Keesokan pagi ketika Kavia sedang sarapan bubur buatan Erland lagi—lantaran dia menolak makanan dari rumah sakit—Daniel dan Delotta berkunjung. Kavia agak terkejut melihat kedua orang tuanya muncul. Setelah Javas, sekarang mami dan papi. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Erland. Namun pria itu pura-pura tidak melihat ketika Kavia melotot padanya. "Sayang, kenapa nggak cepet bilang sih kalau kamu masuk rumah sakit?" tanya Delotta dengan wajah menyesal lantaran baru tahu sang putri dirawat. "Maaf, Mam. Aku nggak mau bikin papi sama mami khawatir." Tidak ada jawaban lain yang bisa Kavia pikirkan. Niat awal akan memberi kabar orang tuanya setelah keluar dari rumah sakit gagal. Kavia tidak tahu sejak kapan Erland jadi ember begini. Dia yakin sebentar lagi Gyan pun akan menyusul datang. "Kamu kan putri kami meskipun udah nikah. Kami masih berhak tahu keadaan kamu, Nak." "Iya, iya, Aku minta maaf, Mam." Kavia buru-buru memeluk pinggang sang mami, mencegah wanita itu mengomel lebih banyak
Read more