หน้าหลัก / Pernikahan / Bukan Suami Sempurna / บทที่ 61 - บทที่ 70

บททั้งหมดของ Bukan Suami Sempurna : บทที่ 61 - บทที่ 70

143

61. Kenangan yang Mengekalkan Luka

*** Bara bangun terlambat pagi ini. Ia terlambat datang ke kantor karena kepalanya sangat berat semalam terlalu banyak minum alkohol. Ia beranjak dari tempat tidurnya dengan lunglai dan masuk ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Setelah dirasa cukup segar, ia langsung duduk di balkon penthouse miliknya. Pemandangan kota Jakarta tak juga meredekan kerisauan hatinya. Setiap mengingat tentang Kanaya, hatinya menjadi sakit. Wanita itu selalu saja membawa luka jika ia mengingat kenangan manis bersama Kanaya. Ingatan itu membunuhnya secara perlahan-lahan, mencekik kebahagiaannya dan berakhir dengan kematian di hatinya.Kenangan yang membuatnya sulit untuk meraba rupa bahagia setelah Kanaya pergi darinya. Kenangan yang ia ingat kurang dari lima belas tahun, saat itu rintik hujan di kota Bandung, saat ia dan Kanaya tak sengaja bertemu di belakang sekolah.FLASHBACK…Darah bercucuran di pelipis Bara, ia harus bersembunyi di belakang sekolah karena pagi tadinya gank-nya terlibat tawuran d
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-04
อ่านเพิ่มเติม

61. Duniaku Sepi tanpanya

*** Raka tak banyak bicara dan tampil saat rapat tadi pagi. Hal itu disebabkan karena atasannya tak memberi ruang padanya untuk berbicara. Raka paham bahwa Sony masih marah padanya perihal kepulangannya yang tidak diketahui oleh atasannya itu. Raka tak peduli karena ia tahu kalau dirinya tidak melalaikan pekerjaannya, ia tak takut jika atasannya itu akan menyingkirkannya.“Pak Raka,” panggil Manda.“Ada apa, Bu?” tanya Raka, ia kembali fokus dengan makan siangnya.“Pak Raka dan pak Sony ada masalah?” tanya Manda, ia menatap Raka dengan prihatin.“Kalau saya sih tidak ada masalah. Tapi, beliau mungkin masih menyimpan rasa kesal karena saya pulang lebih cepat dari Jayapura,” jawab Raka.“Saya bisa bicara sama pak Sony, Pak. Biar hubungan Pak Raka dan juga pak Sony membaik,” ucap Manda.Raka jengah, wanita itu terus saja membuat celah untuk dirinya agar bisa berhutang budi padanya. “Bu, saya tidak ingin berhutang budi sama siapapun, apalagi sama Bu Manda! Saya tegaskan sekali lagi dan m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-04
อ่านเพิ่มเติม

63. Apakah Aku Tidak Layak?

***Kanaya melihat pagi ini suaminya melamun sambil menatap jendela kamar. Kening Kanaya mengerut karena melihat Raka yang tidak seperti biasanya.“Mas sudah bangun?” tanya Kanaya, suaminya tak menjawab, Raka masih saja melamun. “Mas… Mas,” panggilnya. Sekali lagi Raka tidak mendengar panggilannya.Kanaya langsung menghampiri Raka dan ia menepuk bahu suaminya pelan. Raka sedikit terkejut. “Sudah bangun, sayang?” tanya Raka, tersenyum tipis.“Mas kenapa melamun?” Kanaya bertanya balik. Ia melihat wajah Raka yang terlihat sangat lelah. Apa semalam suaminya begadang sampai membuatnya lelah, pikir Kanaya.“Enggak melamun, sayang. Mas cuma lagi duduk saja,” sahut Raka.“Mas itu enggak bisa bohong sama aku lho. Mas pasti lagi mikirin sesuatu. Coba bilang sama aku, siapa tahu aku bisa bantu,” pinta Kanaya.Raka tersenyum lagi, senyum yang di mata Kanaya terasa dipaksakan. “Mas hanya lelah, sayang. Semalam kerjaan kantor menguras energi.”Kanaya tentu saja tidak percaya. Ia sangat paham suami
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-04
อ่านเพิ่มเติม

