. Ia mengandalkan kemampuannya yang telah menerobos ranah Nascent Soul untuk menghadapi kelompok kultivator ini.Pria berjanggut putih, Jian Cheng, maju dengan tatapan dingin. “Nascent Soul? Kau memang berbakat, Rendy Wang. Tapi itu tidak cukup. Dunia kultivasi tidak hanya tentang kekuatan, tapi tentang pengalaman dan strategi.”Rendy mengayunkan pedangnya perlahan, memancarkan aura tajam yang membuat tanah di sekitarnya retak. “Kalau begitu, mari kita lihat apakah pengalamanmu cukup untuk me
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
PREV
1
...
3738394041
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status