Home / Pernikahan / Bukan Suami Sempurna / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Bukan Suami Sempurna : Chapter 51 - Chapter 60

143 Chapters

51. Sulit Menghapusnya dalam Ingatan

*** Bara tersenyum sinis menanggapi apa yang dikatakan Cherry. “Kamu mau bertahan denganku, meski aku tidak pernah jatuh cinta padamu?” tanya Bara dengan sorot mata yang tajam.Cherry tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya ketika Bara bertanya seperti itu. “Aku yakin nanti Kakak akan sadar dan merasakan apa yang saat ini aku rasakan. Kelak, debarku dan juga debarmu akan berdetak seirama,” balas Cherry.Bara tertawa sinis. “Hatiku telah di bawa mati oleh seseorang dan hati ini bisa hidup hanya dengannya.”Cherry tersenyum satir. “Hati kita bukan milik kita, hanya Tuhan yang bisa mengendalikannya. Siapa tahu hati Kakak bisa hidup dengan perempuan lain, mungkin perempuan itu adalah aku.”Bara tertawa lagi, lalu ia meneguk segelas whiskey yang berada di tangan kanannya, Bara beranjak dari duduknya. “Aku masih mau bersenang-senang di sini, jika kamu mau pulang, kamu bisa pulang sendirian! Di luar masih banyak taxi,” ucapnya sambil pergi meninggalkan Cherry seorang diri.Cherry lagi-lagi d
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

52. Melupakan Kenangan

*** “Raka!” seru Manda, ia tersenyum kikuk saat Raka mengetahui apa yang dibicarakan oleh dirinya dan juga Maharani.Raka menyimpulkan senyum samar. “Bagiku, Kanaya adalah perempuan yang tepat untuk menemaniku. Hanya dia yang pantas menjadi ibu bagi anak-anakku,” tegasnya.“Maksud Ibu bukan seperti yang kamu kira Raka. Ibu hanya mengandai-andai saja, jangan salah paham,” timpal Maharani.“Tentu Raka tidak akan pernah salah paham, Bu. Tapi pembicaraan Ibu dan juga Manda bisa menyakiti hati Kanaya, jika andai saja tadi dia yang mendengarnya,” balas Raka.“Ya… tadi Ibu enggak sengaja bicara seperti itu, Ibu hanya terbawa perasaan saja,” tambah Maharani.Raka hanya menghela napas, ia tak tahu harus berkata berapa kali untuk menasihati Maharani untuk tidak membicarakan Manda dan terus memuji wanita itu, apalagi jika ada Kanaya, istrinya pasti akan terluka. “Raka mau jemput dulu Rieke dulu. Assalamu’alaikum…,” pamitnya. Raka pergi begitu saja tanpa melihat Manda sedikit pun.“Bu… Manda ja
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

53. Mengejar Bayangan yang Sulit Tersentuh

***Bara tersenyum datar, ia memang tidak mempunyai perasaan apapun pada Cherry. Pertunangannya dengan gadis itu hanya karena paksaan dari kedua orangtuanya. Bara hanya ingin menyenangkan orangtua-nya sejenak , ia tidak benar-benar ingin menikah dan terjebak oleh gadis itu."Bara kalau enggak serius mana mau dia mengikat hubungan ke tahap yang lebih serius. Bara sedang menunggu waktu yang tepat agar Cherry siap lahir batin untuk menikah dengannya," balas Betrand. Kali ini ia tidak mau sampai Bara membicarakan Kanaya dihadapan orang lain. Betrand tidak ada mau ada yang tahu bahwa sebenarnya Bara masih mencintai Kanaya, terlebih ada Lea, sahabat dari perempuan itu.Lea mengangguk dan ia mengulas senyum. "Kamu harus berusaha meyakinkan Cherry. Dia memang masih muda. Dan kalian terpaut usia yang lumayan jauh. Kamu harus bisa mengambil seluruh hatinya agar dia benar-benar bisa menyerahkan seluruh hidupnya di tanganmu."Bara tersenyum, senyum yang seolah menyepelekan. "Aku tidak mau terlalu
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

