Home / Romansa / Kakak, Jangan Merayuku Terus! / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Kakak, Jangan Merayuku Terus!: Chapter 131 - Chapter 140

258 Chapters

131. Masa Lalu

“Bagaimana terapimu, Al?” Zack bertanya pada adiknya.Mereka kini sedang berada di perusahaan Morgan. Sementara Aurora dan Kakek Viscout sedang melakukan kunjungan pada seorang bangsawan senior.Alzard mengangguk cepat. “Lumayan. Aku merasa sudah dapat tidur nyenyak karena setiap bangun, terasa lebih segar.”“Bagus. Kapan terapi lagi? Aku ingin bicara dengan doktermu.”“Tidak perlu. Aurora sedang hamil. Lebih baik kamu menemani istrimu dibanding mengurusiku.” Alzard menolak penawaran sang kakak.Zack mendengus geli. Ia menatap wajah adik kandungnya. Semasa mereka kanak-kanak hingga remaja, Zack jarang sekali berperan sebagai kakak yang baik bagi Alzard.“Apa kau segitu bencinya padaku?”Sontak, Alzard mengerutkan kening. “Benci bagaimana?”“Aku sadar, sejak dulu kita memang tidak pernah akrab. Jadi, izinkan aku paling tidak berperan menjadi seorang kakak bagimu.”Mata Azard mengerjap-ngerjap lucu mendengar pernyataan Zack. Walaupun apa yang Zack katakan benar, tetapi ia tidak menyangk
Read more

132. Peningkatan Hormon

“Sumpah, aku kaget sekali. Aku pikir, Alzard benar-benar akan menikah daam waktu dekat.”Aurora menertawakan Zack. Suaminya itu sedang bercerita tentang perbincangannya dengan Alzard tadi siang.“Memangnya kenapa kalau Alzard mau menikah cepat? Umurnya sudah dua puluh delapan tahun, lho.”“Ya, nggak papa. Hanya saja kita kan belum tau siapa calon Alzard. Aku ingin adikku itu mengenalkannya dulu pada kita, tidak langsung main lamar saja. Bikin jantungan.”Tawa Aurora kembali meledak. Menurutnya, sejak dulu, Alzard kerap kali memang berbuat iseng. Setelah beberapa tahun barulah mereka mengerti, Alzard melakukan itu untuk menarik perhatian.“Tetapi, aku lega kalian bisa saling mengungkapkan perasaan.”Kepala Zack mengangguk. “Iya. Akhirnya, aku benar-benar merasa memiliki seorang adik.”“Hehe, siap-siap saja ia akan menjadi adik yang menyebalkan.”Tidak masalah sekarang bagi Zack. Ia akan menikmati saja kerepotan mengurus seorang adik. Apalagi Alzard merupakan satu-satunya adik yang ia m
Read more

133. Panik

Untuk sesaat, mereka bertatapan. Lalu, Henry dan Farah bergegas pergi."Leonora sendiri yang memilih hidup seperti itu. Biarkan saja, Sayang." Zack tampak tak perduli.Bagi para sahabat, yang terpenting, Vigor terlihat baik-baik saja. Masa bodoh dengan masa lalunya.Tapi, Aurora masih memikirkan Vigor. Diam-diam, ia mengirim pesan dan mengatakan baru bertemu dengan Henry dan Farah.Tak lama kemudian, Vigor menelepon Aurora. Wanita itu menyeringai saat Zack menggeleng samar."Kamu pasti memberitahu Vigor."Aurora mengangguk lalu membalas telepon Vigor."Hai, Vigor.""Hai. Kamu sama siapa di sana?""Zack dan Zavian di sini. Kami masih makan di restoran. Henry dan Farah sudah tidak terlihat."Lalu tanpa disangka Vigor mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan Aurora. Ia mengatakan minggu depan akan bertemu Leonora di parlemen."Kamu akan memberitahu Leonora bahwa suaminya masih bertemu kekasihnya?""Aku rasa dia sudah tau.""Oh ya?"Vigor berkata Leonora memang sudah memperk
Read more

