"Benar, ini obat pelemah jantung. Akibatnya sangat fatal untuk kakek yang memang punya riwayat penyakit jantung."Ucapan Reva membuat semua orang yang ada di ruangan itu menggeram marah. Terlebih Rafael, lelaki yang beberapa saat lalu begitu bahagia memeluk sang adik, kini merasa sebaliknya. Murka, dia ingin menghancurkan siapa saja yang telah membuat kakeknya jadi begini."Tenang saja, Kak. Kakek akan bangun. Aku yakin itu. Semua tanda vital stabil. Keadaan saraf kakek boleh dibilang bagus. Meski untuk fase pasien koma, hal itu sulit dipastikan. Tapi aku yakin, Kakek akan sembuh."Reva berjalan kembali menuju brankar Atma. Ini sudah keberapa kali Reva melakukannya. Kali ini, dia menggenggam jemari tangan Atma. Tanpa kata, Reva yang peka segera menyadari kalau ujung jemari Atma bergerak pelan."Siapa yang terakhir kali bertemu Kakek?" Reva yakin orang itu meninggalkan kesan mendalam, hingga alam bawah sadar sang kakek merespon."Aku kemarin siang menemui Kakek, tapi ....""Ada satu or
Last Updated : 2024-08-01 Read more