Home / CEO / Istri Kedua CEO Ternyata Cantik Jelita / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Istri Kedua CEO Ternyata Cantik Jelita: Chapter 171 - Chapter 180

220 Chapters

Calon Ayah

Almeera mendongak, air mata masih mengalir di pipinya. "Tuan Marco … dia terluka parah. Aku takut ... sangat takut, Hubby."Kaisar mengelus lembut pundak Almeera yang bergetar, meski di dalam hatinya rasa marah semakin membara. "Kita akan cari tahu siapa yang bertanggung jawab. Percayalah padaku, Sayang," ucapnya sambil memeluk istrinya lebih erat. Kaisar menatap sekilas pada Tuan Marco yang masih tak sadarkan diri, memikirkan betapa pria paruh baya itu telah mengorbankan nyawa demi melindungi Almeera."Kaisar...," suara Nyonya Diana memecah keheningan yang tiba-tiba terasa mencekam. "Suamiku selamat berkat transfusi darah dari Almeera. Golongan darah mereka sama."Mendengar itu, Kaisar menoleh dengan tatapan terkejut. Golongan darah Almeera sama dengan Marco Biantara? Kenyataan itu membuat Kaisar berpikir keras. Ia ingin menanyakan lebih lanjut kepada Nyonya Diana, mengenai hubungan sebenarnya antara Tuan Marco dengan Almeera. N
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Tidak akan Lolos

Almeera menerima resep dari dokter dengan tangan gemetar. Ada rasa lega dalam hatinya, sebab bayinya baik-baik saja. Meski ia hampir saja celaka, tetapi Yang Maha Kuasa masih memberinya kesempatan untuk menjadi seorang ibu.Setelah dokter memberikan beberapa saran, Almeera dan Kaisar mengambil obat dari apotek rumah sakit. Kaisar memeluk bahu Almeera saat mereka berjalan keluar, meninggalkan rumah sakit bersalin itu dengan hati bersyukur. Sebelum masuk ke dalam mobil, Kaisar mengecup kening Almeera penuh kasih. "Aku akan selalu menjagamu dan bayi kita. Kalian adalah segalanya untukku," bisiknya lembut.Almeera tersenyum kecil, lalu berbisik, "Terima kasih, Hubby."Kaisar membalas dengan senyum yang memancarkan cinta. Mobil melaju perlahan meninggalkan rumah sakit, menuju apartemen yang kini akan menjadi tempat yang lebih istimewa. Bukan hanya bagi mereka berdua, tetapi juga bagi kehidupan kecil yang sedang mereka nanti-nantikan.Sepanjang per
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Aku Tidak akan Kalah

Kaisar melangkah keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit pinggangnya, tubuh atletisnya berkilau oleh sisa-sisa air. Udara apartemen terasa segar, harum lavender dari diffuser memenuhi ruang, menenangkan Almeera yang duduk di ujung ranjang dengan piyama satin. Almeera mengusap perutnya yang masih rata, senyumnya mengembang saat memikirkan kehidupan baru yang tumbuh di dalam rahimnya. Namun, tatapan bahagia tersebut berubah gugup ketika Kaisar mengenakan kemeja biru muda dan merapikan kerah.  Kaisar menangkap kegelisahan itu. "Kenapa, Sayang?" tanyanya.Almeera menghela napas, ragu sejenak. Namun, dia tahu bahwa Kaisar tidak mungkin bisa dibohongi. Suaminya itu sudah memahami seluruh isi hatinya dengan sangat baik. “Hubby, apakah semalam Akbar sudah memberikan kabar mengenai Tuan Marco? Aku … mau menjenguk Tuan Marco di rumah sakit,” katanya sembari menggigit bibir.  Kaisar menghentikan gerakannya seje
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Wanita Tanpa Belas Kasihan

