All Chapters of Istri yang Kau Sakiti Ternyata Punya Perusahaan Sendiri : Chapter 81 - Chapter 90

158 Chapters

Bab 81. Keluarga Abian.

"Dia calon menantu Mama." Ucapan Abian membuat Wanita itu menatapku lekat. Namun beberapa saat kemudian, ia tersenyum hangat."Sini, Sayang!" Beliau menggerakkan tangannya memintaku untuk mendekat.Aku menoleh ke arah Abian, ia mengangguk. Aku pun melangkah pelan mendekati ranjang."Cantik sekali, siapa nama kamu Sayang?""Saya Tyas Tante," jawabku gugup.Bagaimana tidak tiba-tiba Abian mengatakan aku calon mantu pada mamanya. Awas aja ya kamu Abian!"Tyas, nama yang sangat bagus, secantik orangnya. Abi, kamu memang pandai pilih calon istri. Dia sangat cantik dan baik," ucapnya lagi."Tante, gimana keadaannya?" Wajahnya masih terlihat pucat, tapi ia terlihat begitu ceria begitu melihat Abian datang."Mama. Panggil Mama saja, ya! Keadaan Mama sudah lebih baik, bahkan sekarang Mama merasa sudah sehat sebab Abian sudah datang, dan bonusnya Mama sebentar lagi mau punya menantu," ucapnya terkekeh.Aku tersenyum kaku sambil sesekali melirik Abian. Dia hanya menunduk salah tingkah, lalu me
Read more

Bab 82. Deg-degan

Tyas Pov."Lalu sekarang apa rencanamu?"Abian terdiam, ia hanya menggeleng kecil."Entahlah, Papa itu sangat percaya sama Om Martin Dia lebih percaya sama orang lain daripada sama anaknya sendiri." Abian terlihat kesal.Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Aku turut prihatin melihat posisi Abian."Apa tak ada cara lain, untuk bisa membuat papamu percaya? Dengan menjebak Om Martin mungkin.""Maksudmu?" Abian langsung menoleh ke arahku."Kita harus beri papamu bukti, supaya dia percaya. Jika ucapan dari kamu saja tidak ia percaya, aku yakin kalau dia melihat buktinya, mau nggak mau dia harus percaya," usulku."Caranya?""Heh, kamu 'kan selalu pintar dalam mengatur perusahaan, tentu saja ini tugasmu untuk cari caranya," cetusku.Abian membuang napas kasar."Aku sudah pernah mencoba, tapi gagal. Dan pada akhirnya,yang ada justru Papa kembali menyalahkanku.""Ehm atau begini saja, kau punya teman dekat atau mungkin seseorang yang bisa kau percaya yang masih bekerj
Read more

Bab 83. Kecelakaan.

"Pa, ternyata Abian itu kasihan banget tau Pa, dia itu kayak di benci gitu sama Papanya" ujarku pagi ini di meja makan.Hari ini hari Minggu jadi aku bisa santai di rumah."Oh itu, iya Papa sudah tahu, Rendra memang keras kepala." Apa menanggapi sambil menyuap makanan."Papa kenal dia?""Ya tentu saja Papa kenal, siapa sih yang tak kenal Rendra Kresna Hariadi, seorang pemilik perusahaan Kresna Hariadi."Aku hanya mengangguk, Papa memang sudah malang melintang dia dunia bisnis tentu saja dia tahu para petinggi perusahaan lain."Sebenarnya Papa juga sudah pernah mencoba bicara padanya. Tapi dia malah marah karena Papa justru mempercayai perusahaan pada Abian."Papa mendesah kesal."Ehm, memang sih orang kalau udah benci ya, mau apapun itu yang menyangkut dengan orang yang di benci, pasti selalu salah di matanya.""Ya begitulah." Papa membenarkan kata-kataku."Dan anehnya lagi dia lebih percaya sama orang lain loh, dari pada sama anaknya sendiri," ucapku."Begitu lah, hati kalau sudah k
Read more

Bab 84. Kabar Duka.

