Semua Bab Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Bab 161 - Bab 170

362 Bab

Bab 161 I’ll Wait

“Waktu itu kan Naya bilang, ‘mungkin’,” ucap Kanaya sambil melirik Bastian. Ia berusaha mengulur waktu. Bastian mengeluh pelan mendengar dalih Kanaya. Kenapa dia masih saja bersikeras? “Naya kan bilang, ‘Mungkin kalau Bapak bisa membuat Dokter Nathan mengobati Ibu, Naya akan memikirkannya’.” Kanaya mengulang kata demi kata kalimat yang ia ucapkan waktu itu. “Kalau begitu pikirkan dengan baik-baik, Naya. Kamu tahu aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi,” ucap Bastian dengan suara bernada rendah dan tatapan penuh arti. Kanaya tidak tahu betapa ia menekan dengan kuat keinginannya untuk bercinta dengannya. Hampir dua minggu sudah ia tidak menyentuh Kanaya. Dan ia tidak tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan. Kanaya berdecak. Bahkan seandainya pun ia meu kembali berhubungan dengan Bastian, rasa-rasanya ia sedang tidak ingin melakukannya. Ia lelah dan keadaan ibunya pun masih belum pulih benar. “Pak Bas—” Kanaya hendak protes dan melepaskan tangan Bastian, namun Bastian menahannya
Baca selengkapnya

Bab 162 Panik

Bastian baru saja menurunkan kakinya di halaman Sunnyside Estate, saat pintu depan rumah itu terbuka. Dan tidak seperti biasanya, Elsie kali ini yang membukakan pintu.Bastian sampai menampakkan keheranannya melihat istrinya itu berdiri diantara daun pintu.“Elsie, apa kamu menunggu sesuatu?” tanya Bastian sambil melangkah mendekat. Dulu, saat awal menikah, Elsie memang kerap menunggunya pulang kantor dan membukakan pintu untuknya. Namun beberapa waktu belakangan, Elsie tidak pernah lagi melakukannya. Dan Bastian tidak pernah mempermasalahkannya. Apalagi Sunnyside Estate sangat luas, sehingga Elsie tidak selalu mengetahui saat ia datang. Bastian sangat maklum.“Kamu sayang. Tentu aku menunggu kamu! Memang siapa lagi?” jawab Elsie sambil menghamburkan diri ke pelukan Bastian.Bastian tersenyum meski ia merasa heran. Apakah ada sesuatu yang diinginkan istrinya itu? Sejak dulu Bastian tidak pernah berpikiran macam-macam pada Elsie, namun sejak ia memergoki Elsie beberapa kali terbukti
Baca selengkapnya

Bab 163 RV

“Di mana mereka di temukan?” tanya Bastian penasaran. Sebab sudah berhari-hari Jay mencari mereka, tetapi baru hari ini Jay bisa menemukan mereka.“Di sebuah rumah kontrakan di daerah Kreta,” jawab Ezra menyebut nama suatu daerah di pinggiran kota, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Emerald.“Jay dan anak buahnya masih ada di sana saat ini, Bos,” tambah Ezra.“Apa mereka sudah mengatakan sesuatu? Siapa yang menyuruh mereka?” Bastian lanjut bertanya. Ia ingin tahu siapa yang berani mengusik dan melawan perintahnya, bahkan sengaja menghalangi perawatan Ayunda yang bisa berakibat sangat fatal pada kondisi kesehatannya.“Jay masih menginterogasi mereka. Ia tadi mengatakan jika ia belum mendapatkan pengakuan keduanya. Mereka masih bersikukuh mengatakan tidak mengerti apa-apa.”“Jay juga mengatakan jika mereka menemukan uang tunai sejumlah 900 juta di rumah itu, jadi sangat besar kemungkinannya jika seseorang baru saja membayar mereka.m, memberi mereka uang itu.” Ezra terdengar ger
Baca selengkapnya

Bab 164 Crash!