54. Kamu adalah Bagian dari Duniaku

***Setelah kejadian malam itu, Maharani tak banyak bicara pada Raka dan juga Kanaya. Bicara dengan Kanaya pun hanya seperlunya saja. Hal itu malah membuat Kanaya dan ibu mertuanya jadi tambah canggung. Kanaya mencoba mengingat apa ia pernah salah bicara sama Maharani, sampai ibu mertuanya itu enggan banyak bicara atau bertemu dengannya."Mas..." panggil Kanaya."Kenapa, sayang?""Mas sama ibu enggak bertengkar, kan?" tanya Kanaya. Ia tahu jika ibu mertuanya banyak diam itu dikarenakan dirinya ataupun Raka."Enggak. Kenapa kamu bisa bilang gitu? Apa ibu ngedumel sama kamu?"Kanaya menggelengkan kepalanya. "Enggak sih, Mas. Justru aku heran, kenapa akhir-akhir ini ibu banyak diam dan sering pergi ke luar. Ibu seperti kurang nyaman kalau ada aku di rumah, Mas. Apa aku ada salah ngobrol sama ibu, ya?" tanya Kanaya penasaran."Ibu ke luar pasti karena diundang sama temannya, Nay. Kamu sendiri kan tahu pergaulan ibu itu luas banget," balas Raka."Tapi diamnya ibu ini persis saat dulu kita
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

55. Teman Hidup yang Menetap dan Tertatap

*** “Kamu tahu atau kenal sama yang namanya ‘Nay’ dari mana?” tanya Lea, ia mencoba bicara senormal mungkin agar Cherry tak curiga.“Aku enggak kenal sih, Kak. Hanya saja aku penasaran karena kak Bara sering menyebut namanya ketika dia sedang mabuk. Aku hanya ingin tahu siapa gadis yang sering dia sebut namanya terus-terusan tanpa sadar, aku takut saja, jika karena diriku… membuat gadis yang bernama Nay itu terluka,” jawab Cherry, ia memaksa tersenyum meski sebenarnya hatinya tidak baik-baik saja.‘Kanaya itu bukan gadis, malah dia sudah berkeluarga. Dasar Bara! Teganya dia menyakiti gadis sebaik dan secantik Cherry,’ batin Lea menggerutu.“Kak Lea kenapa melamun?” tanya Cherry.Lea terkejut dan ia mengulas senyum. “Maaf, Cher. Tadi aku tiba-tiba ingat anakku di rumah,” balasnya berbohong. “Kamu jangan khawatir, tidak ada gadis yang bernama Nay. Itu aku jamin karena selama aku mengenal Bara tidak ada perempuan yang diajak serius olehnya. Kamu juga tahu kan bagaimana Bara dulu?”Cherr
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

56. Tak Perlu Sempurna untuk Bahagia

*** Kanaya ingin mengungkapkan segalanya, perihal perasaan Raka yang saat awal pernikahan masih menyebut nama ‘Manda’ dalam mimpinya. Namun ia urung menanyakannya karena masa sedih itu sudah berlalu. Kanaya tidak ingin mengungkitnya lagi, ia takut jawaban Raka malah membuat luka baru di hatinya. Kanaya akan menyimpan rapat semuanya, ia sudah tidak lagi ingin mengungkit hal yang lalu karena saat ini ia sudah bahagia. “Enggak ada apa-apa, Mas. Hanya senang saja karena saat ini Mas selalu ngebela aku dan juga selalu meluangkan waktu bicara denganku tiap malam. Dulu mana mungkin Mas begitu, Mas lebih asyik tenggelam dalam pekerjaan dari pada asyik menikmati waktu dengan keluarga. Aku hanya bahagia saat ini, aku harap bahagia yang kita rasakan tidak berkurang ataupun hanya sesaat,” ucap Kanaya.“Dulu Mas memang tidak tahu harus bersikap bagaimana. Karena dulu saat sama Manda, kita sibuk dengan urusan masing-masing. Dan Mas enggak pernah lagi menjalin hubungan dengan perempuan manapun. Sa
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

57. Tuhan Mengirim Bahagia Lewat Kamu

*** Betrand terdiam sejenak menanggapi pertanyaan Lea. Ia harus berpikir keras agar Lea tidak mengetahui fakta yang sebenarnya. Betrand harus melindungi Bara, ia tidak mau orang lain tahu sisi kelam dari sahabat yang sudah ia anggap keluarga sendiri.“Bara sudah melupakan Kanaya, jauh sebelum dia pergi ke Jepang. Kamu jangan khawatir,” balas Betrand beralasan.Lea tentu saja tidak percaya dengan jawaban yang diberikan Betrand padanya, ia bukan wanita lugu yang langsung percaya dengan wajah alim lelaki itu. Lea tahu Betrand sedang mencari alasan dan ia menduga lelaki itu sedang menutupi hal yang sebenarnya.“Aku tidak bodoh, Betrand! Apa kamu tahu, sebelum Kanaya mengakui bahwa dia adalah mantan kekasih Bara, aku sudah curiga dari sikap Bara pada Kanaya. Mungkin orang lain tidak akan pernah sadar dari tatapan Bara dan juga perhatian yang dia berikan pada Kanaya. Aku lah yang menyadarinya dari awal, tatapan Bara itu berbeda. Aku tidak ingin dia menghancurkan rumah tangga sahabatku. Jik
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

