Amira sudah selesai memberikan asi kepada Keano. Wanita itu ditunggu Wijaya untuk berganti pakaian karena mereka akan pergi jalan-jalan.“Apa Keano sudah tidur?” tanya Wijaya melihat pada Amira yang berdiri di depan lemari. Wanita itu memilih kemeja putih dan celana jeans biru navy.“Sudah,” jawab Amira. “Kamu selalu cantik,” ucap Wijaya beranjak dari sofa. Dia mendekati Amira yang sudah berpakain.“Aku suka semua hal dari kamu, Amira.” Wijaya memeluk Amira dari belakang. Dia mencium leher yang terbuka karena rambut digelung tinggi.“Seksi,” bisik Wijaya di telinga Amira.“Apa yang mau kamu beli, Sayang?” tanya Wijaya tersenyum memandangi bayangan mereka dari pantulan cemin lemari.“Aku tidak tahu,” jawab Amira.“Apa aku harus beli mall berserta isinya?” Wijaya mencium pipi Amira dalam waktu beberapa detik.“Tidak perlu dibeli. Aku tahu mall itu milik Anda,” ucap Amira.“Hahaha. Kamu pasti tahu semua asset dan bisnisku.” Wijaya tertawa. Dia mencium pundak Amira.Wijaya dan Amira kelua
Baca selengkapnya