Share

Bab 319 : Cemas

Kubuntuti Ed yang masuk ke dalam kamar untuk segera menyampaikan apa yang dikatakan Mbak Lilis. Sepertinya Ed menyembunyikan rasa cemasnya agar aku tenang.

“Baik, nanti aku periksa CCTV. Jangan terlalu dibuat panik. Biar anak-anak tidak takut,” tuturnya.

Aku mengangguk patuh. Untungnya masalah demi masalah yang terjadi selama di Jakarta ini, si kembar sama sekali tidak tahu. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa pria yang sebulan lalu dikiranya papa mereka, bukanlah papa mereka.

Sama sepertiku, Gala dan Meida yang belum pernah tahu tentang Erik, tentu akan melihatnya sebagai papa mereka saja.

Saat kami makan malam Ed mendapat panggilan dan dia langsung mengakhiri dengan cepat. Aku tidak bertanya di depan anak-anak kemana dia pergi, karena sudah menduga bahwa Ed sedang mengurus masalah pengantar martabak tadi.

“Papa kok buru-buru, Ma?” tanya Gala melirik papanya yang berlalu pergi.

“Iya, Ma. Kan baru pulang, masa papa pergi lagi?” Meida jadi cemberut papanya keluar lagi.

“Dihabiskan dul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status