Share

Tak Ingin Kehilanganmu

Almeera hanya mengangguk dengan perasaan campur aduk. Kaisar selalu seperti itu—datang tanpa memberi tahu sebelumnya. Di satu sisi, dia senang Kaisar menyusulnya, tetapi ada bagian dari dirinya yang merasa gugup setiap kali sang suami hadir. Meski Kaisar sekarang sudah berubah hangat dan penuh pengertian, terkadang dia masih belum percaya diri.

Sekitar dua puluh menit kemudian, pintu butik terbuka, dan Kaisar masuk dengan langkah percaya diri. Tak ayal, para pegawai butik langsung menatap kagum ke arah lelaki tampan itu. Penampilannya selalu rapi, dengan setelan formal yang menonjolkan statusnya sebagai seorang pengusaha sukses. Ketika matanya bertemu dengan Almeera, dia tersenyum hangat.

“Sudah selesai, Sayang?” tanya Kaisar mendekati Almeera.

Tanpa ragu, Almeera memperlihatkan gaun berwarna cokelat keemasan, beserta sepatu dan tas pilihannya. Kaisar pun mengamati dengan seksama sebelum memberikan komentar.

“Gaun dan sepatumu terl

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status