Almeera memejamkan mata, menunggu detik-detik terakhir di mana ia akan meninggalkan dunia ini. Bayangan Kaisar muncul di pikirannya, ekspresi bahagia suaminya saat mengetahui ia hamil. Kemudian, melintas bayangan sang nenek di kampung, Rifki yang masih sekolah, dan juga Tuan Barata yang telah menantikan kehadiran seorang cicit.Almeera merasa sesak di dada, air matanya jatuh tanpa ia sadari. Dia tak ingin mati, tak ingin meninggalkan Kaisar dan anak mereka yang belum lahir, tetapi sekarang semua terasa tak terelakkan.Tiba-tiba, Almeera merasakan sesuatu yang kuat menghantam tubuhnya dari samping. Bukan mobil itu, tetapi sesuatu yang lain. Sesaat kemudian, ia terjatuh ke tepi jalan dengan tubuh terguling. Almeera menjerit kaget. Anehnya, ia masih hidup dan bernapas dengan normal. Begitu matanya terbuka, Almeera tersadar seseorang telah menyelamatkannya. Derap langkah orang-orang mulai terdengar, tetapi yang menarik perhatian Almeera bukanlah suara itu. Di
Terakhir Diperbarui : 2024-10-08 Baca selengkapnya