Tuan Marco menarik napas dalam, tidak segera menjawab pertanyaan putrinya. Almeera pun mencoba mencairkan suasana dengan senyum, meski ada keraguan dalam hatinya. “Aku akan merawat dan menemani Papa sampai Papa sembuh total. Kalau ada yang Papa inginkan, katakan saja, aku pasti berusaha memenuhinya.”Tuan Marco masih bungkam, pikirannya berputar. Akhirnya, ia menatap Almeera dalam-dalam dan berkata dengan suara bergetar, “Meera, bagaimana kalau yang aku inginkan adalah … kamu berpisah dari Kaisar?” Almeera terkejut, seolah seluruh dunianya terbalik. Ia menatap ayahnya dengan mata melebar, tidak percaya pada apa yang baru saja ia dengar. Kata-kata sang ayah mengguncang seluruh perasaannya. “Papa, apa maksudnya? Kenapa aku harus berpisah dari Kaisar?” tanyanya lirih, hampir tak sanggup memproses kata-kata itu. Tuan Marco menatap Almeera dengan sorot mata yang sulit diartikan—ad
Last Updated : 2024-10-17 Read more