Home / Romansa / Istri Kedua Tuan Stefan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Istri Kedua Tuan Stefan: Chapter 71 - Chapter 80

117 Chapters

Hilang di Kalimantan

Season IIBab 71Felix menuruti perintah atasannya. Dari jarak beberapa meter mengikuti Andini ke manapun wanita itu pergi. Setiap hari, Felix selalu melapor kepada StefanTermasuk ke Kalimantan.Felix ada di penerbangan biasa, kelas ekonomi. Untungnya, Andini tidak terlalu memperhatikan keadaan penumpang sekitarnya.Jadi, Felix leluasa mengawasi gerakan Andini dan … “Lelaki itu,” bisik Felix sambil memperhatikan sekitar kelas bisnis.Tidak habis pikir, mengapa Andini secepat itu menerima lelaki baru dalam hidupnya.Ketika mendarat, Felix tidak tahu kalau Jeff sudah menyediakan kendaraan khusus.Jadi, Felix kehilangan jejak Andini dan Jeff.“Sial!” maki Felix, saat dia mengejar sampai sisi darat bandara dan kendaraan Jeff hilang begitu saja.***Tidak ada alasan untuk Felix tetap tinggal di Kalimantan.Felix kembali ke Jakarta, bertepatan dengan kepulangan Stefan dari Jepang.“Selamat datang kembali, Pak,” sapa Felix, sementara ada sopir yang membantu menaikkan barang ke bagasi mobil.
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

Bayangan Aska

Bab 72Anya terus menerus meracau tidak jelas sepanjang sisa hari itu.“Harusnya aku singkirkan saja perempuan itu,” katanya sendirian, Anya tidak menyadari ada Laras dalam ruangannya.“Maaf, Bu, hari ini ada meeting dengan klien baru,” Laras mengingatkan. Dahinya mengerut menatap Anya.Anya mendengar suara Laras, tidak dengan apa yang dikatakannya.“Beritahu Bagus, harusnya dia yang bekerja saat ini.”Laras gelagapan, “Baik, Bu.”Begitu Laras meninggalkan ruangan, ponsel Anya berdering.Di layarnya muncul nomor yang tidak dikenal. Dahi Anya mengerut. “Siapa?”Anya menghela napas, lalu menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan itu.“Hallo?” sapanya di telepon ada keraguan dalam hatinya. Dan entah apa yang akan dihadapi Anya selanjutnya.“Sayang,” sapa seseorang diseberang sana.Sapaan itu mnampu membuat badan Anya membeku. Aliran darahnya seperti berhenti, membuat jantungnya berdetak lebih keras.Anya mengenai suara itu, “Aska?” hanya itu kata yang keluar dari mulutnya.“Sayang,
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Negosiasi Anya

Season II Bab 73“Wah, wah, wah, Anya Winata ada di sini,” sambut seseorang ketika Anya datang. Dia adalah asisten hakim wilayah, Faisal. “Kehormatan bagiku kamu sampai berkunjung ke sini.”“Apa kabar, Pak?” tanya Anya sambil mengulurkan tangan untuk berjabat.“Jujur saja, aku belum menjadi hakim yang sesungguhnya,” bela si hakim itu, sambil mengerling ke arah Anya. “Dan kamu tahu, tidak mudah meluangkan waktu untuk bertemu.”“Ah, ya, pertama-tama terima kasih kamu mau meluangkan waktu. Dan aku membawakanmu sesuatu,” Anya mengeluarkan kopi dingin kesukaan Faisal.Kebetulan sekali Faisal adalah teman SMA Anya.“Paling tidak kau bisa membantuku,” Anya berkata sambil memberikan berkas perkara Aska. Barangkali ada titik terang kali ini.Dan Anya tidak harus mendekam dalam penjara.Si hakim itu menerima berkas yang Anya berikan. Membacanya sekilas, putusan hakim yang pertama kali dia lihat.“Setidaknya, kau bisa bertanya …” Anya menggantung perkataannya, karena tatapan tajam si asisten ha
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Hanya Berdua

