Share

Chapter 114

Setidaknya membutuhkan waktu 7 jam untuk sampai di kota.

Setelah sampai, Ethan menggendong Gio yang sedang tertidur.

Ia sudah menyiapkan kamar khusus anaknya di rumahnya.

Aluna juga sangat mengantuk. Ia langsung pergi ke kamar Ethan. Langsung merebahkan dirinya di atas kasur Ethan yang empuk.

Aluna memejamkan mata—baru saja akan terlelap dalam mimpinya.

Tubuhnya di seret ke samping dan dipeluk. Puncak kepalanya di cium beberapa kali.

“Aku mengantuk Ethan..” lirih Aluna sudah memejamkan mata.

Ethan mengangguk. “Aku tahu..”

Tapi bukannya membiarkan Aluna tidur, Ethan malah mengusap wajahnya di leher Aluna.

Mencium dengan gemas leher Aluna.

“Ethan..” geram Aluna.

Bagaimana bisa tidur jika lehernya terus dicium dan dihisap sesuka hati.

Aluna membuka mata dan mendongak. “Kapan bertemu dengan keluargamu?”

“Nanti, aku belum memberitahu mereka.”

Aluna mengangguk. Masuk ke dalam pelukan Ethan. Ia menyandarkan kepalanya di dada Ethan.

“Selama ini Gio masih suka kambu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status