Karenina menggenggam ponselnya erat, matanya nyalang memandangi layar yang menampilkan nama Dendi —“Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif.” Suara otomatis itu mengulang tanpa henti, seakan menusuk-nusuk telinganya. Karenina merasakan darahnya mendidih. Napasnya berat dan tersengal dengan irama kemarahan yang tak tertahan. Dendi, pria yang dibayarnya mahal untuk memastikan Almeera tidak lagi bernapas, ternyata seorang penipu. Fakta bahwa Almeera masih hidup membuat seluruh rencananya berantakan. Ini memang kesalahannya sendiri. Akibat terlalu senang dengan kabar kematian Almeera, dia lupa meminta bukti dari Dendi. Dengan geram, Karenina melempar ponsel ke sofa. “Penjahat Sialan!” desis Karenina, wajahnya memerah. Kepalanya berdenyut-denyut, amarah berputar seperti pusaran badai di dalam dirinya. Dalam keadaan murka, Karenina berusaha menenangkan pikirannya. Namun, emosinya semakin memuncak ketika dilihatnya dari j
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Pertemuan yang Mengharukan

Di apartemennya, Almeera duduk di sofa sambil memandangi jam dinding. Waktu terasa berjalan lambat, seolah menambah ketegangan yang ia rasakan sejak pagi. Bukan hanya memikirkan kondisi Tuan Marco, ia juga was-was bila orang yang akan menabraknya masih berkeliaran bebas di luaran sana. Almeera pun mengusap perutnya dengan lembut, merasakan kehidupan kecil yang kini menjadi prioritas utamanya. Sebagai calon ibu, ia harus mampu melindungi buah hatinya dengan seluruh jiwa raga. Mulai sekarang, ia tak akan bertindak gegabah lagi.Tak lama, suara bel pintu berbunyi. Secara refleks, Almeera bangkit dan berjalan cepat menuju pintu. “Pasti itu Bi Yuli …,” gumam Almeera merasa lega.Begitu pintu terbuka, Almeera melihat Bi Yuli berdiri dengan membawa sejumlah barang dan makanan. Kepala pelayan kepercayaan Tuan Barata itu langsung memeluknya erat. “Nyonya Almeera! Saya panik sekali saat Tuan Muda mengatakan bahwa An
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Tragedi Lama yang Menyakitkan

Tuan Marco menarik napas dalam, tidak segera menjawab pertanyaan putrinya. Almeera pun mencoba mencairkan suasana dengan senyum, meski ada keraguan dalam hatinya. “Aku akan merawat dan menemani Papa sampai Papa sembuh total. Kalau ada yang Papa inginkan, katakan saja, aku pasti berusaha memenuhinya.”Tuan Marco masih bungkam, pikirannya berputar. Akhirnya, ia menatap Almeera dalam-dalam dan berkata dengan suara bergetar, “Meera, bagaimana kalau yang aku inginkan adalah … kamu berpisah dari Kaisar?”  Almeera terkejut, seolah seluruh dunianya terbalik. Ia menatap ayahnya dengan mata melebar, tidak percaya pada apa yang baru saja ia dengar. Kata-kata sang ayah mengguncang seluruh perasaannya. “Papa, apa maksudnya? Kenapa aku harus berpisah dari Kaisar?” tanyanya lirih, hampir tak sanggup memproses kata-kata itu. Tuan Marco menatap Almeera dengan sorot mata yang sulit diartikan—ad
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Antara Cinta dan Keluarga

Almeera merasa tubuhnya lemas. Ia hampir tak sanggup bernapas. Kisah tragis yang ia dengar membuatnya terpukul. Masih sulit baginya untuk percaya bahwa Tuan Barata bisa berbuat sekejam itu. “Itu sebabnya, Meera ...” Tuan Marco menatapnya dengan penuh harap. “Aku tidak bisa menerima pernikahanmu dengan Kaisar. Dia adalah keturunan keluarga yang telah menghancurkan hidup Clarisa dan membuat keluarga kita menderita. Aku tidak bisa membiarkanmu terjebak di lingkaran gelap itu.” Almeera terdiam lama. Jiwanya seperti tercabik-cabik. Di satu sisi, ia mencintai Kaisar dengan segenap hatinya dan merasa aman di sisinya. Namun di sisi lain, peristiwa kelam yang baru saja ia dengar dari ayahnya, membuatnya meragukan semua yang selama ini ia yakini. “Papa...” Almeera berbisik lirih, matanya penuh dengan air mata. “Aku... aku tidak tahu harus bagaimana...” Tuan Marco menggenggam tangan Almeera, meski tenaganya masih lemas. “Tolong...tinggalkan Kaisar. Papa tidak akan membiarkanmu hidup dalam
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bersiap Melindungi Calon Pewaris

