"Mbak Harsha?" "Suster silvy!" Secara reflek, Harsha bangkit dan berhambur memeluk suster baik hati yang telah banyak berjasa dalam membantunya menjaga Ranti semasa di rumah sakit. Menyadari jika ada yang membesar di bagian perut Harsha, suster muda itupun mengernyitkan kening. "Mbak Harsha hamil?" tanyanya dengan mata membeliak. Meskipun setelah ini Harsha yakin jika nama baiknya akan tercoreng, tetapi Harsha memilih untuk jujur dan menganggukkan kepalanya. "Iya. Saya hamil, Sus," jawabnya di iringi senyuman samar. "Suster kaget, ya?" "I-iya. Udah berapa bulan, Mbak?" "Mau masuk tiga bulan."Bibir Silvy reflek membulat sembari mengangguk. "Suster sendirian? Yuk, duduk dulu sini. Udah lama banget kita nggak ngobrol!" Harsha menawarkan bangku kosong di depannya agar Silvy mau duduk barang sebentar. Sekalian, dia ingin mengonfirmasi perihal gosip yang dulu sempat santer berhembus. Dengan patuh, Silvy menarik bangku itu dan meletakkan pantatnya dengan perlahan. Usai Harsha meme
Read more