Semua Bab Perjanjian Panas dengan Bos Arogan: Bab 351 - Bab 360

469 Bab

Chapter 352

“Nanti aku akan memberitahumu.” Agatha menatap Gio. “Sekarang pergilah ganti baju. Aku akan pergi.” “Tidak.” Gio menahan pinggang Agatha. “Jangan pergi. tetaplah di sini.” “Iya..” Agatha mengangguk. “Aku akan kembali ke sini setelah kamu selesai.” Gio mengernyit. tidak rela jika Agatha pergi meninggalkannya. Padahal juga tidak akan ke mana-mana. Memang mulai posesive. Tidak ada hubungan yang jelas juga. Gio akhirnya melepaskan Agatha pergi. Sedangkan dirinya pergi ke kamar mandi untuk ganti baju dan sekedar membersihkan wajahnya. Sedangkan Agatha memilih untuk mengambil baju untuk berganti di kamar lain. Setelah itu ia tidak langsung pergi ke kamar. Ia pergi ke dapur. Melihat apa yang bisa ia buat. Ia ingin makan atau minum yang hangat. Akhirnya ia mengambil bungkus cokelat. Ia akan membuat cokelat panas untuk mereka berdua. Dari jendela kaca rumah, ia bisa melihat hujan yang turun mulai mereda. Namun hawa dingin begitu menusuk. Agatha yang asik membuat cok
Baca selengkapnya

Chapter 353

Kembali ke rutinitas awal. Agatha yang menyiapkan segala keperluan Gio sebelum berangkat ke kantor. Tapi kali ini.. Kegitan mereka lebih romantis. Seperti saati ini. Gio menunduk—menatap Agatha yang sibuk memasngkan dasinya. Ia tersenyum melihat wajah Agatha yang begitu serius. “Jangan tertawa.” Agatha mendongak sebentar. “Nanti kalau kurang sempurna aku disuruh mengulang..” Gio menunduk lagi—kali ini mensejajarkan tubuhnya dengan Agatha. Cup!Mengambi kecupan di bibir Agatha dengan cepat. “Tidak usah menggangguku!” Agatha memundurkan kepalanya. Gio tertawa pelan. tangannya malah menarik pinggang Agatha. “Dress yang kau gunakan cantik,” ucapnya. Agatha mendongak. “Bilang saja kalau aku cantik. kenapa kau begitu gengsi?” tanyanya sembari tertawa pelan. “Kau berani sekali sekarang..” “Memang.” Agatha tersenyum. jemarinya dengan berani mengusap bahu Gio. Agatha berani karena ia nyaman bersama Gio. Agatha juga tidak canggung lagi. Pembicaraan mereka yang terakhir kali me
Baca selengkapnya

Chapter 354

Agatha selesai melakukan pekerjaannya karena Gio sudah berangkat. Ia duduk di taman. Ada beberapa maid yang sibuk melakukan pekerjaan. Ia hanya menatap mereka. Tidak boleh membantu juga. Mereka bisa dimarahi Gio jika Agatha membantu. Perkataan Gio masih terngiang-ngiang di kepalanya. Melamun entah beberapa lama sampai akhirnya ponselnya berbunyi. Agatha mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut. “Mina.” “Agatha..” panggil Mina. “Ya?” tanya Agatha. “Kenapa kau tiba-tiba meneleponku?” “Aku ingin memberitahumu sesuatu hal yang begitu besar.” “Apa?” tanya Agatha sembari mengernyit. “Riska dikeluarkan. Dia terkena kasus buli. Dia juga melakukan kekerasan pada adiknya sendiri. Dia sekarang ditahan di kantor polisi,” jelas Mina. Terdengar jika wanita itu menggebu-gebu. “Aku sangat senang. Dia dikeluarkan langsung, ternyata bukan hanya Riska saja. tapi semua maid yang terlibat dengannya di keluarkan. Sekarang tinggal beberapa maid yang baik tersisa di sini.” Agatha
Baca selengkapnya

