“Hm. Aku keberatan.” Agatha mengangguk. “Dari awal kita sebagai atasan dan bawahan, kenapa kita melakukannya? Peluk, bahkan ciuman…” “Kenapa? Anda membuat saya seolah saya menjadi jalang anda.” Agatha ingin menangis sungguh. “Kau sebagai asistenku, di dalam kontrak juga tertulis tugas tambahan. Membuatku tenang dan nyaman. Tenang dan nyaman itu bisa meluas…” “Tidak ada batasan mengenai kontak fisik..” lanjut Gio. “Jadi kau tidak bisa protes mengenai hal itu.” Gio memandang Agatha. “Aku bahkan bisa menyentuhmu lebih dalam jika aku mau.” “Tapi karena aku menghargaimu, aku tidak akan melakukannya…” Gio mendekat.. mendekatkan bibirnya di telinga Agatha. “Kecuali kau juga menginginkannya.” Agatha mendorong dada Gio. “Jadi aku tidak lebih dari jalang anda?” tanyanya. “Aku tidak pernah menyebutnya begitu.” Gio menatap Agatha. “Kau sendiri yang bilang.” Agatha berdecak pelan. Malas sekali rasanya berhadapan dengan Gio. “Biarkan saya pergi,” lirih Agatha. “Kau marah?” ta
Read more