บททั้งหมดของ Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir: บทที่ 301 - บทที่ 309

309

Bab 301 Ke Sekolah

Pagi hari Amira berdandan cantik dan rapi. Wijaya memperhatikan istrinya yang mengenakan kemeja dan celana panjang. Rambut panjang digelung. Waniat itu benar-benar terlihat kembali muda seperti akan bekerja menjadi seorang sekretaris.“Sayang, kamu mau kemana?” tanya Wijaya yang tidak bisa menahan diri lagi.“Aku akan menemani Keano dan Devano ke sekolah. Ada rapat orang tua,” jawab Amira.“Kenapa aku tidak tahu? Jack dan Leon tidak memberikan laporan bahwa ada undangan orang tua.” Wijaya terus memperhatikan Amira. “Coba kamu tanya.” Amira tersenyum. “Gila. Istriku yang cantik akan keluar rumah. Dia bisa saja diculik para pria di luar sana.” Wijaya segera menghubungi Jack. “Halo, Bos.” Jack menerima panggilan dari Wijaya. “Apa hari ini ada pertemuan orang tua?” tanya Wijaya.“Iya, Bos. Keano sendiri yang mengambil undangan. Dia mau salah satu dari orang tuanya yang pergi,” jelas Jack.“Keano benar-benar bertindak sesuka dia.” Wijaya memutuskan panggilan.“Ada apa, Sayang? Keano ben
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 302 Prestasi Keano dan Devano

Cantika yang tahu bahwa Wijaya dan Amira ke sekolah pun ikut serta. Dia menjadi wakil wali dari seorang murid yang satu kelas dengan Devano. Wanita itu benar-benar tidak menyerah untuk mendapatkan perhatian papa Keano.“Pa, Ma. Kita pergi ke ruangan pertemuan.” Devano memegang tangan Wijaya.“Ayo, Sayang.” Amira terus menggandeng Keano. Mereka berjalan bersama masuk ke dalam aula pertemuan.“Pak Wijaya dan ibu Amira. Ini adalah kursi Anda berdua.” Guru mengantarkan Wijaya dan Amira ke kursi paling depan yang telah disiapkan.“Terima kasih,” ucap Amira. “Apa anak-anak boleh bersama kami?” tanya Amira.“Tentu saja, Bu. Anak-anak memang duduk bersama orang tua mereka,” jawab guru.“Oh, syukurlah.” Amira tersenyum. Dia tahu dua putranya pasti tidak mau jauh darinya.Semua orang duduk di kursi masing-masing bersama anak mereka. Cantika yang tahu lokasi Wijaya pun mendapatkan tempat yang dekat dari pria itu. “Ibu Cantika, kursi Anda.” Guru mengantarkan Cantika yang menggandeng seorang anak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 303 Bertemu Lagi

Amira pergi ke kamar mandi. Wanita itu berdiri di depan cermin untuk merapikan diri sebelum pulang ke rumah.“Amira,” sapa seorang wanita cantik dengan wajah yang tidak Indonesia lagi..“Ya.” Mahira melihat wanita asing yang tidak dikenalnya dari pantulan cermin kamar mandi.“Maaf, apa aku mengenal Anda?” tanya Amira dengan senyuman manisnya. Dia memutar tubuh menghadap Cantika. Wanita itu selalu tampil elegan karena sudah terbiasa bertemu banyak orang. Pengalaman menjadi sekretaris menjadikannya sangat percaya diri.“Tidak.” Cantika terlihat gugup.“Aku rasa juga tidak, tetapi pasti Anda mengenal saya karena suamiku yang terkenal yaitu Wijaya Kusuma.” Amira tampak bangga dengan suaminya tercinta.“Aku dengar kamu tidak pernah keluar rumah. Apa kamu tidak bosan terkurung di dalam rumah mewah itu?” tanya Cantika.“Kenapa aku harus bosan. Rumahku bagaikan di syurka. Apa pun yang aku inginkan langsung tersedia. Aku tidak susah-susah berbelanja. Jadi, apa lagi yang aku cari di luar?” Amira
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-15
อ่านเพิ่มเติม

