Semua Bab Istri Kedua CEO Ternyata Cantik Jelita: Bab 161 - Bab 170

220 Bab

Bumerang

Keheningan menyelimuti ruangan. Tidak ada satu pun yang berani menantang Kaisar. Almeera memejamkan mata sejenak, menahan tangis yang hampir pecah. Dia tahu Kaisar tulus dalam ucapannya, dan itu memberinya kekuatan.Melihat situasi telah terkendali, Kaisar memeluk bahu Almeera erat-erat. Dengan suara lembut, dia berkata, “Kamu aman bersamaku. Tidak ada yang bisa menyakitimu.”Suasana di ballroom masih tegang, setelah Kaisar dengan tegas mempertahankan kehormatan Almeera di hadapan para tamu. Almeera masih menggenggam tangan Kaisar dengan erat, hatinya bergejolak, tetapi sedikit lebih tenang karena dukungan penuh dari suaminya. Para tamu yang tadi berbisik-bisik, kini diam membisu. Sebagian besar dari mereka merasa malu atas bisikan dan tatapan yang sebelumnya mereka berikan kepada Almeera.Tiba-tiba, Reval maju beberapa langkah ke depan, menghampiri Kaisar dan meletakkan tangan di bahu kakaknya. “Kak, sudahlah. Jangan perpanjang masalah ini. Ki
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-02
Baca selengkapnya

Buat Dia Menderita!

Setelah meninggalkan pesta pertunangan Reval dengan perasaan campur aduk, Karenina duduk diam di kursi roda, wajahnya tegang dan penuh amarah. Perawat yang mendampinginya bertanya dengan sopan, “Nyonya Nina, apakah Anda ingin segera ke mansion, atau ada tempat lain yang ingin dikunjungi?”“Langsung ke mansion,” jawab Karenina singkat, suaranya nyaris berbisik, tetapi tajam. Meski amarahnya mendidih, Karenina berupaya menahan diri. Tidak ada gunanya meledak sekarang, di depan orang-orang yang ia anggap remeh seperti perawat atau sopir. Itu hanya akan membuat harga dirinya semakin hancur. Sepanjang perjalanan pulang, Karenina terdiam. Kedua tangannya mengepal di atas pangkuan sementara matanya memandang kosong keluar jendela mobil. Suasana hening, hanya ada suara mesin mobil yang berderum pelan di antara jalanan malam yang sepi. Ia memikirkan semua yang terjadi malam itu. Almeera—wanita yang paling ia benci&md
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Sangat Bahagia

Pesta pertunangan Reval dan Violetta berakhir dengan meriah. Para tamu mulai meninggalkan ballroom, satu per satu mengucapkan selamat kepada pasangan yang baru saja resmi bertunangan. Kaisar dan Almeera tentu saja berpamitan paling akhir, menunggu hingga ballroom sepi. Violetta dan Nyonya Elma yang sebelumnya terlihat sinis, kini mulai bersikap hangat kepada Almeera.“Terima kasih atas kadonya,” ucap Violetta sambil memegang kotak jam tangan couple yang diberikan Almeera. “Kamu tampak cantik malam ini,” sambung Violetta melemparkan pujian. Almeera tersipu sekaligus merasa gembira. Ternyata, usahanya untuk memperbaiki hubungan dengan Violetta tidaklah sia-sia. "Selamat atas pertunanganmu dan Reval. Semoga semua berjalan lancar sampai hari pernikahan nanti."Nyonya Elma, yang awalnya acuh tak acuh, kini tersenyum tipis ke arah Almeera. "Ya, semoga saja. Almeera, terima kasih sudah datang dan mendampingi Kaisar."Al
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

