Home / Romansa / Perjanjian Panas dengan Bos Arogan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Perjanjian Panas dengan Bos Arogan: Chapter 111 - Chapter 120

476 Chapters

Chapter 111

Kesungguhan dan keseriusan Ethan diterima oleh nenek Aluna Namun, sebelum itu Ethan diajak ke sebuah tempat. Demi apapun, Ethan tidak bisa menebak ia akan dibawa ke mana. Ia tidak bisa menebak keluarga Aluna. Ethan mendesah lelah saat harus menyebrangi sebuah sungai kecil. Namun ia segera menutup mulutnya rapat setelah mendapat tatapan dari nenek Aluna. “Laki-laki itu harus kuat…” lirih Nenek Aluna yang berjalan lebih dulu. Wanita tua yang benar-benar kuat dengan tubuh yang mulai renta. Ethan tidak tahu apa rahasianya. Padahal ia sendiri sering gym. Tapi kenapa tubuhnya masih kalah kuat dengan nenek Aluna. “Iya, nek..” balas Ethan pasrah. “Aluna itu cucu satu-satunya nenek. Nenek sangat sedih waktu dulu Aluna pulang dalam keadaan hamil.” “Apalagi Aluna tidak mau memberitahu siapa laki-laki itu. Aluna memohon untuk bisa merawat anaknya sendiri….” Ethan baru saja ingin membantu nenek Aluna untuk berjalan ke jalan yang menanjak. Tapi nyatanya nenek Aluna memang
Read more

Chapter 112

21++Aluna tertawa. “Tidak ada yang menyukaiku di sini.” “Kenapa?” tanya Ethan sembari merengkuh pinggang Aluna. “Karena aku punya anak.. dan imageku di desa ini tidak bagus.” Ethan mendesis. “Sial…” umpatnya. “Orang di sini banyak menghinamu.” “Tapi..” Ethan mengusap dahi Aluna. “Tapi orang-orang tidak berani mendekatimu. Aku bersyukur tentang hal itu.” Aluna menatap wajah Ethan. “Wajah kamu semakin kusam,” ujarnya. Bagaimana tidak kusam. Sudah beberapa hari di sini pekerjaannya di bawah sinar matahari. Sekarang punya kesibukan lagi, berlatih seharian penuh. “Bukankah aku semakin terlihat manly?” Ethan memerkan kulit tangannya yang mulai menggelap. “Kulitku terlihat lebih gelap.” Aluna tertawa pelan. “Aku tahu. Tapi itu tidak akan berlangsung lama. Kulit tubuhmu akan kembali memutih..” “Aku tidak peduli Aluna.” Ethan menatap Aluna. Mengusap bibir bawah Aluna yang begitu menggoda. “Aku akan melakukan semuanya asal kalian bisa bersamaku.” Mengusap pipi Aluna pelan
Read more

Chapter 113

Hampir dua minggu Ethan berada di kampung Aluna. Untung sja ia gampang menyerap ilmu bela diri. Ditambah ia juga pernah mengikuti kelas taekwondo untuk waktu yang lama. Nenek Aluna sendiri yang mengetes kemampuan Ethan. Walaupun, hampir seluruh tubuh Ethan terkena pukulan nenek Aluna. Tapi ternyata Ethan lolos juga. “Kalian boleh menikah asalkan mendapatkan restu keluarga Ethan.” itu pesan dari Linda pada Ethan dan Aluna. Untuk itu mereka harus mendapatkan restu orang tua Ethan dahulu. Ethan dan Aluna akan ke ke kota untuk bertemu orang tua Ethan. Ethan sedang mengemasi barang-barang pentingnya. Ia tidak akan membawa apapun untuk kembali. “Baju-bajumu, Mas? Kau tidak membawanya?” tanya Andy mengamati Ethan yang hanya memasukkan dompet ke dalam tas slempang. “Tidak, kau bisa mengambilnya,” balas Ethan. Andy menganga. Padahal baju-baju itu baru dibeli di pasar. Dan jumlahnya banyak karena Ethan langsung membeli saja tidak melihat harganya. “Orang kaya memang tidak d
Read more

