Share

Hukuman Maut

"Nyonya?"

Entah sudah berapa kali bik Sumi memanggil sang majikan, tetapi perempuan muda itu masih saja mematung dengan pandangan kosong ke arah air mancur kecil di taman.

"Nyonya?" Sekali lagi bik Sumi memanggil, tapi kali ini dengan sedikit menyentuh pundak Harsha.

Ketika akhirnya perempuan itu tersentak dan bergerak dengan gelisah, bik Sumi pun reflek mundur menjauh. Setelah kesadarannya utuh kembali dan menyadari jika seseorang sedang berdiri di sebelahnya, Harsha pun menoleh dengan bingung.

"Ngapain Bibik di sini?" tanyanya heran.

"Anu, barusan Tuan telepon." Bik Sumi menyodorkan ponsel milik Harsha yang sudah dalam keadaan mati. "Tuan panik takut Nyonya kabur!"

Kabur?

Harsha mendengus cepat. Perlahan tangannya bergerak menyentuh bibirnya yang kembali basah oleh saliva-nya sendiri. Teringat jelas momen beberapa saat lalu yang terjadi.

.

.

"Baiklah, aku akan menghukummu!"

Seakan mendengar vonis mati dari hakim agung, Harsha perlahan bergerak mundur dengan takut. Apalagi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status