64. Membuat Lukaku Basah Lagi

***"Sayang....," senyum Kanaya mengembang di balik pintu. "Aku bawa makan siang untukmu," tambahnya, ia langsung masuk dan meletakkan makanan yang di bawa di atas meja.Melihat Kanaya sudah masuk membuat Andien langsung mengerti kalau ia harus pergi ke luar. "Kalau gitu saya pamit dulu Pak... Bu," pamitnya sopan."Terima kasih, Andien," balas Kanaya ramah."Sama-sama, Bu." Andien membalasnya dengan senyuman.Andien pergi, lalu Kanaya membuka kotak makanan yang ia bawa. "Mas katanya belum makan, kan? Sengaja aku bawain nasi rendang kesukaanmu, Mas," ucap Kanaya sambil membukanya dan menyiapkan untuk Raka."Anak-anak sama siapa?" tanya Raka dengan suara yang terdengar lemas."Sama Lea, anak-anak mau main sama Winter." "Kenapa anak-anak malah dititip ke orang lain? Jangan dibiasakan, Nay. Kamu harus lebih menjaga anak-anak daripada orang lain, jangan karena Adam suka bermain sama Winter kamu jadi merasa longgar waktunya," ucap Raka."Hanya sesekali kok Mas, enggak sering juga. Aku juga
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-05
อ่านเพิ่มเติม

65. Melepas Bahagia, Memeluk Luka

*** “Kamu masih mencintaiku?” tanya Raka, ia menatap Manda dengan serius. Raka ingin tahu jawaban perempuan yang ada di hadapannya. Raka hanya ingin Manda jujur padanya.Manda tersenyum, ia sulit untuk memberi jawaban yang tepat pada Raka. “Kenapa kamu tiba-tiba saja menanyakan hal itu padaku, Ka?”“Aku hanya ingin tahu dan memastikannya, Manda. Apa aku masih ada di hatimu? Aku hanya resah memikirkanmu akhir-akhir ini. Entah kenapa bayangan wajahmu terus saja menganggu tidurku,” jawab Raka.Manda terdiam, ia tidak menyangka lelaki itu akan mengatakan hal itu. Apa ini mimpi? Lelaki yang jarang mengungkapkan perasannya, kaku dan selalu sibuk dengan dunianya itu, tiba-tiba mengatakan perasaannya dengan jujur. “Kamu kenapa sih, Ka? Apa lagi banyak masalah? Ceritakan paadaku! Aku memang tidak bisa menyelesaikan masalahmu, tapi setidaknya aku ingin jadi pendengar yang baik untukmu.”Raka tersenyum, ia begitu terpesona dengan kecantikan Manda. “Hanya kamu satu-satunya perempuan yang mampu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-05
อ่านเพิ่มเติม

66. Terjebak dalam Perangkap Luka

***Esok adalah hari pertunangannya dengan Cherry, hari yang mungkin bagi lelaki lajang untuk mulai serius dalam berkomitmen. Harusnya bahagia, harusnya berdebar sebab memutuskan akan hidup menua bersama sampai akhir dengan seseorang yang Bara anggap separuhnya. Tapi, kenapa hatinya begitu rapuh dan seolah sepi dan mati. Penyebabnya... memang Cherry bukanlah perempuan yang ingin ia ajak menua, Cherry bukanlah perempuan yang mengisi ruang hatinya.Hari ini ia merasa hampa, apalagi besok. Ia harus pura-pura bahagia untuk menipu setiap mata yang menatapnya.Gagang pintu kamar Bara terbuka, ia melihat Veronica masuk dan duduk di tepi ranjang. "Kenapa murung gini anak Mamih yang sebentar lagi sudah mengikat anak gadis orang?" tanya Veronica, ia melihat lipatan di bawah mata anaknya."Aku hanya sedikit lelah karena terlalu banyak kerjaan, Mami," jawab Bara."Kamu semalam mabuk dan datang ke klub?" tanya Veronica, ia menghirup bau alkohol saat anak lelakinya itu bicara."Cuma minum sedikit,"
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-05
อ่านเพิ่มเติม