Bab 304 Siksaan untuk Balas Dendam

Cantika terpaksa mengikuti kemauan Andika karena nyawa wanita itu dalam bahaya. Dia pun pergi ke rumah sang mantan suami di bawah ancaman pisau.“Kita sampai,” ucap Cantika.“Kamu juga harus ikut turun.” Andika mengambil kunci mobil dan Cantika. Pria itu keluar dari mobil dengan senyuman puas. “Andika,” teriak Cantika. Wanita itu benar-benar takut masuk ke rumah Andika. Dia pernah disiksa dan hampir mati oleh mantan suaminya.“Kenapa Wijaya tidak memenjarakan kamu?” tanya Cantika dengan nada tinggi sehingga Andika menghentikan langkah kaki dan memutar tubuh mendekati mantan istrinya.“Karena aku adalah papa kandung Devano sama seperti Luna yang ibu kandung Keano,” jawab Andika tersenyum. “Apa maksud kamu?” Cantika bingung.“Wijaya dan Amira tidak mau anak-anak mereka memiliki orang tua yang di penjara,” jelas Andika. “Apa? Bukankah kalian tidak akan pernah bisa mendapatkan Devano dan Keano?” Cantika masih bertahan di dalam mobil. Dia tidak bisa pergi kemana pun. “Tapi darah kami me
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-18
อ่านเพิ่มเติม

Bab 305 Kejamnya Andika

Pria yang marah dan terluka benar-benar menjadi sangat kejam. Tidak ada perasaan sama sekali. Dia menyiksa wanita dengan menggila.“Aku sangat sakit, Cantika. Kamu ditolong, tetapi tidak sadar diri. Aku dan Amira sudah sangat baik padamu di masa lalu.” Andika menggendong tubuh Cantika yang penuh luka dan memasukan ke dalam bak mandi yang terisi penuh air sabun.“Aaarhh!” Cantika tersadar karena rasa perih pada luka-luka tubuhnya.“Hah!” Wanita itu benar-benar terkejut mendapatkan dirinya yang sudah berada di dalam bak mandi.“Andika, aku mohon. Lepaskan aku. Aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan.” Tangan gemetar Cantika memegang tepi bak mandi yang licin. Tubuhnya mulai menggigil karena kesakitan dan kedinginan.“Aku akan mati,” ucap Cantika.“Tidak, Cantika. Kamu tidak boleh mati dengan mudah.” Andika menarik tubuh Cantika keluar dari bak dan meletakkan dia atas lantai yang basah serta dingin. Pria itu membungkus tubuh mantan istrinya dengan handuk.“Keringkan tubuh kamu!” An
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
อ่านเพิ่มเติม

Bab 306 Menyedihkan

Cantika meringkuk di atas kasur lusuh. Dia kedinginan karena curah hujan yang cukup tinggi. Wanita itu tidak memiliki selimut.“Dingin sekali. Tubuhku panas dan sakit. Luka ini akan infeksi jika tidak diobati.” Cantika beranjak dari kasur dan berusaha membuka pintu, tetapi terkunci.“Apa?” Cantika kembali ke kasur dengan rasa sakit di seluruh tubuhnya.“Gudang ini sangat pengap. Bagaimana caranya aku keluar?” tanya Cantika yang mulai menangis. “Ma, Pa. Tolong aku.” Cantika terisak seorang diri.Andika mengaktifan ponsel Cantika. Dia melihat pesan dari Ranika dan beberapa panggilan yang tidak terjawab.“Aku akan meminta kembali milikku.” Andika tersenyum. Dia menghubungi ulang Ranika.“Cantika, di mana kamu?” tanya Ranika gelisah karena putrinya belum juga pulang dan hari sudah sangat laru serta hujan lebar.“Di rumahku,” jawab Andika.“Apa?” Ranika terkejut mendengarkan suara seorang pria yang tidak asing.“Siapa kamu?” tanya Ranika.“Apa Anda tidak mengenali saya lagi? Berapa tahun t
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
อ่านเพิ่มเติม