Chapter 114

Setidaknya membutuhkan waktu 7 jam untuk sampai di kota. Setelah sampai, Ethan menggendong Gio yang sedang tertidur. Ia sudah menyiapkan kamar khusus anaknya di rumahnya. Aluna juga sangat mengantuk. Ia langsung pergi ke kamar Ethan. Langsung merebahkan dirinya di atas kasur Ethan yang empuk. Aluna memejamkan mata—baru saja akan terlelap dalam mimpinya. Tubuhnya di seret ke samping dan dipeluk. Puncak kepalanya di cium beberapa kali. “Aku mengantuk Ethan..” lirih Aluna sudah memejamkan mata. Ethan mengangguk. “Aku tahu..” Tapi bukannya membiarkan Aluna tidur, Ethan malah mengusap wajahnya di leher Aluna. Mencium dengan gemas leher Aluna. “Ethan..” geram Aluna. Bagaimana bisa tidur jika lehernya terus dicium dan dihisap sesuka hati. Aluna membuka mata dan mendongak. “Kapan bertemu dengan keluargamu?” “Nanti, aku belum memberitahu mereka.” Aluna mengangguk. Masuk ke dalam pelukan Ethan. Ia menyandarkan kepalanya di dada Ethan. “Selama ini Gio masih suka kambu
Read more

Chapter 115

Menyenangkan juga pagi-pagi melihat pemandangan Ethan yang memandikan Gio. Aluna memandang Ethan dan Gio yang berada di dalam bathup. Mereka berdua bermain air layaknya anak seumuran. Lihatlah Ethan. Pria itu nampak begitu senang bermain bebek-bebek yang berjalan di atas air. “Papa aku tidak mau bermain itu!” Gio menunjuk bebek. “Kenapa? Ini lucu Gio!” Ethan mengangkat bebek itu. “Itu untuk anak-anak. Gio tidak suka Papa!” Gio menggeleng dengan bibir yang mengerucut lucu. “Kamu masih kecil. Siapa bilang kamu sudah besar?” Ethan akhirnya menyingkirkan bebek yang lucu. Sayang sekali padahal lucu sekali karena warnanya merah, kuning dan ungu. Padahal ia suka, kenapa malah anaknya yang tidak suka. “Terus mau main apa?” “Tembak!” Gio menembak Ethan dengan tembakan air. Ethan memejamkan mata. Membiarkan anaknya menyemprotkan air itu di wajahnya. Baru kali ini seorang Ethan mau mengalah dengan pasrah lagi. Ethan membuka mata saat Gio tertawa dengan begitu senang.
Read more

Chapter 116

Hari yang ditunggu datang. Bukan ditunggu, tapi Aluna menantikannya. Dan jantungnya tidak berhenti berdetak semenjak berada di mobil. Sedangkan anaknya duduk dengan rapi di tengah-tengah antara dirinya dan Ethan. “Aluna,” panggil Ethan. Mengambil tangan Aluna dan menggenggamnya pelan. “Jangan kawatir, aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti kalian.” Aluna mengangguk pelan. Aluna dan Ethan berjalan dengan Gio yang berada di tengah mereka. Untungnya bocah itu memang pengertian dan cerdas. Gio diam dan mengikuti orang tuanya saja. Sampai di restoran. Dua orang sudah duduk dengan santai di sebuah bangku. Margaret menatap Aluna.. lalu pandangannya berpusat pada seorang anak kecil yang berada di antara mereka. Tiba-tiba ia menjadi diam dan tidak berkata-kata. Karena bocah itu sungguh mirip dengan Ethan saat kecil. Peter dan Margaret berdiri saat Ethan dan Aluna sudah sampai di hadapan mereka. “Aku ingin mengenalkan Aluna dan Gio pada kalian secara resmi.” Etha
Read more

Chapter 118

“Apa kamu yakin kalau kita akan menikah—” “Tentu saja aku yakin. Memangnya kamu tidak ingin menikah denganku? Ada pilihan pria lain selain aku?” Ethan yang tiba-tiba cerewet. Padahal Aluna belum selesai bertanya. Aluna menatap sinis Ethan. Pria itu sudah berjalan lebih dulu sembari menggendong anak mereka yang sudah tertidur. Punggung lebar pria itu menghilang lebih dulu. Aluna tidak memeriksa Gio lagi karena Ethan pasti sudah memastikan anak mereka tdiur dengan nyaman. Aluna merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Menatap langit kamar yang terasa semakin gelap saja segelap aura pemiliknya. Aluna menatap Ethan yang mengunci dengan rapat pintu. “Kenapa dikunci begitu rapat?” heran sekali. “Seperti sedang mengunci kandang saja.” “Memang,” balas Ethan. Berbalik dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Namun hanya Aluna yang tahu tatapan itu. “Supaya…” Ethan melangkah mendekat. Aluna menyipitkan mata. Ethan seperti seekor singa yang sedang mengintai mangsanya. dan dialah yang mnej
Read more

