Share

Luka yang Lebih Perih

"Pak, anda tidak tidur?"

Vick memandang bosnya dengan tatapan prihatin. Tadi, Ron tiba-tiba datang ke apartemennya dalam kondisi wajah penuh luka bekas cakaran. Vick lebih terkejut lagi ketika Ron melepas jas hitamnya, kemeja putih di balik jas mahal itu sudah koyak di beberapa bagian.

Setelah membantu mengoleskan obat antiseptik dan salep, Vick pun membiarkan Ron meminjam pakaiannya untuk sementara waktu.

Vick tak tahu, apa yang terjadi dengan bosnya sebelum pria itu memutuskan datang ke apartemennya. Ron tak sekalipun berbicara kecuali mengucapkan kata 'maaf sudah merepotkanmu' dan 'terimakasih'.

Saat ini, jam sudah menunjuk angka sebelas malam, tetapi Ron masih belum jua bisa memejamkan mata barang sedetik. Ia memilih tidur di sofa ruang tamu karena apartemen Vick hanya memiliki satu kamar. Meskipun sekretarisnya itu sudah memaksa Ron untuk beristirahat di dalam kamar, tetapi Ron bersikeras menolak dan tak ingin semakin merepotkan sekretarisnya itu.

Ketika Vick hendak mengamb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status