Share

BAB SERATUS DUA PULUH

Nadine menyerahkan benda di tangannya pada Sandy. Perempuan itu masih penasaran dengan sosok Rafael, suaminya sendiri yang berbeda tampilan. Dan itu berhasil mengecoh Nadine. Putri Hermawan sama sekali tidak mengenali Rafael.

"Keluarkan dia dari sini. Meeting kita selesai!" Titah Rafael kembali.

Suaranya dingin penuh penekanan. Nadine serta merta berpendapat kalau cucu kakek Atma seorang yang menyebalkan. Sebagai pemimpin pasti nanti akan bersikap seenaknya sendiri. Belum tentu juga kompeten dalam menghandle masalah pekerjaan.

Nadine tidak tahu saja jika selama ini Rafael lah PIC aka person in charge alias orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan perusahaan.

"Dia bisa tetap berada di sini," ujar Pram.

"Bukan kau yang memberi keputusan, tapi aku!"

"Bawa dia keluar!" Perintah Rafael lagi. Kali ini Sandy mendorong pintu yang anehnya sudah bisa dibuka lagi. Padahal tadi terkunci.

"Aku perlu penjelasan." Nadine menahan tangan Sandy begitu mereka keluar dari tempat meeting.

"Tidak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status