Chapter 118

“Jangan dipikirkan. Yang pasti aku akan melindungi kalian.” Ethan tersenyum. Mengusap pipi Aluna menggunakan jempol tangannya. Aluna menunduk. Menyandarakan dagunya di dada Ethan. “Tapi bagaimana kalau aku berusaha membuat mereka luluh?” Ethan menyipitkan mata tidak suka. Apalagi rahangnya mengeras. Bukannya marah, hanya tidak suka. “Jangan membantahku..” Ethan memutar balikkan posisinya hingga sekarang Aluna di bawahnya. “Kamu marah?” Aluna mengerucutkan bibirnya. “Jangan marah. Aku hanya ingin membantu..” “Membantu apa hm? Diam saja tidak usa melakukan apapun.” Ethan membuat Aluna terdiam dengan mengecup bibir wanita itu. “Jangan melanggar perintahku.” Mengusap dahi Aluna yang sedikit berkeringat. “Mengerti?” suara Ethan terdengar rendah namun penuh penekanan. Aluna mengangguk pasrah. Ia tidak bisa melawan Ethan saat sudah mode arogan dan dominan seperti ini. Besok saja dirayu, kalau bisa. “Apa yang kamu pikirkan?” Ethan menatap curiga Aluna yang tiba-tiba mel
Read more

Chapter 119

BYUUUR ETHAN ITU GILA. ETHAN ITU RADA STRESS! Umpat Aluna setelah mereka berada di dalam air yang dingin. “Ethan fuck you!” “Aku membencimu!” Meskipun begitu kesal, Aluna tidak bisa melepaskan pegangannya di bahu Ethan. Karena ia tidak bisa berenang! Tahu kan masa lalunya seperti apa? Ia bahkan hampir tenggelam. Ethan tertawa. “Aku juga mencintaimu babe.” Jarak dari balkon kamar mereka ke kolam sekitar 3,5 meter. Dengan entengnya Ethan membuka pagar yang ternyata bisa di bongkar pasang. Aluna yang masih terkejut—dimanfaatkan oleh Ethan dengan merengkuh pinggangnya guna terjun ke kolam bersamaan. Aluna mengusap wajahnya kasar. Ia benar-benar kesal sampai rasanya ingin menangis. “Jangan menangis hei-hei..” Ethan yang panik melihat Aluna menutup wajahnya. Lalu terdengar isakan tangis dari wanita itu. “Maaf..maaf..” Ethan mengusap pipi Aluna. Ia membawa tubuh mereka ke tepi. “Maaf Aluna..” lirih Ethan yang merasa bersalah. Baru kali ini menjahili Aluna sam
Read more

Chapter 120

Aluna berjinjit dan memasangkan dasi di leher Ethan. “Haruskaha aku ikut bekerja?” “Tidak.” Ethan menatap cermin. Menatap penampilannya apakah sudah sempurna atau belum. Aluna menghela nafas. kemudian berputar dan menaruh jas itu di bahu Ethan. “Kamu sudah tampan…” ucapnya menggeleng. Dasar narsis! Ethan yang menyugar rambut di hadapan cermin. Pria itu nampak memandang diri sendiri untuk beberapa lama. “Kau tampan, kau cerdas dan kau punya segalanya…” lirih Ethan menatap diri sendiri. Aluna tersenyum sambil menggeleng. Sudah tidak heran lagi. “Sudah?” tanya Aluna. Ethan mengangguk. Aluna memandang Ethan. Sedikit merasa bersalah. Karena Ethan yang memilih dirinya, Ethan harus mundur dari jabatan wakil presdir. Ethan yang hampir seumur hidupnya dipersiapkan menjadi pemimpin Winston, sekarang harus mundur dari perusahaan itu. “Kamu mikir apa?” tanya Ethan menangkup wajah Aluna. “Jangan berpikir macam-macam.” “Aku hanya berdoa, agar hari ini kamu lancar. Kamu
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
48
DMCA.com Protection Status