134. Cari Gara-Gara

Zack sampai mengirim bingkisan permohonan maaf karena kepanikannya kepada Dokter Edwin. Meski masih bersikap ramah, Zack tau dokter itu sampai harus meninggalkan pasien-pasiennya di rumah sakit.Berita kepanikan diketahui seluruh keluarga dan para sahabat. Mereka tidak berani menertawakan Zack, namun tetap saja ada yang menyindir prilakunya.“Mungkin Zack akan terkejut kalau perut Aurora nanti membesar.”“Rumah sakit akan gempar saat Aurora merasakan kontraksi.”“Ia bisa memanggil tim SAR jika anaknya nanti bermain petak umpet.”Suara gelak tawa para sahabat di telepon membuat Zack kesal sekaligus malu. Ia berdehem keras dan mengancam akan menutup telepon jika terus digoda oleh kata-kata sindiran.Setelah menerima telepon, Zack menemui Mami, Alzard dan Kakek Viscout yang berkumpul di ruang keluarga.“Apa Aurora masih tidur?”“Iya.” Zack menjawab pertanyaan Mami.“Lain kali, kamu beritahu Mami saja. Tidak perlu panik dan memanggil dokter begitu.”“Yang langsung teringat saat itu hanya
Read more

135. Detak Jantung

Kediaman Aurora dan Zack kini kembali sepi. Kakek Viscout, Mami dan Alzard sudah pulang ke negara masing-masing. Vigor tergelak mendengar cerita dari Kakek Viscout tentang kekhawatiran Zack pada Aurora."Ajaib memang Zack itu. Aku tidak menyangka setelah menikah, sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat." Vigor menggeleng-geleng."Iya. Memang lucu. Bayangkan. Zack menghadiahi Aurora sebuah mobil sport karena hamil, tetapi hingga sekarang Aurora belum diperbolehkan menyetir."Vigor kembali tergelak. "Aku tau cerita itu, Kek. Aurora mengadu padaku. Padahal ia sudah sangat senang mendapat hadiah itu.""Percuma kan dikasi hadiah tapi tidak boleh digunakan."Mereka berdua tersenyum membayangkan bagaimana wajah Aurora memberengut. Lalu, Vigor kembali mendatarkan wajah dan kembali serius menatap berkas di meja kerjanya."Siang ini jadi ke parlemen?"Vigor mengangguk. "Kakek mau ikut atau menitip pesan pada teman-teman Kakek di sana.""Kakek ada kunjungan sosial setelah itu rapat. Tolon
Read more

136. Merajuk

“Sesuai janjimu, hari ini aku yang menyetir mobil.” Aurora berkata tegas pada suaminya saat sarapan bersama sebelum mereka ke kantor.“Lho, kamu bukannya ada rapat online dengan parlemen kebangsawanan? Lebih nyaman rapat dari rumah saja, kan? Kalau lelah kamu bisa langsung tidur.”Tentu saja itu akal-akalan yang dibuat Zack. Ia memang sangat khawatir jika istrinya menyetir mobil sendiri. Takut ada sesuatu di jalan dan membahayakan Aurora beserta bayi mereka.“Itu alasan kamu, kan? Tidak. Aku bisa rapat di ruanganku dulu di kantormu.”“Eh, tapi, ruangan kamu ada sterilisasi hari ini.”Aurora mengembuskan napas panjang. Ia melakukan itu dengan kentara sekali agar Zack tau ia sedang berusaha mengendalikan emosi.Namun, Zack mengabaikannya. Lelaki itu tau, istrinya wanita yang penurut dan pengertian. Aurora pasti paham kenapa ia sangat khawatir jika istrinya menyetir mobil sendiri.“Kenapa susunya tidak diminum, Sayang?” Zack menaikkan alisnya sedikit saat Aurora menolak susu yang diberik
Read more

137. Tidur Sendiri

Bola mata Zack berotasi ke sekeliling ruangan. Kamar tamu itu sudah lengkap dengan barang-barang pribadinya. Kini, matanya mendelik sewot pada Jeff.Tangan Jeff terangkat untuk meminta waktu berbicara sebelum Zack menyemprotnya dengan kata-kata makian.“Nyonya Aurora yang memerintahkan Anda untuk tidur di kamar ini, Tuan.”Mendengar pernyataan pelayan setianya, Zack bergegas kembali ke kamar utama. Menggedor pintu besar di depannya hingga tangannya memerah.Akhirnya, Zack sadar. Sekeras apa pun ia mengetuk pintu, Aurora tidak akan mendengar. Pintu itu dilapisi peredam tebal.Hanya orang di dalam kamar yang memiliki akses untuk membuka pintu secara otomatis. Zack sendiri yang merancang sistem keamanan itu dan kini ia menyesalinya.“Sudah, Tuan. Sekarang, istirahat saja dulu di kamar tamu.” Jeff menyarankan Tuannya.“Apa istriku sudah makan?”Jeff mengangguk. Ia juga mengatakan sudah membawakan susu, vitamin dan air mineral. Zack menatap pintu dengan hembusan napas berat sebelum ia ke k
Read more