Chapter 355

Siang hari. Ternyata cuaca memang tidak begitu bagus. Agatha menaiki taksi untuk pergi ke kantor Gio. Ia harus berlari masuk ke dalam karena tidak punya panyung. Meskipun sudah berusaha tidak kehujanan, tetap saja tubuh Agatha basah. ia masuk ke dalam ruangan Gio dengan membawa bekal. “Sudah minum obat?” tanya Agatha melihat Gio yang begitu sibuk. “Belum,” balas singkat Gio. Gio menyingkirkan kacamata yang bertengger di hidung mancung. Kemudian berdiri dan mendekati Agatha. Agatha berjongkok menyusun bekal yang sudah di bawanya ke atas meja. “Tubuhmu.. kau kehujanan?” tanya Gio. Agatha mengangguk. “Sedikit.” Agatha melihat celana jeansnya yang sedikit basah. Juga kaos crop yang digunakannya juga sedikit basah. “Kaosmu..” Gio menghela nafas melihat kaos putih yang digunakan Agatha basah. Bahkan garis pakaian dalam Agatha tercetak dengan jelas. Gio menahan kekesalannya. Bagaimana jika ada yang melihat? Pria mana yang melihat Agatha seperti ini. Membayan
Baca selengkapnya

Chapter 356

Tok tok! Agatha segera turun dari pangkuan Gio. Gio berdecak sebal sebelum mempersilahkan sekretarisnya masuk. Gio berdiri dan melihat dokumen yang dibawa oleh sekretarisnya. Agatha duduk dengan canggung. ia merapikan rambutnya. Jangan lupa—bibirnya juga. Bagaimana kalau lipstiknya belepotan dari akibat perbuatan mereka. “Sir..” Panggil Agatha setelah sekretaris itu pergi. “Aku mau pergi,” ucap Agatha. “Pergi sekarang?” tanya Gio. Gio berjalan mendekat sembari melihat jam tangannya. “Tunggu sampai waktu istirahat selesai.” “Berapa menit lagi?” tanya Agatha. Gio mengernyit. “Kau ingin segera pergi ya?” “Bukan itu sih..” Agatha mendongak. “Nanti aku ingin pergi bermain dengan temanku. aku janji aku akan pulang sebelum kamu sampai rumah.” “Pergi dengan siapa?” tanya Gio. “Dengan temanku. namanya Mina, dia bekerja di mansion nenek kamu. Aku dan dia sudah lama tidak bertemu. Jadi… aku ingin bertemu dengannya nanti.” Jelas Agatha tidak ada yang ditutupi. Ia mela
Baca selengkapnya

Chapter 357

Agatha pergi ke mall di mana ia dan Mina akan bertemu. “Agatha!” panggil Mina.Mina berlari dan langsung memeluk Agatha. “Bagaimana kabarmu?” tanya Mina. Ia mengguncang pelan bahu Agatha. “Tubuhmu semakin berisi. Apa kau bahagia/” tanyanya. Agatha tersenyum. “Mungkin.” “Sungguh…” Mina menatap tubuh Agatha lagi dari atas hingga bawah. “Tubuhmu tidak sekurus dulu. Beberapa bulan yang lalu, pertama kali kau datang ke mansion. Tubuhnya kurus, lalu semakin kurus.” “Tapi sekarang..” Mina tersenyum. “Tubuhmu berisi. Kau semakin cantik juga.”Agatha tertawa.”Terima kasih ya…” “Ayo..” Mina menarik lengan Agatha dengan senang. “Aku ingin menata rambutku.” “Ayo.” Agatha mengangguk. “Bagaimana dengan pekerjaanmu? Apa kau senang? Mereka memperlakukanmu dengan baik?” tanya Mina beruntun. “Baik. lingkungannya juga baik. teman-temanku di sana juga sangat baik. Majikanku juga tidak pelit. Gajiku juga lumayan..” “Heei…” Mina menyenggol lengan Agatha gemas. “Pasti gajimu lebih banyak. Ayo tra
Baca selengkapnya

Chapter 358

“Ada apa dengan kartu ini?” tanya Agatha bingung. “Ini kartu..” Agatha bingung sendiri menjelaskannya. “Ini kartu kredit biasa.” “Bukan.” Mina menggeleng. “Ini adalah kartu kredit unlimited Agatha.. tidak bisa dimiliki sembarangan orang.” Mina menatap Agatha curiga. “Kita sebagai maid, bayaran pas-pasan tidak mungkin bisa memiliki kartu ini.” “Katakan padaku ini milik siapa?” tanya Mina. Agatha terdiam. tidak mungkin ia bilang ini adalah milik Gio. Pasti sangar ribet, nanti ia harus menjelaskan bagaimana. Lebih baik memang tidak usah diberi tahu. “Milik…” Mina menatap Agatha. “Agatha..” panggilnya. “Aku tidak mau ikut campur dalam hidupmu. Tapi, aku akan selalu mengingatkanmu untuk mencari uang dengan cara yang benar. Di luar sana banyak berita jika anak muda banyak menjadi sugar baby pria beristri.” “Bahkan menjual diri di luar sana. kau cantik, kau punya tubuh yang bagus. tidak ada lelaki yang mampu menolakmu. Tapi, kau harus ingat, segalanya yang didapatkan den
Baca selengkapnya

