Gio bersiap menerima omelan dari Margaret.Pasti ia akan dimarahi oleh neneknya itu tentang kencan buta yang terakhir kali. Karena ia belum sempat menerima omelan itu, pasti hari ini akan menerima omelan itu. Gio menutup ponselnya. “Nenek ingin bicara denganmu,” ucap Margeret. “Hm.” Gio mengangguk. “Nenek tidak habis pikir denganmu Gio. Kenapa kamu menyembunyikan perempuan itu di rumah kamu.” Margaret benar-benar marah dengan cucunya itu. Gio mengangkat kepalanya. ia menatap neneknya itu. “Nenek memataiku?” “Tanpa nenek mematai kamu, ada orang yang memberitahu nenek.” Margaret menunjuk cucunya itu.“Kencan itu kacau karena ada dia bukan?” tanyanya. “Kencan itu sudah kacau bahkan sebelum aku berangkat. Wanita itu tidak sebaik yang nenek kira.” Gio berdiri duduknya. “Aku minta untuk nenek, mulai sekarang jangan urusi kehidupanku lagi.” Margaret mengernyit. “Berani kamu bilang seperti itu pada nenekmu sendiri.” “Bahkan papa mama tidak pernah melarangku dan mengaturku. Nenek ur
Read more