Home / Pernikahan / Bukan Suami Sempurna / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Bukan Suami Sempurna : Chapter 1 - Chapter 10

143 Chapters

1. Diammu Takkan Menyelesaikan Masalah

***"Begitu caramu memperlakukanku?" tanya Kanaya, ia langsung menatap suaminya dengan tatapan yang kecewa."Maksudmu apa, sayang?" Raka bertanya balik, ia ingin memeluk Kanaya dan istrinya itu menolak. Raka menghela napas, ia tidak tahu kenapa istrinya tiba-tiba marah padanya. "Katakan apa yang membuatmu marah lagi?" Kanaya tak menjawab, ia hanya sibuk dengan pikirannya sendiri. Kanaya sudah bosan dan lelah karena Raka tak juga paham dengan sebab kemarahannya. Ia merasa hidup dengan Raka selama tujuh tahun seperti orang asing saja, merasa lelaki itu jauh dari jangkauannya. Raka sibuk dengan dunianya, bahkan hampir melupakannya dan kedua anak mereka. Kanaya ingin meluapkan amarahnya, namun ia tidak bisa... ia tak sanggup karena takut pada akhirnya akan kehilangan Raka. Kanaya takut.Raka tersenyum samar, ia tahu kemarahan Kanaya pasti ada sesuatu yang istrinya itu pendam terlalu dalam. Raka memang tak paham dengan bahasa diam yang sering diungkapkan oleh Kanaya. "Sayang, Mas ha
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

2. Apa Salah jika Istri hanya di Rumah?

*** “Ayah… “ panggil Adam dan ia berlari menemui Raka dan memeluknya.Raka langsung memeluk anak bungsunya yang berumur empat tahun. Meski masih kecil, anak laki-lakinya sangat pandai bicara dan juga pintar.“Dek Adam sudah mandi?” tanya Raka sambil membelai wajah Adam lembut.“Dek Adam baru mandi, padahal mau Maghrib. Kanaya itu harus saja disuruh dan diingatkan,” celetuk Maharani, ia menghampiri Raka dan Adam sambil melipat koran yang berserakan di lantai.Raka menghela napasnya. “Bu, yang penting Adam sudah mandi, Kanaya juga kan masih ngurus Maryam, dia masih sakit.”“Istri zaman sekarang itu manja banget! Baru saja ngurus dua anak sudah kerepotan, istri zaman dulu itu bisa ngurus sepuluh anak sekaligus, tanpa pembantu atau ada yang jaga. Istrimu kamu obrolin dong, jangan malas, harus cekatan. Masa masak juga harus terus Ibu ajarkan,” keluh Maharani.“Bu, zaman kan sudah berubah. Jangan disamakan zaman dulu dengan zaman sekarang. Kanaya juga kan dia bisnis online, dia sibuk sama
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

3. Cemburunya Perempuan itu..

*** “Tante makin cantik saja,” puji Adam pada Rieke. “Kamu juga makin lucu dan ganteng Adam,” balas Rieke. “Iya dong. Adam itu mirip anggota BTS. Tante kan suka teriak-teriak enggak jelas lihat laptop kalau nonton BTS,” timpal Adam dengan polosnya.Rieke langsung menepuk jidatnya, “Aduh, gue bikin ponakan terkena demam K-Pop.” “Tante, mau tinggal di sini?” lanjut Adam. “Iya, tapi enggak sekarang. Tante masih harus ngurus beberapa administrasi dulu. Kenapa? Adam pingin cepat-cepat sama Tante yah?” goda Rieke. “Iya. Habis kalau ada Tante, hidup Adam sangat terjamin,” balas Adam. Rieke mengerutkan keningnya. “Terjamin, kenapa?” “Kan Adam bisa jajan terus setiap hari. Jadi, kebutuhan jajan Adam dan juga kak Maryam terpenuhi dan sangat terjamin,” balas Adam dengan tingkah lucunya. “Ya, Tuhan! Kamu masih kecil suka pintar merayu, bagaimana kalau sudah besar!” keluh Rieke.Adam hanya cengengesan saat Rieke menatapnya dengan sebal. Maharani masuk ke kamar Rieke, “Rieke, ayo kita maka
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