Chapter 359

Agatha mendongak. Seketika tubuhnya membeku. Ia terdiam sesaat sebelum berdiri. “Ayo pergi dari sini,” ucapnya bersama Mina. Pria itu menatap Agatha. pria yang menggunakan setelan jas lengkap itu mencekal pergelangan tangan Agatha. “Tunggu.” Pria itu menghadang Agatha. “Aku harus berbicara denganmu.” Agatha menghempaskan tangan pria itu. “Tidak ada yang perlu dibicarakan.” “Aku mencarimu..” lirihnya. “Untuk apa mencariku?” tanya Agatha. “Bukankah aku sudah dibuang?” tanyanya. “Agatha aku harus bicara denganmu,” ucap pria itu lagi. Pria itu tidak membiarkan Agatha pergi begitu saja. Pada akhirnya Agatha dan pria itu pergi untuk berbicara empat mata. Agatha sungguh muak. Ia tidak menatap pria itu karena benar-benar sudah muak sekali. “Katakan,” ucap Agatha. “Kembalilah.” Agatha mengepalkan tangannya. “Kembali? Kembali ke mana yang kau maksud?” tanyanya. “Kembalilah ke rumah. Kakek ingin kau pulang.” Jordy Alastair Harper. Putra satu-satunya seorang Br
Baca selengkapnya

Chapter 360

Gio sudah berada di depan mansion. Lebih dari 1 jam Agatha tidak kunjung pulang. Telepon wanita itu mati. Ia tidak tahu harus menghubungi Agatha dengan cara apa. Akhirnya Gio berbalik dan ingin mengambil coat dan mencari Agatha. Namun baru satu langkah ia hendak masuk, justru Agatha memanggilnya. “Sir..” itu Agatha. Dengan tubuh yang basah karena kehujanan. Agatha berjalan dengan lemas masuk ke dalam Mansion. “Maaf kalau lantainya kotor,” ucap Agatha pelan. Gio mendekat—kemudian memegang bahu Agatha. “Kau telat. Kau dari mana saja? kenapa tidak mengangkat teleponku?” tanya Gio. Agatha mendongak. “Aku ada urusan sebentar.” “Tapi setidaknya kau bilang, jangan menghilang dan membuatku takut.” Agatha mendongak. “Tidak ada yang perlu anda takutkan sir. Jika saya kenapa-kenapa. Itu bukan tanggung jawab anda.” Gio menyipitkan mata. “Apa kau bilang?” tanyanya. “Aku menerima hukumannya.” Agatha menyingkirkan tangan Gio dari bahunya. “Aku akan membersihkan diri se
Baca selengkapnya

Chapter 361

“Istirahat.” Gio mengusap puncak kepala Agatha pelan. Agatha mengerucutkan bibirnya. “Jangan mencari tahu.” Gio mengambil tangan Agatha. “Kalau tidak ingin aku mencari tahu, kau harus memberitahuku.” “Ada beberapa hal yang tidak bisa aku beritahukan.” Agatha mengusap tangan Gio yang berada di atas tangannya. “Aku akan memberitahumu saat aku siap.” Gio mengernyit. “Please..” jemari Agatha bergerak mengusap pipi Gio pelan. “Please jangan mencari tahu…” “Aku hanya belum siap orang lain tahu.”Pada akhirnya Gio mengangguk. Kata dokter, Agatha terkejut dengan suatu hal. Ia tidak mungkin menambah beban pikiran Agatha. Untuk urusan mencari tahu atau tidak, ia akan memikirkan nanti. “Baiklah.” Gio memeluk Agatha. “Istirahatlah. Aku akan pergi.” Gio hendak pergi. Namun Agatha lebih dulu mencegahnya. Agatha menahan tangan Gio agar tidak pergi meninggalkannya. “Jangan pergi.” Agatha menatap Gio. “Aku tidak mau sendiri.” “Lalu apa yang aku lakukan di sini?” tanya Gio dengan senyum
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3435363738
...
47
DMCA.com Protection Status