"Tapi aku maunya cuma Mas Abi, Budhe!" sentaknya kemudian beranjak dari duduknya dan berlari masuk ke dalam kamarnya.Aku dan Mama saling pandang. Aku menggeleng tak mengerti, ada ya orang seperti itu. "Ayo Ma kita pulang aja. Abi, pusing juga lama di sini," ajakku pada Mama."Eh, ya nggak bisa gitu dong Bi! Kamu harus tanggung jawab!" ketus Tante MeliaNetraku membeliak, makin tak mengerti dengan Tante Melia ini."Lho kenapa Abi? Abi nggak ngapa-ngapain kenapa suruh tanggungjawab." Aku berdecak kesal."Ya iya, Stefy jadi begini kan gara-gara kamu nggak balas cintanya. Ya, paling nggak, kamu bujukin dia dulu Bi! Jangan malah di tinggal pergi gitu aja!" sungut Tante Melia lagi.Astaghfirullah mimpi apa aku ini, mengapa jadi begini."Tante, ini juga sudah malam, Abi dan Mama ingin istirahat, jadi kami mau pulang saja." Aku yang sudah capek, ingin istirahat, justru di sini di buat seperti ini, tentu saja emosiku naik."Eh, enggak-enggak! Mbakyu, ayolah tolong saya ini, tadi Stefy sudah
Read more