Share

Bab 144. Indahnya pengantin baru.

"Maaf, aku sedang datang bulan, Bi."

Seketika aku menjatuhkan kepalaku di atas ranjang dan menutupi wajahku dengan bantal.

Haduh!

"Tapi, bukannya siang tadi kamu salat?" Aku mengangkat bantal yang menutupi wajahku sesaat.

Tyas mengangguk.

"Baru datang tamunya tadi," jawabnya sambil tersenyum.

"Yah! Aku harus puasa dulu dong, ini!" Kembali aku menutupi wajah ini dengan bantal. Tyas mengangguk kemudian tertawa, seolah ini adalah hal yang sangat lucu baginya.

Haduh, nasib, nasib!

Padahal aku sudah sangat menunggu momen ini sejak tadi. Hasrat dalam diri memuncak seketika kala mata dan tubuh ini di beri suguhan wanita cantik yang sudah halal untuk disentuh.

Aku laki-laki normal, dan kini harus bersabar sampai tamu bulanannya selesai. Tahu kan, bagaimana tersiksanya jadi aku.

"Bi, kamu kenapa?" tanyanya sambil kembali tertawa.

"Nggak! Aku nggak apa-apa!" sungutku.

"Bener nggak apa-apa?" ledeknya, seraya membuka bantal yang menutupi wajahku. Aku merengut menanggapi pertanyaannya. Namun Tyas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status