Di daerah Kreta, di pinggiran Emerald City, Jay dan beberapa orang anak buahnya sedang berdiri mengelilingi Alex. Alex duduk dengan kedua tangan terikat ke belakang. Ia hanya sendirian dihadapan pria-pria berbadan tegap itu. Tyo berada di dalam kamar lain, dipisahkan darinya.“Aku tidak tahu apa yang kalian maksudkan. Kalian harus melepaskan kami, atau aku bersumpah akan menuntut kalian!” Alex menggertak Jay dan anak buahnya. Ia bersikeras tidak mengakui perbuatan yang mereka tuduhkkan padanya. Jay tertawa. “Menuntut kami? Apa kamu tahu sedang berurusan dengan siapa?” Jay balik bertanya dengan ekspresi wajah geli terhadap pernyataan Alex itu.Ia lalu membentangkan beberapa kertas persis di depan wajah Alex.“Anda lihat ini! Ini semua tanda tangan anda, Direktur Alex. Anda menganulir semua perawatan yang harusnya diberikan kepada Ibu Ayunda setelah kepindahan Dokter Ridwan. Di mana hati nurani anda saat anda mempersulit seorang pasien untuk mendapatkan haknya?”“Tidak hanya itu. Sete
Baca selengkapnya

Bab 165 Tidak Sederhana

“Bapak Jaiz sudah sadarkan diri. Meskipun masih lemah, tetapi kondisinya sudah mulai stabil. Untuk 1x24 jam kedepan, kami masih harus melakukan observasi untuk memastikan kondisinya tetap stabil.”Dokter jaga IGD rumah sakit ERC itu memberikan penjelasan kepada Bastian terkait kondisi Jay. Bastian sedang dalam perjalanan ketika mendengar berita kecelakaan yang menimpa mobil yang ditumpangi Jay bersama kedua anak buahnya serta Alex dan Tyo.Ia langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan mereka. Ia bahkan menunggu di rumah sakit untuk mengetahui perkembangan kondisi mereka, sementara Ezra mengurus kejadian kecelakaan itu.“Tolong lakukan yang terbaik untuknya,” ucap Bastian yang merasa sedih dan geram dengan apa yang terjadi.Jay sudah sering kali bekerja untuknya. Bastian telah menggunakan jasa sekuritas milik Jay itu sejak ia mengambil alih kepemimpinan perusahaan keluarga empat tahun yang lalu. Dan ia mengenal Jay cukup baik.“Pasti Pak Bastian. Kami akan lakukan yang terbai
Baca selengkapnya

Bab 166 Siapa Yang Lebih Berpengaruh?

Saat Bastian terbangun pagi itu, Kanaya sudah tidak ada di sampingnya. Matahari sudah tinggi, dan saat ia melihat jam di dinding, ia langsung beranjak dengan bergegas. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan dan ia baru saja bangun. Padahal, ia masih harus bekerja pagi itu.Setelah selesai mandi, Bastian menemukan Kanaya tengah sibuk di dapur. Ia sebenarnya ingin langsung pergi bekerja. Namun saat mencium wangi lezat dari dapur, langkah kakinya terhenti.“Duduk Pak Bas, ini baru saja matang,” ucap Kanaya sambil meletakkan sepiring pancake dengan toping buah dan simple syrup ke atas meja makan.Saat bangun tadi ia melihat Bastian begitu pulas tertidur. Bahkan saat ia melepaskan diri dari pelukan Bastian, suami sirinya itu tidak terbangun. Dan melihat Bastian yang kelelahan seperti itu, ia memutuskan untuk membuatkan sarapan pagi yang mudah untuknya. “Kelihatannya lezat,” ucap Bastian sambil menarik kursi dan duduk di hadapan piring itu.“Coba dulu,” ucap Kanaya sambil meletakkan seca
Baca selengkapnya

Bab 167 Kabar Baik

Bastian sedang menghadiri rapat di gedung kantornya saat layar telepon genggam pribadi miliknya menyala. Bastian jarang sekali menerima panggilan telepon saat ia tengah berada di dalam ruangan rapat. Ia bahkan membalikkan layar telepon genggamnya ke bawah, agar motifikasi yang muncul tidak mengganggu fokus dan jalannya rapat.Namun kali ini telepon genggamnya itu terus menyala sehingga membuatnya penasaran. Siapa yang menghubunginya?Bastian membalikkan layar telepon genggamnya itu dan menemukan nama Ardyan terpampang di sana.“Sebentar, saya harus terima ini,” ucap Bastian tidak seperti biasanya ia menghentikan sementara jalannya rapat. Ia pun beranjak berdiri sembari membawa telepon genggamnya menuju pintu keluar ruangan itu. “Halo?” “Bas, kita berhasil mendapatkannya!” terdengar seruan kegembiraan dari sahabatnya itu.“Mendapatkan?” Bastian belum mengerti apa yang dimaksudkan oleh Ardyan. Apa yang mereka dapatkan?“Jantung, Bas! Donor jantung!” seru Ardyan dengan bersuka cita.“
Baca selengkapnya