Buah Anggur

Kaisar terbangun lebih dulu meski alarm di ponselnya belum berbunyi. Ia menatap Almeera yang masih terlelap, wajahnya yang tenang membuat Kaisar tersenyum. Perlahan ia bangkit dari tempat tidur, melangkah dengan hati-hati agar tidak membangunkan istrinya. Setelah memastikan Almeera masih tidur nyenyak, Kaisar mengambil ponselnya dan memesan sarapan dari rumah makan yang terdekat dari apartemen. Ketika pesanan sudah terkonfirmasi, Kaisar kembali duduk di tepi ranjang dan menatap Almeera yang mulai menggeliat. “Sayang, bangun. Bayi kita membutuhkan nutrisi,” bisiknya lembut. Almeera membuka mata perlahan, masih setengah mengantuk. Namun, ia masih mendengar ucapan Kaisar. “Aku sudah memesan sarapan kesukaanmu. Jangan pergi ke mana-mana hari ini, Sayang. Istirahat aja di apartemen.”Almeera mengerjapkan matanya, mencoba memahami kata-kata Kaisar yang terdengar sangat protektif. “Aku tidak boleh keluar?” ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

Tuan Barata Segera Pulang

Kaisar duduk di ruang kerjanya dengan senyum yang tak bisa disembunyikan. Tangannya memegang laptop, tetapi pikirannya masih melayang pada kabar kehamilan Almeera. Perasaannya melambung tinggi. Kabar ini adalah hadiah paling indah —Almeera mengandung anak mereka. Sebuah kehidupan baru tengah tumbuh di dalam rahim istrinya, sebuah awal baru yang penuh harapan dan kebahagiaan.Untuk pertama kalinya, Kaisar merasa hidupnya terasa utuh. Semua luka dari masa lalu, kepergian sang ibu, pengkhianatan Karenina, dan kekecewaan yang pernah melukai hatinya perlahan memudar, digantikan oleh kebahagiaan yang diberikan Almeera. Tidak ada lagi keraguan dalam diri Kaisar bahwa Almeera adalah wanita yang tepat untuknya. Setiap detik yang mereka habiskan bersama telah membuatnya semakin jatuh cinta.Ia pun merasakan dorongan untuk berbagi kebahagiaan ini dengan seseorang yang sangat penting—kakeknya, Tuan Barata. Tanpa pikir panjang, Kaisar menghubungi Tuan Barat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-06
Baca selengkapnya

Di Ujung Maut

Almeera melangkah keluar dari unit apartemennya, turun melalui lift ke lobi. Tatkala pintu lift terbuka, dia melangkah keluar dan disambut oleh suasana lobi yang sepi. Namun, rasa tenang itu langsung hilang ketika ia melihat sosok yang tak disangka-sangka di sudut ruangan. Tuan Marco Biantara. Pria paruh baya itu sedang berdiri di dekat pintu masuk lobi. Almeera seketika terkejut, matanya melebar. Ada banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di pikirannya. Apa yang akan dilakukan Tuan Marco di sini? Kenapa pria itu datang sendirian, padahal jelas-jelas dia sudah menolak ajakan Nyonya Diana melalui telepon?Saat Almeera masih tercengang di tempat, Tuan Marco berjalan mendekatinya dengan senyum tipis. Lelaki paruh baya itu tidak mengenakan setelan kantor resmi seperti biasa, hanya memakai kemeja dan celana panjang. Namun, kehadirannya yang terkesan mendadak, membuat Almeera merasa tak nyaman. "Almeera, maaf, kalau kedatanganku membuatmu terkejut. Kamu m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

Dia Mengorbankan Nyawa

Almeera memejamkan mata, menunggu detik-detik terakhir di mana ia akan meninggalkan dunia ini. Bayangan Kaisar muncul di pikirannya, ekspresi bahagia suaminya saat mengetahui ia hamil. Kemudian, melintas bayangan sang nenek di kampung, Rifki yang masih sekolah, dan juga Tuan Barata yang telah menantikan kehadiran seorang cicit.Almeera merasa sesak di dada, air matanya jatuh tanpa ia sadari. Dia tak ingin mati, tak ingin meninggalkan Kaisar dan anak mereka yang belum lahir, tetapi sekarang semua terasa tak terelakkan.Tiba-tiba, Almeera merasakan sesuatu yang kuat menghantam tubuhnya dari samping. Bukan mobil itu, tetapi sesuatu yang lain. Sesaat kemudian, ia terjatuh ke tepi jalan dengan tubuh terguling. Almeera menjerit kaget. Anehnya, ia masih hidup dan bernapas dengan normal. Begitu matanya terbuka, Almeera tersadar seseorang telah menyelamatkannya. Derap langkah orang-orang mulai terdengar, tetapi yang menarik perhatian Almeera bukanlah suara itu. Di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Baca selengkapnya

