*** Hampir dua jam Regi dan Bara menjenguk Kanaya di rumahnya, sampai jam menujukan pukul sepuluh malam, Kanaya tiba-tiba merasa kepalanya pusing.“Kamu kenapa, Nay?” tanya Bara menatap Kanaya dengan khawatir.“Aku mau istirahat, kepalaku pusing,” sahut Kanaya pelan.“Kamu tidur saja, jangan larut dan jangan lupa minum obatnya yang tadi dokter berikan,” ucap Bara.Kanaya mengangguk pelan. “Regi, aku tidur duluan, ya. Terima kasih sudah jenguk, salam buat Wulan.”“Oke, Nay. Cepet sembuh,” balas Regi.Kanaya mengangguk dan ia langsung pergi.“Kalau begitu, saya dan Regi pamit pulang, Ma. Sudah malam, maaf menganggu waktu istirahatnya,” pamit Bara.“Enggak ganggu kok. Kapan-kapan kalau ada waktu senggang mampir yah ke rumah Mama, meski Kanaya sudah pulang ke Jakarta, kalau Nak Bara mau mampir, jangan sungkan,” tawar Santi.“Iya, Ma. Insya Allah, nanti mampir ke sini,” jawab Bara dengan sopan.“Mama ke Bara nawarin, tapi ke aku enggak,” keluh Regi, ia berpura-pura memasang ekpresi sedih.
Last Updated : 2024-06-18 Read more