Bab 307 Berkuda

Wijaya telah terbang ke luar negeri. Pria itu benar-benar harus meninggalkan anak istrinya karena pertemuan yang tidak bisa diwakilkan. Dia sudah lama tidak pertemu dengan para pendukungnya sehingga dia tetap bisa terus berada pada puncak kesuksesan. Bisnis legal dan illegal dijalaninya.“Pastikan Leon tetap di rumah bersama anak dan istriku,” tegas Wijaya.“Iya, Pak. Anak-anak akan terus berada dalam pengawasan dan penjagaan,” ucap Jack.“Beberapa tahun ini hidup kita terlalu tenang. Jadi, mulai tingkatkan kembali kewaspadaan. Mungkin musuh dari masa lalu masih mencari kesempatan untuk menyerang balik,” jelas Wijaya.“Pasti, Pak.” Jack mengangguk.Amira selalu senang memasak. Dia dibantu para pelayan membuat cemilan sehat untuk anak-anaknya. Wanita itu tidak bisa hanya diam saja.“Nyonya, Anda dilarang lelah.” Leon menyusul ke dapur. Pria itu benar-benar mendapatkan tugas yang berat yaitu menjaga istri Wijaya Kusuma.“Aku tidak lelah, Leon. Aku biasa melakukan ini.” Amira tersenyum
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 308 Anak-anak Hebat

Amira yang menyadari kedua putra yang masih menunggu dirinya segera menepi. Dia tidak butuh lama untuk memuaskan diri berkuda. Wanita itu merasa tidak muda lagi.“Ini menyenangkan.” Amira turun dari kuda dengan bantuan Leon.“Terima kasih,” ucap Amira.“Apa sudah selesai, Ma?” tanya Keano memegang tangan Amira.“Tentu saja, Sayang. Mama hanya perlu naik kuda dan menungganginya. Itu cukup.” Amira mengusap kepala dua putranya yang sudah memiliki postur tubuh tinggi di usia yang masih sangat muda.“Kalian berdua yang harus banyak Latihan karena akan mengikuti lombat,” ucap Amira.“Baik, Ma. Kami akan memperlihatkan penampilan terbaik di depan, Mama.” Keano sudah melompat ke atas kuda. “Wah. Keren.” Amira terkejut melihat gerakan lincah dan gesit dari Keano dan Devano.“Luar biasa. Anak Mama memang hebat.” Amira bertepuk tangan. Dia benar-benar kagum melihat kedua putranya. Wanita itu tidak pernah mengikuti Keano dan Devano ketika Latihan di luar rumah. Dia harus tetap bersama anak kembar
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-24
อ่านเพิ่มเติม

Bab 309 Bertemu Lagi

Amira berada di dalam kamar dan bersiap untuk tidur. Wanita itu baru saja akan mematikan ponsel dan melihat panggilan dari Wijaya.“Wijaya.” Amira segera menerim panggilan dari suaminya.“Halo, Sayang.” Wijaya tersenyum pada Amira yang terlihat di layar ponsel.“Halo, Sayang. Bagaimana perkerjaan di sana? Apa kamu lelah?” tanya Amira.“Aku tidak lelah, tetapi tersiksa karena merindukan kamu,” jawab Wijaya.“Apa kamu akan tidur?” Wijaya melihat yang istri yang sudah mengenakan piyama.“Aku sedang bersiap untuk tidur,” ucap Amira merebahkan tubuhnya di kasur.“Apa kamu menggodaku?” tanya Wijaya.“Tidak, Sayang. Kamu terlihat sedang bekerja,” jawab Amira.“Ya. Aku tahu kamu akan tidur jadi dengan cepat menghubungi istriku tercinta. Bagaimana hari ini?” Wijaya tersenyum.“Hari ini menyenangkan. Aku menemani anak-anak Latihan berkuda dan memanah. Mereka benar-benar luar biasa. Aku sangat bangga.” Amira terlihat bersemangat menceritakaan kebersamaanya dengan Keano dan Devano. Dia tidak memb
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-27
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
262728293031
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status