4. Berikan Waktumu untuk Mendengarku

*** “Sudah sore, kamu enggak dicariin suamimu, Nay?” tanya Alisya.“Anak-anak masih betah di rumahmu, Sya. Enggak apa-apa, kan?” Kanaya balik bertanya.“Kamu lagi marahan yah sama Raka?”Kanaya menggeleng lemah, “Enggak kok, Sya. Aku hanya bosan di rumah, sudah lama enggak ketemu kamu. Aku kangen,” balas Kanaya.Alisya langsung menghela napas, “Kamu tahu, Nay. Jika ada masalah itu selesaikan secara tuntas, jangan dibiarkan atau didiamkan, semua masalah akan tambah rumit, jika kalian tak menyelesaikannya. Jangan menambah masalah dengan berdiam diri atau membiarkan begitu saja. Kamu dan juga Raka akan sama-sama terluka dan salah paham, aku tahu kamu tipe orang yang suka memendam masalah seorang diri. Tapi, enggak salahnya kamu sampaikan apa yang kamu tidak suka dan membuatmu kesal pada suamimu. Suamimu berhak tahu, Nay.”Kanaya hanya menyimpulkan senyum. “Saat ini aku sedang lelah, Sya. Mas Raka tidak peka dan juga dia tahu apa permasalahannya. Aku hanya ingin pindah dan tidak satu rum
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

5. Hatiku Utuh untukmu

*** Semalam Raka tidak bisa tidur, ia terus saja melihat ponsel-nya, berharap Kanaya membalas pesannya. Raka hanya bisa menghela napas, saat tanda centang satu yang terlihat. Itu menandakan ponsel Kanaya tidak aktif. Entah sudah berapa kali, ia mencoba menghubungi istrinya, tapi Kanaya tidak meresponnya sama sekali.Raka langsung bergegas pergi ke luar rumah, harusnya Minggu ini ia masuk kantor untuk persiapannya berangkat ke luar kota untuk urusan dinas. Tapi, saat ini tanggung jawabnya yang utama adalah meredakan kemarahan istrinya.Raka terus memacu mobilnya, ia sangat rindu Kanaya dan juga kedua anaknya. Raka menyesal, kenapa ia hanya sibuk memikirkan pekerjaannya dari pada keluarganya. Ia sadar, bahwa keluarga adalah nomor satu di atas kepentingan apapun.Raka memencet bell rumah Alisya, tak lama Alisya membuka pintu dan terkejut melihat kedatangannya.“Mas Raka,” ucap Alisya terkejut.Raka tersenyum. "Kanaya sama anak-anak ada?” Alisya mengangguk, “Ada, Mas. Masuk saja, seper
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

6. Senyummu adalah Bahagiaku

*** Akhirnya Raka bisa melihat senyum mengembang di wajah Kanaya, kedua anaknya pun sangat bahagia karena mereka bisa jalan-jalan dengannya. Raka memang salah, ia tidak menyempatkan waktu yang banyak untuk keluarga kecilnya. Semua disebabkan oleh proyek yang sedang dikerjakannya di kantor.Maryam dan Adam terus saja bermain dengan riang di wahana permainan di salah satu Mall besar di Jakarta. Kanaya dan Raka melihatnya sambil mengulas senyum.“Mas, ke Riau berapa lama?” tanya Kanaya.“Seminggu, Sayang. Insya Allah Senin pagi sudah di Jakarta lagi, mau dibawa oleh-oleh apa?”Kanaya menggeleng lemah, “Aku maunya Mas pulang cepat saja,” sahutnya manja.Raka tertawa pelan, lalu ia genggam erat tangan Kanaya dan mengecupnya. “Nanti setelah proyek ini selesai, kita jalan-jalan ke Bali, kamu mau?” Kedua mata Kanaya membulat sempurna dan di mata Raka itu sangat menggemaskan. “Mau banget, Mas. Sudah lama kita tidak liburan bareng-bareng. Tapi, kapan proyeknya selesai?” tanya Kanaya."Akhir
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

7. Perempuan Mudah Cemburu

*** Zul baru saja selesai mandi, ia terkejut saat melihat Alisya menangis sesenggukan. “Sya, kenapa menangis?” tanya Zul nenatap istrinya.Alisya tak menjawabnya, ia hanya menunjukan ponsel suaminya, “Siapa orang yang mengirim pesan padamu? Kenapa kamu menamakannya dengan emoji hati?’ suara Alisya bergetar.Zul langsung menghampiri istrinya, “Kontak di ponsel Abang semuanya pakai nama, enggak ada yang aneh-aneh,” sahutnya heran.“Kamu pikir, aku bodoh dan mudah ditipu?” lalu, ini apa?” teriak Alisya.“Alisya, jangan marah dulu! Sini Abang lihat, siapa memangnya yang kirim pesan,” kata Zul dengan lembut.“Jangan mencari alasan, kamu! Katakan siapa perempuan itu? Apa dia yang menjadi kamu jarang pulang ke rumah? Apa kamu selingkuh?” cerca Alisya menatap tajam.“Sya, Istighfar … kita bicarakan baik-baik dulu! Abang lihat dulu siapa yang kirim, nanti setelah tahu siapa yang kirim pesan ini, kamu bebas mau marah atau benci sama Abang,” ucap Zul lembut.“Kenapa ponselmu menggunakan kata sa
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