Bab 168 Transplantasi Jantung

Di depan ruangan operasi, Kanaya duduk menunggu jalannya operasi transplantasi jantung yang dilakukan oleh Dokter Nathan dan timnya. Operasi dilakukan begitu ERC menerima organ jantung itu setelah menunggu pengiriman organ dari Jepang, di mana letak donor organ itu berasal. Proses pengiriman organ itu berlangsung relatif cepat dengan menggunakan transportasi udara. Penerbangan yang seharusnya memakan waktu tujuh jam, di percepat dengan menggunakan pesawat jet pribadi dan helikopter sehingga bisa sampai hanya dalam waktu 5 jam saja. Kanaya menunggu dengan gelisah. Ia melirik jam tangannya dan beranjak dari duduknya. Ia berjalan mondar-mandir sambil sesekali melirik ke arah pintu ruangan operasi. Saat itu hampir jam 11 malam, dan Kanaya sudah menunggu selama lebih dari 3 jam lamanya. Namun operasi belum juga selesai. Dokter Nathan mengatakan jika operasi besar seperti itu bisa berlangsung cukup lama antara 3 sampai 5 jam, tergantung dari kondisi setiap pasien. Bastian data
Baca selengkapnya

Bab 169 Mungkinkah?

“Apa yang kamu dapat?” tanya Bastian sambil ia melipat tangan di depan dada, menghalau dinginnya malam. “Di kantor polisi orang itu telah mengakui kesalahannya dan ia rela dihukum atas perbuatannya.” Bastian menatik nafas mendengar penjelasan Ezra. Orang itu terlalu mudah mengaku salah. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres. “Kamu sudah cek semua yang kuperintahkan?” Ezra mengangguk. “Sudah Bos. Namanya Wanto. Di sudah menikah, punya seorang anak dan istrinya sedang mengandung.” Bastian mendengarkan dengan seksama. “Saya juga sudah mengecek latar belakangnya. Dia tidak pernah ikut dalam organisasi terlarang atau perkumpulan yang berbahaya. Kelihatannya hidupnya biasa dan lurus-lurus saja.” “Dia sudah bekerja sebagai supir truk selama 5 tahun. Tidak ada yang mencurigakan. Keluarganya hidup pas-pasan dan ia tidak pernah menyebabkan masalah di lingkungan tempatnya tinggal,” tutur Ezra. Sampai di sini Bastian mengerutkan keningnya dengan ragu. Apa ia telah salah menilai keadaan?
Baca selengkapnya

Bab 170 Membayar RV

Ravioli, mafia dan penyeludup yang terkenal di Emerald City itu berseru dengan sombongnya “Ambil ini! Jangan bilang kalau minuman ini berpengaruh pada busa di perutmu itu.” Ia kembali menyodorkan minuman keras itu ke hadapan Elsie. Elsie menghela nafas dan menatap Ravioli dengan kesal. Ia lalu meraih gelas vodka yang disodorkan padanya. Sial! Bagaimana dia tahu aku tidak sedang hamil? Batin Elsie. Ia lalu meneguk Vodka itu hingga habis kemudian menaruh gelas kosong di atas meja dengan keras. Rasa keras vodka Rasputin dengan 70 persen alcohol itu terasa di tenggorokan dan tubuhnya seketika menghangat. Persetan! Umpat Elsie merasakan sengatan alkohol itu. Mungkin ia kemang membutuhkan ya saat ini. Saat di mana ia harus bertemu dengan setan mafia di hadapannya. “Ckckckc… kamu sama sekali tidak berubah Elsie.” Ravioli berdecak melihat hal itu. Jika wanita lain pasti tidak mampu menegak habis begitu saja minuman sekeras itu. “Statusmu sebagai istri baik-baik seorang Bastian Aryo Dw
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
37
DMCA.com Protection Status