Semua Bab Istri Kedua CEO Ternyata Cantik Jelita: Bab 141 - Bab 150

220 Bab

Dibela Suami

Reval maupun Violetta sama-sama terkejut. Mereka tidak menyangka Kaisar akan mengatakan tentang perceraiannya di tempat umum. Mata Violetta melebar, dan bibirnya bergetar sejenak, seolah ingin memaki Almeera. Namun, dia menahan diri karena takut melawan Kaisar secara langsung. Bagaimanapun juga, posisi Kaisar di keluarga Syailendra dan di dunia bisnis sangat kuat, dan Violetta tahu dia tidak boleh mempermalukan dirinya sendiri."Perceraian?" Violetta akhirnya berucap, mencoba menahan iri hati dan cemburu yang sudah membakar hatinya. "Kenapa, Kak Kaisar ...?""Ini keputusanku," potong Kaisar cepat. "Karenina tidak lagi menjadi bagian dari hidupku, dan aku harap kamu bisa menghormati itu."Violetta terdiam, menundukkan kepalanya sejenak, mencoba mengendalikan emosi. Reval menyentuh lengan Violetta, sebagai isyarat agar perempuan itu menjaga percakapan mereka tetap netral. Namun, usahanya itu ternyata tidak membuahkan hasil. Tanpa basa-bas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-12
Baca selengkapnya

Perlu Dimanjakan

Di dalam mobil mewah Kaisar yang nyaman, suara deru mesin hampir tak terdengar. Almeera duduk tak bergeming sembari melemparkan pandangan ke jendela. Semula, ia berpikir makan siang dengan Kaisar akan sangat menyenangkan. Namun, pertemuan mereka dengan Reval dan Violetta di restoran, justru membuat suasana berubah tegang.Di kursi sebelahnya, Kaisar sedang memeriksa ponsel, tampak sibuk mempersiapkan pertemuan penting yang akan segera ia hadiri. Almeera menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia tidak ingin mengganggu pekerjaan sang suami dengan berkeluh-kesah. Namun kemudian, Kaisar mengangkat kepala dan menatapnya."Kamu masih memikirkan ucapan Violetta tadi?" Kaisar bertanya tiba-tiba, suaranya rendah dan penuh perhatian. Tatapan matanya serius, seperti biasa ketika berbicara tentang hal-hal penting.Almeera berpaling, terkejut karena Kaisar bisa membaca pikirannya. "Aku tidak apa-apa, Hubby. Aku tidak ingin meributkan hal kecil seperti itu," jaw
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-13
Baca selengkapnya

Sikap Dingin Reval

Setelah sopir dan pengawalnya pergi, Almeera kembali ke dalam salon. Ia dibimbing ke sebuah ruangan pribadi di belakang, tempat perawatan eksklusif selalu diberikan untuk klien istimewa. Ruangan itu dilengkapi dengan kursi empuk yang besar, dikelilingi cermin-cermin besar, serta lampu-lampu hangat yang menenangkan.Tanpa menunggu lama, perawatan dimulai. Rambutnya yang panjang dan hitam diolesi krim perawatan, kemudian dipijat lembut di bawah aliran air hangat. Almeera memejamkan mata, membiarkan kehangatan itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Ini adalah pertama kalinya ia merasa benar-benar dimanjakan.Ketika sesi perawatan rambut selesai, perawatan wajah dimulai. Krim-krim mahal dioleskan pada dahi, pipi, dan dagu, diikuti pijatan lembut yang membuat kulit wajahnya terasa segar dan rileks. Dan sebagai penutup dari rangkaian perawatan itu adalah pijat tubuh. Almeera mencoba melepaskan segala beban di pikirannya, membiarkan tangan-tangan terampil para terapis bekerja di p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-14
Baca selengkapnya

