Home / CEO / Istri Kedua CEO Ternyata Cantik Jelita / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Istri Kedua CEO Ternyata Cantik Jelita: Chapter 191 - Chapter 200

220 Chapters

Tidak Terpengaruh

Kaisar duduk diam di balik meja, mencoba menenangkan diri. Pikirannya berputar kacau seperti badai yang tak bisa ia kendalikan. Kejahatan masa lalu kakeknya, Tuan Barata, yang baru saja terungkap, menghantam Kaisar dengan keras—merusak citra pria tua yang sangat ia hormati. Terlintas ingatan masa kecilnya, di mana ia melihat kakeknya seperti pahlawan tanpa cela, padahal kenyataan berkata lain. Rahang Kaisar pun mengeras, menahan emosi yang membara dalam dadanya.Hana, ibu tirinya, masih duduk di depannya dengan angkuh. Sepertinya, perempuan paruh baya itu merasa puas setelah menceritakan perbuatan keji Tuan Barata, sesuatu yang disembunyikan selama belasan tahun. Namun, di dalam kepala Kaisar, timbul satu pertanyaan: Mengapa harus sekarang? Kenapa Hana baru mengungkapkan semua ini?Dengan suara serak dan rendah, Kaisar berkata, "Kenapa baru sekarang Mama memberitahu aku?" Ia menatap mata Hana tajam, mencoba mencari jawaban yang masuk akal.Han
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Sudah Waktunya Melepas Karenina

Mata Panji melebar seketika, bibirnya nampak seputih kertas. Ia menelan ludah, keringat dingin mulai membasahi dahinya. Jelas sekali bahwa ancaman Willy berhasil mengguncang hati lelaki yang rambutnya telah beruban itu.Namun, sebelum Panji sempat menjawab, terdengar suara perempuan tua dari dalam rumah, batuk-batuknya terdengar parah. “Panji … Panji … tolong ambilkan obat…” suara itu lemah, hampir tak terdengar.Panji tampak tertegun. Wajahnya yang semula pucat kini terlihat penuh rasa cemas. Willy melirik ke arah pintu rumah yang terbuka setengah, lalu kembali menatap Panji. “Itu istri Bapak?” tanya Willy, suaranya lebih lembut kali ini.Panji mengangguk, wajahnya tampak sedih. “Iya, Nak. Istri saya sakit asma. Sudah lama …,” katanya pelan, suaranya bergetar. Melihat kesulitan yang dialami lelaki tua ini, Willy sedikit tersentuh. Panji bukan orang jahat, tetapi mungkin ia
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Aku Belum Kalah

Di ruang tengah mansion yang luas, Karenina duduk dengan gelisah, mengetuk-ngetuk ujung meja dengan kuku-kukunya yang dipoles sempurna. Pikirannya berkecamuk antara kekhawatiran dan kegembiraan. Ia menunggu kabar dari tantenya, Hana, yang pergi menemui Kaisar di kantor untuk menyampaikan berita besar.Berita tersebut diharapkan Karenina akan meledakkan pertengkaran besar antara Kaisar dan kakeknya, Tuan Barata. Sekarang hampir jam makan siang, dan seharusnya Hana sudah selesai bicara dengan Kaisar. Terbayang di benak Karenina betapa marahnya Kaisar, dan bagaimana Tuan Barata akan terpojok oleh kebenaran yang selama ini ia sembunyikan. Pintu kamar Tuan Barata terbuka dengan derit halus. Pria tua itu muncul dengan tongkat di tangannya, matanya yang tajam mengamati Karenina tanpa rasa simpati. “Nina,” panggilnya tegas, “segera kemasi pakaianmu. Aku sudah memanggil sopir untuk mengantarmu ke rumah barumu di Bogor.”Karenina
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Bersenang-senang Sejenak

Menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam, Karenina akhirnya sampai di tujuan. Dari jendela mobil, ia melihat sebuah rumah besar bergaya etnik yang terletak di daerah pinggiran Bogor. Rumah inilah yang akan menjadi tempat tinggalnya sekarang.Karenina mendengus kesal sembari terus mengutuk di dalam hati. Sungguh, ia merasa seperti wanita buangan yang sengaja disingkirkan ke tempat terpencil. Begitu mobil berhenti, seorang pelayan setengah baya menyambut Karenina di pintu gerbang. Pelayan itu membungkuk sopan, membuka pintu mobil Karenina dan mempersilakannya turun. Karenina mengangkat satu tangan, menyuruh perawat yang duduk di kursi depan untuk segera mengeluarkan semua barangnya.“Cepat, turunkan barang-barangku,” ujarnya dengan nada dingin.Perawat itu segera membuka bagasi, mulai menurunkan koper-koper dan tas mewah milik Karenina dengan bantuan pelayan. Koper-koper besar tersebut terlihat penuh, menandakan Karenina akan tinggal lama di tempat ini. Mereka bergegas mengan
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Selalu Di sini, Untukmu

Almeera menyerahkan kotak kardus yang berisi makanan dan baju untuk Rifki kepada Pak Wahyu. Ia berpesan agar Pak Wahyu segera mengirimkannya ke asrama sekolah dengan paket kilat. Sesudah sopir kepercayaan Kaisar itu berangkat, Almeera kembali duduk di ruang tamu apartemen. Senyum kecil terukir di wajahnya, membayangkan betapa senangnya Rifki saat menerima paket tersebut. Paling tidak, hadiah kecil itu akan bisa mengobati rasa kecewa sang adik. Hanya saja, di dalam hati kecilnya Almeera tidak sepenuhnya tenang. Bagaimana tidak. Hampir setengah hari berlalu, Kaisar sama sekali tidak menghubunginya. Biasanya, bahkan di sela kesibukannya, Kaisar selalu menyempatkan diri untuk menelepon atau mengirim pesan, sekadar menanyakan kabar atau memastikan apakah Almeera sudah makan. Namun kali ini, tidak ada panggilan atau pesan singkat. Almeera mulai bertanya-tanya, apakah Kaisar begitu sibuk dengan pekerjaannya di kantor? Atau mungkin ada sesuatu yang ter
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

Kamu adalah Penyembuhku

Kaisar menatap Almeera dengan mata penuh kepedihan. “Kenapa orang-orang terdekatku selalu membohongi aku?” kata Kaisar, suaranya bergetar. “Apakah aku akan berakhir sendirian?”Untuk kedua kalinya, Kaisar melontarkan pertanyaan yang membuat Almeera terkesiap. Seketika, kepala Almeera penuh dengan tanya. Siapa yang telah membohongi Kaisar bertahun-tahun, hingga membuat sang suami begitu terpukul? Meski begitu, Almeera menggigit bibirnya, berusaha keras menekan dorongan untuk bertanya lebih jauh. “Bukan seperti itu, Hubby. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu,” ujar Almeera mantap, mencoba menyalurkan kekuatan yang ia temukan di dalam dirinya. “Apa pun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama.”Kata-kata Almeera bagaikan pelukan hangat yang menenangkan jiwa Kaisar. Dengan mata yang masih memerah, Kaisar menarik napas panjang. Ia bangkit dengan langkah gontai menuju kamar mandi. Almeera memilih
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

Tidak Akan Berpisah

Almeera terdiam sejenak, mencoba mencari keberanian dalam dirinya. Kemudian, ia menghela napas dan berkata, "Aku tahu dari Tuan Marco… Dia bercerita padaku di rumah sakit."Tatapan Kaisar semakin bingung. "Tuan Marco?" Kaisar bertanya dengan nada heran. "Dari mana dia tahu tentang mamaku? Dan mengapa dia menceritakan itu padamu, Sayang?"Almeera terdiam, tubuhnya sedikit bergetar. Ia merasa beban yang selama ini dipendamnya akan segera terungkap. Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, Almeera memberanikan diri untuk membuka rahasia yang selama ini ia simpan dari Kaisar."Tuan Marco tahu karena Tante Clarisa adalah teman masa kecilnya," ucapnya dengan suara yang nyaris berbisik. Air mata mulai mengumpul di sudut mata Almeera. "Tuan Marco Biantara, dia adalah … papa kandungku. Dan, musuh besar dari Opa Barata adalah kakekku, Rudi Biantara. Maafkan aku, Hubby. Aku baru mengatakannya dengan jujur sekarang.”Kaisar tersentak, tat
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

