Gaby mengangguk sembari terkekeh. “Kau tidak percaya?” “Sangat tidak percaya..” Laura menatap Gaby. “Kau sungguh akan menikah? Damian?” Gaby mengangguk. “Kau yakin?” tanyanya lagi. “Gab..” lirihnya. “Menikah itu bukan main-main loh. Kau jangan mengambil keputusan terlalu cepat. Bagaimana kalau nanti kau bosan dengan Damian, kau mau selingkuh?” Gaby menghela nafas. Ia duduk dengan santai. “Aku tidak mungkin bosan. Aku sudah mati rasa dengan laki-laki. Aku tidak bisa suka dengan pria lain. pria yang sering aku temui juga rata-rata bajingan..” “Damian pria yang paling selama ini. aku tidak punya alasan untuk menolaknya. Apalagi dia tidak pernah membatasiku. Aku senang bersamanya, meskipun aku belum sepenuhnya menyukainya…” lirih Gaby. “Gila kau Gab.” Laura menggeleng. “Bagaimana nanti kalau kalian sudah menikah, tapi kau tidak mencintainya. Kau tetap tidak bisa mencintainya meski kalian sudah menghabiskan banyak waktu?” “Kau menakut-nakuti aku?” tanya Gaby. Laura menggeleng. “
Baca selengkapnya