"Kamu cuma memberikan n a f k ah pada istrimu lima r i b u sehari?" tanya Roni tidak percaya. Pandangannya m e l o t o t ke arah Wahyudi, temannya yang sedang nongkrong di warung kopi, Cak Dul. Wahyudi menjentikkan ibu jari dan telunjuknya dengan mantap. "Tentu saja! Istri ku itu luar biasa! Kami kan baru saja menikah. Belum setahun. Jadi belum punya a n a k. Buat apa dia diberi n a f k a h banyak-banyak? Sedangkan anak saja belum punya," ujar Wahyudi tertawa. Roni, temannya tetap saja melongo. "Ah, tetap enggak masuk akal. Jangan-jangan sehari-hari kamu cuma makan sama garam. Belum minyak dan beras kan?""Hm, minyak, beras, sama keperluan di kamar mandi itu aku yang beli. U a n g lima r i b u itu khusus lauk.""Jangan-jangan kamu makan sama garam? Ya kan? Ngaku kamu!" tanya Roni tetap tidak puas. "Ish, nggak ya. Hebatnya istriku itu walaupun n a f k a h lima r i b u, tapi sehari-hati aku makan enak. Ayam b a k a r, sambal cumi, tadi aja aku makan sate," Pamer Wahyudi bangga. Dia
Baca selengkapnya