Pandai Bersilat Lidah

Ketika Violetta tiba di depan gerbang mansion, rumah besar itu terlihat tenang. Hampir terlalu sunyi untuk kediaman keluarga Syailendra, yang seharusnya diisi dengan berbagai kesibukan.Violetta keluar dari mobil, membetulkan rambutnya sejenak sebelum melangkah menuju pintu depan. Dengan tidak sabar, ia mengetuk pintu besar itu dan langsung direspons oleh Bi Yuli. Kepala pelayan itu membungkukkan setengah badan kala melihat kedatangan calon menantu Hana. “Nona Violetta,” sapa Bi Yuli dengan sopan, meski wajahnya tampak sedikit kaku. “Ada yang bisa saya bantu?”“Aku ingin bertemu dengan Kak Nina, Bi,” kata Violetta tanpa basa-basi, menatap kepala pelayan itu tajam. “Ada masalah penting yang harus aku bicarakan dengannya.”Bi Yuli tampak ragu, pandangannya sedikit gelisah. “Maaf, Nona. Nyonya Karenina sedang tidak ingin menerima tamu hari ini.”Violetta mengerutkan kening, merasa tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-15
Baca selengkapnya

Tak Ingin Kehilanganmu

Almeera hanya mengangguk dengan perasaan campur aduk. Kaisar selalu seperti itu—datang tanpa memberi tahu sebelumnya. Di satu sisi, dia senang Kaisar menyusulnya, tetapi ada bagian dari dirinya yang merasa gugup setiap kali sang suami hadir. Meski Kaisar sekarang sudah berubah hangat dan penuh pengertian, terkadang dia masih belum percaya diri.Sekitar dua puluh menit kemudian, pintu butik terbuka, dan Kaisar masuk dengan langkah percaya diri. Tak ayal, para pegawai butik langsung menatap kagum ke arah lelaki tampan itu. Penampilannya selalu rapi, dengan setelan formal yang menonjolkan statusnya sebagai seorang pengusaha sukses. Ketika matanya bertemu dengan Almeera, dia tersenyum hangat.“Sudah selesai, Sayang?” tanya Kaisar mendekati Almeera.Tanpa ragu, Almeera memperlihatkan gaun berwarna cokelat keemasan, beserta sepatu dan tas pilihannya. Kaisar pun mengamati dengan seksama sebelum memberikan komentar.“Gaun dan sepatumu terl
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-16
Baca selengkapnya

Masih Ingin Balas Dendam

Jerico duduk di sudut sel penjara, punggungnya bersandar pada dinding yang berlumut. Rasa putus asa menggantung di dadanya, menekan semakin dalam hingga terasa nyeri di ulu hati. Derap langkah-langkah kaki bergema dari lorong, dan bunyi derak besi seolah tiada henti. Ya, suara berisik itu akan menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Entah mengapa nasibnya bisa semalang ini. Tak ada lagi harapan yang tersisa—segala yang pernah ia miliki, kebebasan, kekuasaan, bahkan hubungan rahasianya dengan Karenina, semuanya tampak menguap seperti asap tipis yang hilang di udara.Pintu jeruji penjara berderit saat terbuka, dan seorang sipir melangkah masuk, berdiri di depan selnya. “Ada yang menjengukmu,” katanya datar, lalu memberi isyarat kepada Jerico untuk bangkit.Jerico mendongak, matanya menyipit. Siapa yang mau repot-repot menjenguknya sekarang? Semua orang menjauh darinya setelah ia ditangkap atas tuduhan korupsi. Bahkan Karenina, wanita
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-17
Baca selengkapnya

Uang Bukan Masalah

Selepas berendam dengan sabun aromaterapi, Karenina kembali ke kamar dengan kursi roda. Hingga detik ini, Karenina memang belum mau menggerakkan kakinya sama sekali, demi menarik simpati dari orang-orang di sekitarnya. Ketika sampai di tempat tidur, perempuan itu teringat akan sederet persoalan yang tengah menghimpitnya. Proses perceraian dengan Kaisar, rencana melenyapkan Almeera, hingga penangkapan Jerico secara tiba-tiba. Namun, getaran ponsel memecah lamunan Karenina. Ia buru-buru menerima panggilan yang berasal dari sang pengacara. “Halo, Om Mario,” sapanya tanpa membuang waktu, berharap bahwa sang pengacara membawa kabar baik yang telah ia nantikan. Tanpa berbasa-basi, Tuan Mario langsung ke inti percakapan. “Nina, aku baru saja bertemu Jerico,” katanya dengan suara berat dan tenang. Karenina menggigit bibirnya, jantungnya mulai berdegup sedikit lebih cepat. Kabar yang berkaitan dengan Jerico selalu me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

