Share

BAB SERATUS ENAM BELAS

Pemeriksaan menyeluruh lekas dibuat Reva saat Nadine memberitahu kalau sang kakek bereaksi saat dia menyebut rapat dewan direksi. "Ini bagus. Tapi ...."

"Maaf, aku tidak seharusnya menambah beban pikiran kakek soal pekerjaan. Aku cuma cerita," potong Reva cepat.

"Bukan begitu. Apapun akan kita lakukan untuk membuatnya bangun. Bahkan kalau perlu, kita jejali saja rungu kakek dengan keluhan soal pekerjaan. Sekarang kita tahu hal apa yang paling dicemaskan kakek. Meski sebel sih, dia sama sekali tidak memikirkan aku, cucunya yang tidak pernah pulang. Sedihnya aku."

Lah, Reva malah sok drama. Tapi memang betul sih, Atma ini agak lain dalam menunjukkan kasih sayangnya pada cucunya. Maklum saja, pria itu juga lelaki yang minim kosa kata. Datar, lempeng macam Rafael di awal perjumpaannya dengan Nadine.

Rafael sekarang sudah lebih banyak bicara, ditambah mulai ketularan absurd-nya keluarga sang mertua.

"Ya, sudah kita jadikan saja kakek tempat curhat soal kerjaan. Kayaknya dia tidak rela peru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status