All Chapters of IBU PENGGANTI KESAYANGAN TUAN CEO: Chapter 21 - Chapter 25
25 Chapters
Pernikahan Bersyarat
"Syarat lainnya akan aku pikirkan nanti. Sekarang Tuan bisa pergi dan tinggalkan aku," usir Harsha tegas. Semburat lega bercampur cemas dan bahagia tergambar jelas di wajah Ron pagi ini. "Tapi kamu janji tidak akan menggugurkan anakku, kan? Kalo kamu butuh sesuatu segera kabari aku, oke?""Pergilah." Sekali lagi Harsha mengusir Ron dengan membukakan pintu rumahnya lebih lebar. Setelah akhirnya Ron keluar dari rumah kontrakan kecil itu, Harsha segera menutup pintu dan menguncinya sambil menangis. Apa Harsha sudah gila? Dia belum menikah, tapi sudah mengandung seperti ini, lantas apa kata para tetangganya nanti?Belum jua pertanyaan-pertanyaan itu terjawab, pintu rumah Harsha kembali diketuk oleh seseorang. Ron kembali lagi dan urung pergi. "Apa lagi?" tanya Harsha ketus setelah lebih dulu menghapus air matanya. "Aku akan menikah denganmu." "Apa?" "Aku akan menikahimu, Harsha. Kamu juga harus pindah dari rumah kecil ini. Setidaknya, kamu hamil dengan status sebagai istriku agar
Read more
Cari Mati
Karena Devan setuju untuk makan siang bersama usai mereka berdua menyelesaikan tujuan masing-masing, akhirnya Harsha memaksa pak Udin untuk pulang tanpa menunggunya. Meskipun tadinya Udin memaksa untuk mengantarkan majikan perempuannya itu, tetapi Harsha menolak dengan tegas. Ia butuh privasi setelah sebulanan ini selalu diawasi oleh Ron. "Mau makan di mana kita?" tanya Devan sembari membuka kaca helmnya. "Terserah!" Harsha menyahut dengan santai, tetapi kemudian dia ingat jika Ron sangat membenci kata terserah, buru-buru Harsha meralat, "tapi aku pengen makan di mall," sambungnya cepat. Segala sesuatu yang tidak Ron sukai, juga peraturan tak tertulis yang Ron berikan, entah mengapa membuat Harsha wajib mematuhinya meskipun sedang tidak berhadapan dengan suaminya itu. Alam bawah sadarnya seakan memaksa Harsha untuk menjauhi larangan Ron dan melaksanakan perintahnya. Namun, khusus hari ini dia ingin menjadi istri yang bandel. "Oke. Berarti kita ke kota?" tanya Devan memastikan. H
Read more
Istri Muda yang Nakal!
Sejak menikah dengan Harsha, keharmonisan Ron dan Bela kembali seperti semula. Mereka bercinta setiap malam, bahkan lebih panas dari sebelum-sebelumnya. Tak ada yang berubah pada sikap Ron terhadap Bela meskipun ia telah menikahi Harsha. Keinginan mereka berdua untuk memiliki anak akan segera terwujud, bahkan kandungan Harsha bertahan lebih lama daripada proses inseminasi dulu. "Honey, hari ini aku menginap di rumah papa." "Ke kota lagi?" Ron menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengancing kemeja putih. "Bukannya minggu lalu kamu sudah menginap di rumah papa?" "Papa semakin tua, Honey. Aku harus sering-sering mengunjunginya atau dia akan melupakan aku sebagai anaknya!" Bela bangkit dari ranjang, membenarkan tali lingerie-nya yang melorot lantas membantu Ron mengancing kemeja putih itu. "Lalu malam ini aku tidur sendirian lagi?" keluh Ron sedih, menunduk dan mencium pipi sang istri. "Teganya kamu, Honey!" "Hanya semalam Ron, jangan berlebihan!" Bela mendorong tubuh suaminya
Read more
Hukuman
Tentu saja Harsha menjerit kaget ketika tiba-tiba Ron menggendongnya seperti menggotong karung beras! Bahkan, Ron seakan tuli ketika Harsha menjerit meminta diturunkan. "Turunkan aku, Tuan!" teriak Harsha kesal sembari memukuli punggung Ron dengan beringas. Namun, pria itu bergeming dan terus membawa Harsha masuk ke dalam kamar. Ada kilat amarah yang tadi sempat Harsha lihat dari bola mata tajam itu, hingga seketika tubuh Harsha merinding dan memejamkan mata, mungkinkah Ron akan memperkosanya lagi? Tiba di depan ranjang, Ron menurunkan tubuh mungil istri mudanya itu dengan sangat hari-hati dan perlahan. Padahal, beberapa detik sebelumnya Harsha sudah bersiap untuk kemungkinan ia akan dilempar di atas kasur itu. Ketika Harsha akhirnya membuka mata, tatapan Ron yang sesaat lalu nampak bengis, entah mengapa malah berubah sendu. "Kalo hanya ingin belanja, kenapa tidak minta antar pak Udin?" What? Harsha terbelalak heran oleh pertanyaan itu. Pun, suara Ron tumben sekali terdengar lemb
Read more
Melihat yang Tidak Seharusnya Dilihat
"Tidak ada yang serius, hanya demam biasa karena masuk angin. Jika sampai besok Nyonya Harsha masih demam meskipun sudah minum obat, baiknya dibawa ke rumah sakit untuk di cek lagi." Ron mengawasi tubuh yang berbaring di ranjang lebar itu dengan penuh sesal. Dari sofa tempatnya duduk, Ron berulang kali mengutuk perbuatannya yang telah di luar batas. Ini kali pertama Ron menghukum Harsha, dan ia berjanji tidak akan mengulang lagi kesalahan ini. Menyakiti Harsha, ternyata juga menyakiti dirinya. Terlampau lelah fisik dan mental, Ron akhirnya terlelap di sofa hingga pagi. Sinar mentari yang membias di matanya, sontak membuat Ron terjaga dan bangkit. Ia mendekat ke ranjang dan menyentuh kening istrinya yang masih terlelap dalamdamai. "Syukurlah," gumam Ron lega setelah suhu tubuh Harsha kembali normal. Entah jam berapa sekarang, Ron baru ingat jika Bela akan pulang hari ini. Buru-buru ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan menghubungi sang istri pertama. Lima kali nada sambun
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status