Siap Menghadapinya

Usai memberikan balasan, Kaisar membuka pesan lain yang masih berasal dari Willy. Jantung Kaisar berdegup kencang ketika melihat apa yang ada di dalamnya. Ada beberapa foto dan video yang dikirimkan oleh pengawal yang bertugas membuntuti Karenina.Di layar, terlihat Karenina yang berjalan tanpa bantuan siapapun, tampak segar dan sehat. Dia jelas-jelas telah menipu semua orang dengan berpura-pura lumpuh. Amarah Kaisar semakin memuncak ketika melihat Karenina minum di bar hotel, dengan ditemani seorang pria muda. Wajah Kaisar menegang, tangan kirinya mencengkeram ponsel hingga buku-buku jarinya memutih.Tanpa pikir panjang, Kaisar mengirimkan semua foto dan video itu kepada pengacaranya. Pesan yang ia kirim pun singkat, penuh dengan ketegasan, menginstruksikan agar semua bukti itu segera diproses untuk persidangan perceraian mereka. Tidak ada lagi simpati untuk Karenina, segala rencana perceraian akan ia jalankan tanpa keraguan sedikitpun.Sambil menghela napas pa
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Pengakuan Tuan Barata

Kaisar menghela napas dalam-dalam ketika mobilnya melaju di jalan menuju mansion. Pikirannya penuh dengan bayangan pertemuan yang akan ia lakukan dengan Tuan Barata hari ini. Namun, di tengah perjalanannya, suara dering ponsel menyela keheningan. Kaisar merogoh sakunya dan melihat nama yang tertera di layar—Tuan Frans, pengacaranya.“Ya, Tuan Frans?” jawab Kaisar, memasang speaker agar bisa berkendara dengan aman.“Selamat pagi, Tuan Kaisar,” suara Tuan Frans terdengar penuh keyakinan. “Saya ingin mengabarkan bahwa semua bukti yang Anda kirimkan sudah saya siapkan. Foto dan video yang menunjukkan bahwa Ibu Karenina sudah bisa berjalan dan minum di bar dengan pria lain, akan kami hadirkan di persidangan. Saya yakin hakim akan segera menyetujui permintaan perceraian Bapak.”Kaisar mengangguk, merasa lega mendengar kabar tersebut. “Terima kasih, Tuan Frans. Ini berita yang bagus. Setelah semua yang terjadi, saya hanya
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Memohon Ampun dari Mereka

Kaisar mengangguk, dan meminta waktu sebentar kepada Tuan Barata untuk berdoa di makam ibunya. Ia berlutut di depan nisan Nyonya Clarisa, mengucap doa dengan linangan air mata. Memohon agar ibunya bisa tenang di alam sana dan memaafkan segala luka yang telah ditinggalkan. Setelah itu, Kaisar berdiri dan menggandeng lengan Tuan Barata. Membimbingnya menuju mobil milik sang kakek yang telah menunggu di tepi jalan, diikuti oleh Hamdan yang setia.Di dalam mobil, keheningan menyelimuti mereka sesaat. Tuan Barata menghela napas panjang, mengumpulkan keberanian untuk membuka lembaran masa lalunya yang kelam. Menjelang sisa waktunya di dunia, lelaki tua itu ingin mengakui semua yang terjadi kepada Kaisar. “Awal mula permusuhanku dengan Rudi Biantara…” ia memulai dengan suara lirih, “berawal dari adik perempuanku satu-satunya, Sandra.”Kaisar mendengarkan dengan penuh perhatian, sementara Tuan Barata melanjutkan ceritanya dengan berat. “Sandra … dia dulu sangat mencintai Rudi Biantara. Mer
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status