Menghabiskan Waktu Bersamamu

Meski jarum jam hampir menyentuh angka tujuh, Kaisar masih tenggelam dalam tidurnya yang lelap. Almeera, yang sudah terjaga sejak beberapa menit lalu, duduk di pinggir ranjang sambil menatap wajah suaminya yang terlelap damai. Dia tersenyum kecil, membelai rambut Kaisar yang sedikit acak-acakan."Hubby …," bisik Almeera lembut, mencoba membangunkan Kaisar dengan penuh kasih. Namun, tak ada tanda-tanda suaminya itu akan membuka mata. Dengan canda, Almeera mendekatkan wajahnya ke wajah Kaisar, lalu mendaratkan kecupan manis di bibir sang suami. Kaisar membuka sedikit matanya, tetapi bukannya bangun, ia malah menarik Almeera ke dalam pelukannya."Tidurlah bersamaku,” gumam Kaisar dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Dia memeluk Almeera erat, menenggelamkan wajahnya ke rambut istrinya yang harum.Almeera terkekeh kecil. "Kamu masih mengantuk, Hubby?"Kaisar hanya menggumamkan sesuatu yang tidak jelas, tetapi dia tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

Jadilah Putri Kami

Almeera memutuskan untuk menemui Nyonya Diana dan Tuan Marco, karena dia tidak punya alasan untuk menolak kedatangan mereka. “Terima kasih atas informasinya, Mbak. Tolong katakan pada mereka bahwa saya akan turun menemui mereka di lobby,” jawab Almeera, berusaha agar suaranya tetap terdengar tenang.Usai menutup telepon, Almeera masih berdiri di tempatnya, memikirkan apa yang mungkin akan terjadi. Dengan cepat, ia merapikan penampilannya di cermin, memastikan tidak ada yang salah dengan rambut atau pakaiannya. Almeera tidak ingin tampak gugup di depan mereka, biarpun kenyataannya hatinya bergemuruh.Almeera melangkah pelan ke arah lobi dengan perasaan yang bercampur aduk. Bayang-bayang wajah Tuan Marco dan Nyonya Diana tak henti-hentinya mengisi benaknya. Meskipun mereka bukan keluarganya, Almeera selalu merasa nyaman dan diterima di sekitar pasangan paruh baya itu. Namun, ada sesuatu yang selalu terasa asing baginya, sesuatu yang sulit ia arti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya

Gejala Aneh

"Halo, Nyonya Almeera," suara Willy terdengar tegas di ujung sana. "Apakah Anda akan pergi berbelanja sekarang? Tuan Kaisar berpesan agar saya mengantar Anda.”Almeera menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Saya sudah keluar dari apartemen, Willy. Tapi tidak perlu khawatir, karena saya ditemani oleh Nyonya Diana dan Tuan Marco."Di ujung telepon, ada jeda sejenak sebelum Willy akhirnya berkata, “Anda harus tetap berhati-hati. Tolong, bagikan lokasi terkini, supaya saya bisa memantau keberadaan Anda kapan saja.”"Baiklah, Willy, terima kasih."Almeera menutup telepon, lalu mengirimkan lokasinya kepada Willy sebelum memasukkan ponsel ke dalam tas. Nyonya Diana yang duduk di sampingnya memiringkan kepala, menatapnya penuh perhatian. "Ada apa, Almeera?" tanyanya lembut.Almeera menoleh, mencoba tersenyum tenang. "Oh, itu tadi Willy, kepala pengawal suami saya. Mulai sekarang, suami saya mengirim pengawal untuk menjaga saya bila
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
22
DMCA.com Protection Status