58. Ajariku Banyak Hal, kecuali Meninggalkanmu

*** “Bara!”Bara tersenyum senang, “Akhirmya, kita bertemu lagi…”Kanaya tertegun, ia melihat ada seorang gadis cantik yang sedang melingkarkan tangannya di lengan lelaki itu. “Ini calon istrimu?”Bara tersadar atas lamunannya, ia langsung melihat Cherry dan mengusap lembut puncak kepala gadis itu. “Iya. Ini calon istriku,” balas Bara.Kanaya senang dan sangat antusias melihat langsung wajah cantik Cherry. “Saya Kanaya, dulu saya adalah teman sekolahnya Bara saat kita masih di Bandung,” kata Kanaya ramah. Ia menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.Cherry senang karena saat ini ia bertemu dan berkenalan dengan teman sekolah dari calon suaminya itu. “Hai, Kak. Senang berkenalan dengan Kakak. Saya Cherry,” balas Cherry dengan ramah.“Saya tahu kamu, kamu ternyata aslinya lebih cantik lagi. Bara beruntung dapat calon istri secantik dan sepintar kamu,” puji Kanaya tulus.“Kakak datang sama suami?” tanya Cherry, ia melihat lelaki yang sedang melihat mereka bertiga bicara.Kanaya meng
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

59. Mengalah

*** Bara menghabiskan malam ke sebuah klub malam. Hari ini ia merasa kacau karena Kanaya tidak bisa bertemu dengannya dengan alasan anak sulungnya sedang sakit. Bara marah karena Kanaya terus saja menolak permintaan darinya. Kanaya bukan wanita yang penurut lagi seperti dulu dan hal itu membuat Bara ingin menghancurkan rumah tangga Kanaya.Entah sudah berapa banyak wine yag telah ia habiskan, malam ini Bara hanya ingin meluapkan semua amarahnya dengan bersenang-senang sejenak. Hentakan suara alunan musik membuatnya terus saja merasa tak karuan.Merasa lelah, Bara langsung pergi ke ruang privat VVIP yang disediakan oleh klub malam itu. Lalu, ia duduk dan memijit keningnya yang dirasa kepalanya sangat berat.“Hai, calon suami orang. Kenapa kamu malah bersenang-senang di sini? Apa calon istrimu itu tidak bisa diajak untuk nakal bersama?” tanya seorang gadis langsing, tinggi semampai yang mempunyai kulit yang putih bersih, gadis itu beranama Tami. Tami adalah salah satu gadis eklusif yan
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

60. Mempunyai Luka

*** Setelah mencari hadiah yang cocok untuk Mark, akhirnya Lea menemukan barang yang dirasa pas untuk suaminya itu. Lea membeli jam mewah dari Rattrapante yaitu Breitling Navitimer. Harganya pun membuat Kanaya geleng-geleng kepala dengan harga kurang lebih 150 juta Rupiah. Kanaya yang tak sanggup membeli hadiah mahal untuk suaminya itu hanya bisa membelikan sepasang sepatu olahraga yang harganya 1,1 juta Rupiah. Kanaya membelinya dari usahanya yang saat ini ia tidak lanjutkan lagi.“Akhirnya, ketemu juga dengan hadiah yang ingin kita kasih ke suami kita,” seru Lea dengan girang.“Iya, setelah menimbang isi dompet tentunya,” sahut Kanaya, ia merasa lelah hari ini.“Kamu kan tadi bisa aku tambahkan kalau memang ingin sepatu yang tadi? Kok malah beli yang ini?” tanya Lea.“Aku kan mau beliin mas Raka sepatu, masa minta tambahan uang darimu,” balas Kanaya.“Enggak apa-apa. Anggap saja tambahan dariku itu seperti rasa terima kasihku karena kamu mau antar aku cari hadiah buat Mark.”Kanaya
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status