67. Masalah Hati

***"Mas enggak percaya gimana?" tanya Kanaya."Dia sepertinya masih menyimpan perasaan sama kamu, sayang," balas Raka."Bara? Maksudnya Mas Raka itu Bara masih cinta sama aku?" tanya Kanaya, ia ingin memastikan apa yang didengarnya tidak salah. Raka mengangguk."Mas, dia itu mau nikah lho. Dan Mas juga tahu calon istrinya secantik apa. Aku dan Cherry itu bagai bumi dan langit," ujar Kanaya."Tapi, kamu itu buat siapapun nyaman, Nay. Bukan perihal rupa, tapi hati. Kamu itu seperti mempunyai magnet yang menarik kebahagiaan datang. Kamu bisa membuat siapapun betah hanya menatap senyummu. Kamu punya daya tarik yang tidak dimiliki oleh perempuan mana pun.""Masa? Aku rasa Mas sedang berbohong." Kanaya menatap suaminya tak percaya."Mas kapan bohong sama kamu?""Barusan."Raka menggelengkan kepalanya. "Barusan itu  dari hati Mas... Nay. Mas enggak suka bohong. Makanya, Mas dulu minta kamu di rumah saja karena Mas takut r
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-06
อ่านเพิ่มเติม

68. Perempuan Penyejuk Hati

***"Mas terima kasih yah," ucap Kanaya."Terima kasih karena hari ini sudah Mas ajak pergi main sama anak-anak, kan?" tanya Raka. Kanaya mengangguk."Itu sudah kewajiban Mas sebagai kepala keluarga. Mas harus mengajak kalian keluar, ya... meski cuma di dekat sini saja. Tapi, lain kali Mas mau ajak kalian liburan panjang. Seminggu mungkin, Mas kira cukup.""Tidak semua kepala keluarga paham, Mas. Banyak kok para suami dan ayah yang mengabaikan kewajibannya. Mereka hanya sibuk dengan dunianya di luar dan mengabaikan istri dan anak-anaknya yang mengharap secuil perhatian. Para lelaki yang berstatus ayah dan suami hanya berpikir... yang penting 'aku suami' sudah menafkahi istri dan anak-anak, sisanya aku tak peduli," tukas Kanaya."Mereka belum paham saja, sayang. Yah... doakan saja mereka lebih cepat paham bagaimana harus memperlakukan keluarganya. Jadi kepala keluarga memang sulit, mendidik anak-anak dan istrinya juga. Tapi, jika suami menempatkan d
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-06
อ่านเพิ่มเติม

69. Pria itu Masih Mencintaimu

*** “Kalau begitu, bagaimana  setelah kita resmi menikah dan aku jatuh cinta pada  perempuan lain dan ingin menikahinya. Apa kamu rela aku madu?” tanya BaraCherry menatap Bara dengan senyum satir. “Katakan sekarang apa kurangku, Kak? Aku akan memperbaikinya dan aku akan membuat Kak Bara tidak sampai berpikir harus menduakanku. Katakan sekarang juga, aku janji akan memperbaikinya.”Bara tertawa cukup keras, ia menggelengkan kepalanya. “Di mataku, kamu nyaris sempurna. Tapi, di hatiku kamu tidak berarti apa-apa. Kamu bahkan tak mempunyai tempat di hatiku meski itu hanya setitik.”“Sepertinya hobi Kak Bara itu menyakiti terus-terusan hatiku. Untuk apa Kak Bara melakukan semuanya? Agar aku sakit hati? Agar aku terluka?” tanya Cherry lirih. “Kalau itu tujuan Kakak, itu berhasil! Kak Bara memang lulus membuat luka di hatiku. Aku seperti orang bodoh yang membiarkan Kakak terus saja meninggalk
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-06
อ่านเพิ่มเติม

70. Tempat yang Disebut Rumah

***Lea langsung memberikan saputangan Bara pada pemiliknya. Bara menatap saputangan itu dan ia terkejut kenapa punyanya ada di tangan perempuan itu. "Ini punyaku, kenapa bisa ada di kamu?" tanyanya kebingungan."Kemarin Kanaya minta aku ngembaliin saputangan ini ke kamu," jawab Lea."Kenapa dia tidak mengembalikannya padaku langsung?""Yah enggak harus dia, kan?" tanya Lea, ia menatap Bara serius."Memang enggak sih, tapi dia sudah janji mau ngembaliin saputangan ini padaku," balas Bara."Dia itu perempuan yang sudah bersuami, masa iya bebas ketemu dengan lelaki lain. Kanaya juga tahu batasan, dia ketemu kamu bukan karena ada hubungan kerjasama seperti aku dan kamu," tukas Lea. "Dan kamu juga mau nikah, harusnya jangan sering bertemu dengan perempuan lain. Kalau Kanaya kena gosip, kasihan dia. Dia bukan seperti kita yang sudah terbiasa dengan sorotan kamera.""Iya, aku memang tidak  mau siapapun membuat Kanaya merasa tak nyaman,
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-07
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status