“Sumpah, aku kaget sekali. Aku pikir, Alzard benar-benar akan menikah daam waktu dekat.”Aurora menertawakan Zack. Suaminya itu sedang bercerita tentang perbincangannya dengan Alzard tadi siang.“Memangnya kenapa kalau Alzard mau menikah cepat? Umurnya sudah dua puluh delapan tahun, lho.”“Ya, nggak papa. Hanya saja kita kan belum tau siapa calon Alzard. Aku ingin adikku itu mengenalkannya dulu pada kita, tidak langsung main lamar saja. Bikin jantungan.”Tawa Aurora kembali meledak. Menurutnya, sejak dulu, Alzard kerap kali memang berbuat iseng. Setelah beberapa tahun barulah mereka mengerti, Alzard melakukan itu untuk menarik perhatian.“Tetapi, aku lega kalian bisa saling mengungkapkan perasaan.”Kepala Zack mengangguk. “Iya. Akhirnya, aku benar-benar merasa memiliki seorang adik.”“Hehe, siap-siap saja ia akan menjadi adik yang menyebalkan.”Tidak masalah sekarang bagi Zack. Ia akan menikmati saja kerepotan mengurus seorang adik. Apalagi Alzard merupakan satu-satunya adik yang ia m
Read more