Ruangan langsung bergemuruh. Beberapa orang berdiri dari kursinya, sementara yang lain tampak tercengang dan mulai berbisik-bisik. Kaisar seketika membeku di tempat, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia langsung turun dari panggung, menghampiri Reval yang juga berdiri dari kursinya. Reval ikut terperangah, wajahnya tak kalah kaget. "Opa sudah pulang, Kak?" bisik Reval pelan, seperti tidak yakin dengan penglihatannya. Lalu, sosok itu muncul di ambang pintu. Tuan Barata, kakek mereka, berjalan perlahan dengan bantuan tongkat. Hamdan - sang asisten sekaligus pelayan setianya - mendampingi Tuan Barata dengan penuh hormat. Seluruh ruangan menyambut kedatangan sang pendiri perusahaan dengan tepuk tangan meriah. Meski jalannya pelan, setiap langkah pria tua itu memancarkan kewibawaan dan keteguhan yang sulit tergoyahkan. Rambutnya yang putih bersih membuatnya terlihat seperti sosok legenda yang kembali dari pengasingan. Kaisar dan Reval segera bergerak menghampiri s
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Suami atau Ayah

Almeera duduk gelisah di samping Nyonya Diana. Di hadapan mereka, pintu kamar rawat tertutup rapat, seakan menjadi penghalang bagi rasa khawatir yang membuncah di dada. Almeera menggenggam erat jari-jarinya sendiri, berusaha menahan pikiran buruk yang menghantui. Ia mengintip ke arah Nyonya Diana, yang duduk kaku di kursi. Ekspresi perempuan paruh baya itu nampak tegang. Langit-langit rumah sakit terasa semakin rendah, menyekap mereka dalam ketidakpastian. Setiap detik berjalan lambat, saat seseorang yang mereka cintai sedang berjuang di dalam. Beberapa menit kemudian, dokter keluar dengan langkah cepat. Wajahnya terlihat serius, seperti hendak mengatakan sesuatu yang genting. “Bagaimana, Dok?” tanya Nyonya Diana dengan suara yang bergetar .  Dokter menghela napas, “Kondisi Tuan Marco sudah stabil, tapi—sepertinya Beliau mengalami tekanan mental yang berat. Ini memperburuk kondisi kesehatannya.”  Almee
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Penolakan Almeera

Sesudah terlibat pembicaraan serius di kafe, Almeera dan Nyonya Diana kembali ke kamar rawat dengan langkah pelan. Suasana ruangan hening, hanya terdengar bunyi lembut monitor detak jantung dan napas Tuan Marco yang teratur. Almeera duduk di kursi samping brankar, mengusap lembut jemari Tuan Marco, berharap sentuhan itu dapat memberi sang ayah kekuatan untuk bertahan.  Mata Almeera menatap sayu wajah ayahnya. Di sana, ada luka-luka masa lalu dan rasa sakit yang baru saja terkuak. Hatinya tersayat, seolah setiap helaan napas Tuan Marco yang lemah menjadi pengingat akan pengorbanan yang telah ia lakukan untuknya. Sebuah pengorbanan yang membuat Almeera semakin tenggelam dalam dilema.  “Sebaiknya Tante pulang dan istirahat dulu. Tante kelihatan lelah sekali,” kata Almeera tanpa menoleh, masih sibuk membelai tangan ayahnya. “Biar aku yang menjaga Papa sampai sore.”  Nyonya Diana menggeleng tegas. “Aku akan tetap di sin
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
22
DMCA.com Protection Status