“Sebentar,” tukasnya kudengar.Kupikir untukku, jadi aku bilang saja, “Oh, ya sudah, maaf, nanti aku telpon lagi deh.” Lalu kututup panggilanku.Aku baru hendak berpikir yang bukan-bukan, Ed sudah menghubungiku dengan cepat.“Kok ditutup?” tanyanya.“Aku pikir kau tadi memintaku menunggu?”“Bukan kamulah, Istriku sayang.” Ed menyahut dengan cepat.“Uhm, itu Indah, kah?” tanyaku.“Iya.” Jawab Ed singkat.“Wah, apa dia suka sekali mengganggu suamiku saat di kantor?”“haha, aku juga baru datang ini, Sayang. Lebih sering meeting di luar juga, sekarang. Kapan ada yang bisa ganggu suamimu ini?”“Boleh aku ke kantor, Sayang?” pintaku tiba-tiba.“Hei, mau apa? Di rumah saja. Udah sore juga. Habis ini aku pulang, kok!”“Bilang habis ini, tapi sampe malam baru nyampe. Pokoknya aku ke kantor, ya? Boring...” rengekku manja. Ed tidak bisa menolakku. Dia pun menghubungi Ari untuk menjemputku.Aku sudah berdandan cantik dan wangi. Merasa tubuhku sudah fit, rasanya tidak sabar pengen keluar dan me
Baca selengkapnya