Share

Bab 137. di rumah sakit.

"Abian, ayo cepetan!" Pagi-pagi sekali Mama sudah mengetuk pintu kamarku mengajakku ke rumah sakit.

Ya, Semalam Stefy mencoba mengiris pergelangan tangan kanannya dengan sebuah pisau.

Benar-benar konyol!

"Iya Ma, iya! Sebentar!" Aku dengan tergesa-gesa mengenakan kaos dan celana.

Semalam aku memutuskan untuk tidur tanpa membuka pesan dari Tante Melia.

Dan selepas subuh tadi Mama membangunkanku, menunjukkan sebuah foto Melia sudah tak sadarkan diri dengan kondisi pergelangan tangan kanannya berlumuran darah.

Untung saja Tante Melia cepat mengetahui, kalau tidak sudah dipastikan Stefy bisa tak tertolong akibat kehabisan darah.

Astaghfirullah! Dia benar-benar nekat. Dan hal ini bukan membuatku makin simpati, yang ada aku justru semakin muak dengan tingkahnya.

Maksudnya apa? Dia mau bunuh diri? Begitu? Astaghfirullah, betapa dia sangat pendek sekali cara berpikirnya. Apa dia pikir dengan mengakhiri hidupnya, akan selesai semua masalah? Dia tak menyadari justru hal itu akan jadi titik awal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status