Share

Chapter 224

2 jam kemudian.

Perlahan tapi pasti. Gaby membuka mata.

Melihat sekitar ternyata berada di ruangan bercat kream.

Punggung tangannya diinfus.

Gaby membuka matanya lebar dan akhirnya mendengar suara ibu dan ayahnya.

“Mama… Gaby di mana?” tanya Gaby pelan.

“Di rumah sakit. Jangan bergerak dulu sayang.” Aluna mengusap puncak kepala anaknya.

Sudah berjam-jam menangisi keadaan anaknya yang babak belur.

Gaby menatap mamanya. “Siapa yang membawa Gaby ke sini?” tanyanya.

“Ada orang yang menelepon kami. Pria yang memukul kamu sudah ditangkap.” Aluna mengambil tangan Gaby.

“Sudah jangan dipikirkan yang penting kamu baik-baik saja.” Aluna mengusap pelan punggung anaknya.

“Papa akan buat pria itu mendekam seumur hidup di penjara,” ucap Ethan. “Berani-beraninya menyakiti anakku.”

Gio yang menyandarkan di sofa hanya mengangguk saja. “Motifnya katanya tidak diterima di putuskan oleh Gaby.”

Ethan berkacak pinggang. “Tidak terima? Sudah bagus putriku yang cantik ini pernah mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status