Terungkapnya Kebenaran

Dokter itu mengangguk dan segera memanggil perawat untuk mempersiapkan semuanya. Almeera diantar ke ruang khusus untuk donor darah, hatinya berdebar-debar. Walaupun rasa takut masih menyelubungi pikirannya, ia merasa kuat dan bertekad untuk melakukan apa pun demi Tuan Marco.Selama proses pendonoran, Almeera teringat pada semua momen yang dihabiskan bersama Tuan Marco dan Nyonya Diana. Senyum mereka yang hangat, tatapan yang teduh, dan perhatian tulus yang mereka berikan. Sungguh, Almeera merasa bersyukur bisa dipertemukan dengan pasangan paruh baya itu. Perawat pun mengoleskan alkohol pada lengan Almeera sebelum menusukkan jarum. Almeera menutup mata, mencoba menenangkan diri dengan mengingat betapa besar pengorbanan Tuan Marco baginya. Dalam hitungan menit, darahnya mengalir ke dalam kantong. “Baiklah, Bu. Sekarang tinggal menunggu hasil transfusi,” kata perawat, memberinya senyuman menenangkan. “Ibu bisa mengonsumsi makanan yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-09
Baca selengkapnya

Ditipu Mentah-mentah

Karenina duduk di kamarnya dengan gelisah. Jari-jarinya yang kurus terus-menerus mengetuk-ngetuk pegangan kursi roda yang telah menjadi teman setianya dalam bersandiwara. Matanya sesekali melirik jam di dinding. Sore sudah menjelang, tetapi belum ada kabar dari Dendi, preman yang disewanya untuk menyingkirkan Almeera. Sudah berjam-jam berlalu sejak ia memberi instruksi kepada Dendi untuk memastikan kecelakaan itu terjadi. Karenina ingin memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Hari ini harus menjadi akhir dari Almeera—perempuan yang telah merebut segala hal yang dulu menjadi miliknya, terutama Kaisar.Karenina menggigit bibirnya, merasakan emosi yang membuncah. Sebuah senyum kecil terbentuk di sudut bibirnya yang berwarna merah. Hari ini akan menjadi hari kemenangan telak baginya, di mana Almeera tidak lagi ada di dunia ini. Kaisar akan hancur, dan ia akan tertawa melihat lelaki itu menyesali pernikahan bodohnya. Namun, seiring waktu yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Siapa Pelakunya

"Almeera, ayo kita duduk," suara lembut Nyonya Diana terdengar dari samping, menarik Almeera dari kekacauan pikirannya.Almeera menoleh, menatap wanita paruh baya itu dengan mata berkaca-kaca. Ia merasa sangat bersalah, baik terhadap ayah kandungnya, maupun terhadap Nyonya Diana. Seakan mengetahui isi hati Almeera, Nyonya Diana memegang bahunya dan menuntunnya menuju kursi di depan ruang operasi.Keduanya duduk di sana, dalam keheningan yang mencekam. Almeera merasa dadanya semakin sesak, seiring dengan detik yang berlalu. Di balik pintu itu, hidup seseorang yang begitu penting bagi mereka sedang dipertaruhkan. Kepalanya terus-menerus dihantui bayangan kecelakaan tadi, ketika Tuan Marco mendorongnya menjauh dari mobil yang melaju kencang. Sekarang, ayahnya itu berbaring di ruang operasi, dan ia tidak bisa melakukan apa pun selain menunggu. Entah mengapa setelah dua puluh tiga tahun berlalu, ia justru dipertemukan dengan sang ayah melalui peristiwa yang san
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
22
DMCA.com Protection Status