Tentu saja Harsha menjerit kaget ketika tiba-tiba Ron menggendongnya seperti menggotong karung beras! Bahkan, Ron seakan tuli ketika Harsha menjerit meminta diturunkan. "Turunkan aku, Tuan!" teriak Harsha kesal sembari memukuli punggung Ron dengan beringas. Namun, pria itu bergeming dan terus membawa Harsha masuk ke dalam kamar. Ada kilat amarah yang tadi sempat Harsha lihat dari bola mata tajam itu, hingga seketika tubuh Harsha merinding dan memejamkan mata, mungkinkah Ron akan memperkosanya lagi? Tiba di depan ranjang, Ron menurunkan tubuh mungil istri mudanya itu dengan sangat hari-hati dan perlahan. Padahal, beberapa detik sebelumnya Harsha sudah bersiap untuk kemungkinan ia akan dilempar di atas kasur itu. Ketika Harsha akhirnya membuka mata, tatapan Ron yang sesaat lalu nampak bengis, entah mengapa malah berubah sendu. "Kalo hanya ingin belanja, kenapa tidak minta antar pak Udin?" What? Harsha terbelalak heran oleh pertanyaan itu. Pun, suara Ron tumben sekali terdengar lemb
Read more