Tyas pov."Tyas masuk dulu ya Pa," pamitku aku pun masuk ke dalam rumah.Waktu terus bergerak hingga malam hari, Abian belum juga menghubungi Papa ataupun aku untuk mengabarkan keadaan ayahnya.Bagaimana ya keadaan papanya Abian? Apa dia baik-baik saja? Hingga malam hari aku memberanikan diri untuk mengirimkan pesan padanya.[Selamat malam, bagaimana keadaan papa kamu Bi?]Pesan itu terkirim, tapi hingga beberapa menit, tak juga di buka oleh Abian. Mungkin dia sedang sibuk.Setiap malam aku mulai mengecek laporan dan beberapa email yang masuk. Serta menyiapkan semua keperluan untuk bekerja besok.Hingga pagi hari aku terbangun, sebuah pesan balasan dari Abian masuk.[Maaf Yas, aku baru balas oesanmu. Luka akibat kecelakaan cukup parah, dan sekarang keadaan Papa Kritis. Mohon doa-nya untuk Papaku ya.]Aku terkesiap membaca pesan dari Abian.[Saya turut prihatin, semoga papamu lekas membaik dan berhasil melewati masa kritisnya.][Terimakasih Yas.]Saat sarapan aku menyampaikan soal ke
Read more

Bab 85. Bersama Calon Mertua

"Hah, apa? Dia janda? Apa Mbak Suryani nggak salah! Anaknya bujang ganteng masak dapetnya janda! Kayak nggak ada perempuan lain aja yang masih perawan!" Seketika langkahku terhenti. Aku tak jadi ke toilet mendengar percakapan tiga orang yang ada di dapur. Aku memutar langkah kembali ke ruang tengah. Sakit? Tentu saja. Aku juga manusia biasa. Hanya karena statusku seorang janda, lalu aku tak pantas bersanding dengan Abian yang masih bujang? Begitu maksud mereka? Aku tersenyum getir. Belum apa-apa saja sudah ada saudaranya Abian yang tak menyukaiku, apa lagi kalau sudah sampai tahap serius. Aku kembali berbalik menemani Tante Suryani di ruang tengah. Sekarang beliau sudah lebih tenang. "Kok cepat sekali ke kamar mandi?" "Iya, Ma, nggak jadi, tadi soalnya ada yang lagi pakai kamar mandi." Aku terpaksa berbohong. "Oh, mau pakai kamar mandi di kamar Mama aja?" tawarnya. "Oh nggak perlu Ma, nanti saja." "Sudah nggak apa-apa, yuk sini masuk, Mama juga ingin ngobrol-ngo
Read more

Bab 86. Baju Robek.

"Assalamualaikum! Mama." Abian datang dari luar. "Wa'alaikumussalam, aku dan Tante Suryani menjawab salam hampir bersamaan. Abian datang membawa beberapa belanjaan, di tangannya. "Ini martabak Telor dan martabak manis buat dua orang yang spesial!" ucap Abian sambil tersenyum, dan meletakkan plastik putih di atas meja. "Eh, Mas Abi, buat kami mana?" Tiba-tiba seorang perempuan berusia sekitar dua puluh tahunan datang dari dapur. "Oh tenang, ini ada lagi, buat kamu dan yang lainnya." Abian juga memberikan satu plastik lagi pada wanita yang aku tahu dia masih kerabat dari Tante Suryani. "Yeee! Makasih ya Mas!" ucapnya girang dengan gaya centilnya. "Iya sama-sama, udah sana ke dapur bagi sama yang lain!" "Oh kok ngusir sih Mas! Aku kan juga mau makan sama-sama Mas Abi!" rengeknya. "Ya udah sih Bi, makan bareng Stefy kenapa sih! Kok kayaknya kamu itu anti banget sama Stefy, padahal dia itu cuma pengin makan bareng kamu aja kok." Tiba-tiba seorang wanita berusia sekitar empat
Read more

Bab 87. Mencurigakan.

Tyas pov."Apa robek?" Aku memekik kaget mendengar bajuku ada yang robek."Oh ya Allah! Iya nih Sayang bajunya robek." Tante Suryani memegang bagian yang robek, ada di dekat pinggang sebelah kiriku. Untung saja aku memakai tanktop jadi kulit tubuhku tidak langsung terlihat. Astaghfirullah. Aku malu sekali. Untung saja tadi Abian langsung menyadari, dan dia langsung menutupinya dengan kain. Ternyata karena ini."Baju baru kok ya bisa robek ya? Apa iya Abian nggak teliti saat membeli? Tapi kan dia belinya di butik, tapi masak robek begini?" gumam Tante Suryani, sambil memegang bagian yang robek.Kalau iya Abian beli di butik nggak mungkin mereka menjual barang riject begini."Ganti baju lagi aja yuk Sayang, pakai baju Mama dulu nggak apa-apa ya Sayang, ini baju Mama Waktu Mama masih kurus, udah lama sih, tapi masih bagus kok, nih kamu pilih yang mana Sayang?"Tante Suryani memintaku memilih satu dari tiga baju gamis yang berjejer di bibir ranjang."Ehm yang ini aja Ma."Aku memilih gam
Read more