8. Penyesalan itu Terus Tumbuh

*** Bara tersenyum saat Kanaya terkejut karena dirinya belum juga menikah. “Kamu kenapa terkejut gitu, Nay?” tanyanya.“Tentu saja aku terkejut. Bukankah kamu lelaki yang nyaris sempurna, jadi kalau mau mencari perempuan manapun untuk dijadikan istri pasti enggak sulit,” jawab Kanaya.“Perempuan banyak, Nay. Tapi, kalau hati enggak sreg ya mau gimana. Lagian aku harus benar-benar mencari istri yang pas, aku tidak mau asal-asalan,” ujar Bara.“Benar sih, menikah itu ibadah seumur hidup, jadi jangan asal ada atau dikejar usia untuk memutuskan menikah. Tapi, jangan sampai kamu ingin yang sempurna. Saat kamu menemukan seseorang dan kamu merasa dia kurang apa gitu, kamu mundur lagi. Aku harap alasanmu belum menikah bukan karena hal itu lagi,” ucap Kanaya.Bara menatap netra Kanaya dengan lembut. “Kamu nyindir aku, Nay? Kamu masih ingat dengan kandasnya hubungan kita di masa lalu?” Kanaya menggeleng pelan. “Aku hanya mengingatkanmu saja. Jangan sampai kisah yang lalu terulang lagi. Aku en
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

9. Cinta di Masa Lalu Datang Kembali

*** Raka sudah sampai di Jakarta, ia sangat sibuk sampai dari bandara langsung pergi ke kantor. Masih banyak hal yang ingin dikerjakan. Raka ingin pekerjannnya selesai, ia ingin menikmati banyak waktu yang luang bersama istri dan kedua anaknya.“Pak Raka!” seru Andien, ia adalah salah satu staf di divisi-nya.“Kenapa kamu melihat saya kayak lihat hantu?” celetuk Raka.“Bb..bukan maksud saya begitu, Pak. Saya kaget karena Bapak sangat pagi sekali di kantor. Saya pikir Bapak masih di rumah,” jawab Andien dengan sopan.“Saya langsung ke kantor, masih banyak berkas yang harus saya tanda tangani, sampai bandara itu Subuh, jadi kalau pulang ke rumah bisa siang datang ke kantor,” kata Raka membeberkan alasannya.‘Tumben banget Pak Raka langsung datang ke kantor, bukan ke rumah. Apa Pak Raka sedang ada masalah dengan Bu Kanaya yah?’ batin Andien bertanya.“Kamu kenapa melamun gitu?” tanya Raka.Andien langsung tersenyum kikuk, ia merasa kecolongan. “Enggak, Pak. Saya datang ke ruangan Bapak
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

10. Cemburu Istri dan Ibu

*** Kanaya tertegun sejenak, saat melihat status Whatsapp milik Andien, ia jelas melihat ada wanita itu, wanita yang menjadi mantan terindah dari suaminya, wanita yang dari awal pernikahan mereka masih saja namanya disebut oleh Raka.Kanaya kesal, ia merasa cemburu, apalagi saat Raka sulit untuk dihubungi. Kanaya langsung mengetik pesan, membalas status Whatsapp-nya Andien.Kanaya: Wah, sudah lama yah divisi kalian tidak makan siang bersama. Eh, itu ada yang baru, siapa?Tak lama berselang, balasan dari Andien masuk ke ponsel Kanaya.Andien: Iya, Bu. Hehehe. Kita makan-makan karena di traktir sama atasan yang baru, katanya untuk salam perkenalan. Namanya Bu Manda.Kanaya: Wah, nanti Bu Manda jadi atasan kamu dong yah? Posisinya apa?Andien: Pelaksana Teknik, Bu. Menggantikan Pak Hadi yang dipindahkan ke Bali.Kanaya: Ah, begitu. Ya sudah, selamat malam yah, Ndien. Maaf ganggu malam-malam.Andien: Selamat malam juga, Bu. Enggak ganggu kok, hehehe.Kanaya langsung cemburu, bagaimana bi
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status