138. Berbaikan

Setelah menemani Aurora menyetir berputar-putar kota, akhirnya sekarang mereka berbaring di ranjang.“Akhirnya berbaring di ranjang sendiri.” Zack menggumam sambil bernapas lega.“Aku yakin kalau kamu tidak aku pindahkan ke kamar lain, sampai aku melahirkan kamu tidak akan pecaya aku bisa menyetir mobil dengan baik.”Zack berbaring menyamping dan menatap istrinya. “Bukannya tidak percaya, Sayang. Tetapi, aku khawatir terjadi sesuatu denganmu karena sedang hamil.”“Selalu itu saja alasanmu. Memangnya wanita hamil tidak bisa melakukan banyak hal termasuk menyetir?” Wajah Aurora kembali memberengut.Tangan Zack menyusup masuk ke balik tubuh Aurora dan memeluknya. Ia tidak ingin mendapat ambekan dari wanita hamil yang dicintainya ini.Demi membuat mood bahagia, Zack berjanji akan menuruti keinginan Aurora. Walaupun ia sangat cemas pada permintaan istrinya yang kadang aneh, terutama saat hamil.“Apa benar kamu sedang mengidam?”“Mungkin.”“Biasanya wanita mengidam menginginkan makanan, buk
Read more

139. Pulang ke Kastil

"Kakekk." Aurora berjalan cepat menghampiri sang Kakek.Semua wajah langsung terlihat khawatir. Bagaimana tidak? Wanita yang sedang hamil itu masih menggunakan heels dan berjalan cepat.Aurora langsung meminta pulang ke kastil saat Dokter Edwin mengatakan kandungannya sudah aman untuk bepergian dengan pesawat."Jangan buru-buru, Sayang!" Zack langsung mengingatkan istrinya.Namun terlambat, Aurora sudah lebih dulu bergegas mendatangi Kakek Viscout dan memeluknya."Hati-hati, Aurora. Jangan sampai terpeleset, ya." Kakek Viscout dengan bijaksana berkata sambil mengelus rambut panjang Aurora.Lalu, tangan Kakek Viscout mengelus perut cucunya. Tatapannya menjadi terharu. Ia tersenyum bahagia."Cicit Kakek semakin besar, ya."Aurora mengangguk. Kakek Viscout lalu menyalami Zack dan mencium cucu mantunya. Kemudian mereka berkumpul di ruang keluarga."Vigor mana, Kek?""Masih di rumah orang tuanya. Katanya agak siang baru ke sini.""Biar aku saja yang mengabari Vigor kalau kami sudah di kast
Read more

140. Undangan Pertemuan

Zack mengembuskan napas lega saat mereka tiba di parlemen. Ingin protes pada Kakek Viscout karena mengizinkan istrinya menyetir, namun urung ia lakukan. Kakek pasti membela Aurora.“Tenang saja. Biarkan wanita hamil itu bahagia.” Kakek Viscout berbisik seolah tau apa yang ia pikirkan.“Hanya khawatir, Kek. Menyetir itu bisa membuat pengemudi stress. Bayangkan jika Aurora stress dan bisa berpengaruh pada kehamilan.” Zack membalas dengan berbisik pula.“Tapi dia bukan stress malah terlihat bahagia. Mungkin, janinnya laki-laki jadi Aurora senang menyetir dibanding hanya duduk seperti seorang putri.”Bisikan Kakek Viscout sebelum ia menapaki tangga menuju pintu parlemen membuat Zack tersenyum. Para istri sahabatnya juga menduga bayi di dalam kandungan Aurora berjenis kelamin laki-laki.Mereka berpisah di persimpangan. Aurora akan menemani Kakek Viscout menghadiri beberapa pertemuan. Zack berpesan agar istrinya tidak terlalu lelah.Dengan satu tangan masuk ke saku celana panjangnya, Zack b
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
26
DMCA.com Protection Status