Bab 88. Amel

"Yas, tolong kamu telpon Azka untuk menghandle sementara pekerjaan Abi di kantor," ucap Papa pagi ini sambil menikmati sarapan pagi."Azka? Nggak Nando aja Pa?" usulku. Karena menurutku Nando lebih kompeten, dan aku yakin dia lebih bisa diandalkan."Azka saja, Nando fokus di kantor pusat, Azka kan memang sudah di sana bersama Abi, jadi dia lebih mengerti situasi dan kondisi di sana." Aku mengangguk paham."Baik Pa, nanti aku telpon dia."Kami menghabiskan sarapan pagi ini bersama.Setelah itu aku langsung ke kantor. Seperti biasa rutinitas di kantor, dan kesibukan di kantor. Aku menikmati itu.*"Halo Yas!"Tiba-tiba Amel sahabatku datang berkunjung ke kantor."Amel! Apa kabar? Tumben main kemari nggak ngabarin dulu?" Aku dibuat terkejut atas kedatangan sahabatku."Aku baik. Kamu yang apa kabar? Cie yang udah jadi wanita karier sekarang, jadi sibuk banget nih kayaknya sampai jarang hangout kita!"Aku tersenyum menanggapi. Kemudian kami berjabat tangan dan saling memeluk karena rasa ri
Read more

Bab 89. cinta segitiga.

"Hah! Apaan sih aku ini!" seruku tiba-tiba keceplosan karena sibuk dengan pikiranku sendiri."Hah, Kenapa Yas?" tanya Amel bingung melihatku seperti bingung sendiri."Oh, nggak, aku nggak apa-apa.""Jadi gimana? Cocok nggak?""Cocok apaan?""Kalau aku sama Abi, cocok enggak?""Oh, ya cocok-cocok aja sih," sahutku."Duh, bayanginnya aja aku udah Seneng bangeet, duhh Abiaaan ... Baik, ganteng, masa depan jelas, paket komplit dah pokoknya, Abis ... " Amel makin menjadi, ia sampai senyum-senyum sendiri membayangkan dirinya bersanding dengan Abian.Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.Padahal baru kemarin Abian bilang padaku untuk mulai memikirkan, tentang perasaannya, keseriusan dan kesungguhannya, untuk menjalani hidup bersama ke depan bersama-sama. Tapi sekarang justru tiba-tiba Amel juga menyukai Abian. Membuatku dilema.Apa aku tega menyakiti perasaan sahabatku sendiri? Amel dengan perasaannya, yang selama ini seakan mati rasa pada semua cowok. Kini seakan pu
Read more

Bab 90. Galau.

Sore hari aku pulang sampai di rumah, langsung mendaratkan bobotku di sofa ruang tamu."Sayang, sudah pulang?" Suara Papa mengagetkan."Sudah Pa.""Kenapa? Kok suntuk banget gitu?" tanyanya. Papa memang selalu peka jika aku sedang tidak baik-baik saja."Nggak apa-apa sih Pa. Cuma lagi sedikit pusing aja," sahutku."Ambil cuti beberapa hari dan pergilah berlibur. Kamu bisa ajak teman-teman kamu, atau ajak Amel, kan dia bestie kamu," usul Papa. Seketika aku langsung menoleh. Papa duduk di sebelahku."Amel?""Iya. Bukankah kalian sangat akrab?""Ya, iya sih. Tapi aku lagi nggak pengin liburan Pa." Entahlah aku sendiri tidak tahu dengan perasaanku sendiri. Padahal dulu aku akan sangat senang sekali saat denger Amel.pinya gebetan baru. Dan aku akan jadi orang pertama yang nyemangatin dia biar bisa jadian sm cowok yang ditaksirnya itu."Ya sudah kalau lagi nggak pengin liburan, kamu bisa jalan-jalan, untuk refreshing. Kamu terlalu diforsir selama sebulan ini, Yas. Kamu butuh refreshing, Say
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status