Season IIBab 74“Hih ….” Dengus Andini setelah membaca semua berita di internet. “Semua berita ini membuatku makin frustasi!” bisik Andini suaranya menekan.Semua berita itu menjemukan dan membuat dirinya cemas tak karuan. Yang paling Andini khawatirkan adalah calon anak yang ada dalam kandungannya.Namun, Andini mau tidak mau harus menerima situasi dan kondisi di Kalimantan.Meredakan amarahnya, Andini menelepon Pak Tarso.“Ndak apa, Nduk. Asal kamu bisa membawa diri,” kata ayahnya yang terkesan kuat, tidak bersedih saat Andini meneleponnya.“Doa ayah selalu melindungi kamu. Walau kita berjauhan sekali pun.”Hingga Andini berpikir apa yang dikatakan ayahnya benar. Dia terdiam, lalu menghela napas. “Iya. Bapak jaga diri baik-baik, ya.”Sambungan telepon itu terputus. Andini lalu mengusap perutnya yang masih rata. Kekhawatirannya sedikit hilang. “Kita akan baik-baik saja, Nak,” katanya lirih.Meski kemarin Jeff sudah mencarikan dokter kandungan yang terkenal di Kalimantan, Andini teta
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Yang Pulih dan yang Bersenang-senang

Season IIBab 75“Jadi mau ke mana kita?” tanya Andini riang dan percaya diri.Jeff tersenyum lebar begitu melihat ekspresi Andini. “Coba tebak. Atau kau mau tidur saja?”“Nggak, dong! Aku mau menikmati perjalanan. Baru kali ini, kan, aku jalan-jalan di sekitar provinsi ini.”Jeff menghela napas, “Baik kalau begitu. Nikmati saja. Kita bisa beli camilan dulu.”“Stop. Aku bisa muntah, jalan saja. Kalau haus atau lapar aku akan bicara. Okay?” wajah Andini seperti memohon.“Oke,” jawab Jeff, lalu memutar kemudi ke tempat tujuan yang Andini pun tidak tahu.Namun, pemandangan sepanjang perjalanan menghibur Andini.“Bagus,” pujinya ketika dia melihat pantai. “Kenapa airnya bersih-bersih? Di Ancol airnya nggak begini.”Jeff berpikir Andini lugu sekali. “Beda. Di sini rakyatnya bahu membahu untuk bersihin pantainya.”“Maksudnya?” tanya Andini dengan dahi yang mengerut. “Mereka membersihkan dengan?”Jeff tertawa menanggapi respon Andini.“Jujur saja, Jeff. Apa yang mereka lakukan untuk pantai i
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Stefan yang Pulih

Season IIBab 76“Cari Andini sekarang! Dia adalah istri saya.” Felix yang memegangi tangan Stefan sepanjang perjalanan ke rumah sakit, susah payah menelan ludah.“Apa bapak ingat?”Stefan mengangguk lemah, keringat dingin muncul disemua bagian wajahnya.Beberapa menit kemudian, mobil Stefan sampai di sebuah rumah sakit.Felix langsung mengarahkan Stefan agar masuk ruang Instalasi Gawat Darurat.“Langsung panggil Dr. Rudi Sutedja,” kata Felix ketika nakes membaringkan Stefan di brankar dan didorong ke ruang IGD.Kalau sudah sebut nama dokter itu, Stefan langsung ditangani dengan baik. Dokter yang dimaksud datang hanya dalam hitungan menit.Sementara menunggu, Felix meminta seseorang untuk memenuhi permintaan Stefan. Siapa lagi kalau bukan Alex.“Ya, terakhir dia ada di Kalimantan. Tapi, aku kehilangan jejaknya di bandara karena kendaraan yang membawanya melaju sangat cepat.”Alex di seberang sana mendengarkan dengan seksama. “Bisa kamu ulangi di bandara mana?” tanya Alex sambil mencat
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Rong-Rongan Aska

Season IIBab 77“Sayang … kapan aku keluar dari tempat menjijikan ini?”Anya masih ada di ruang perawatan Stefan, menungguinya semalaman. Pagi-pagi sekali Aska menelepon Anya jengkel sekali. Untung Stefan masih tidur.Tadi malam lelaki itu terjaga hingga jam dua pagi. Hingga dokter jaga memberinya penenang, dan Stefan bisa tidur lelap.Anya keluar dari kamar perawatan, tidak ingin percakapannya dengan lelaki sial ini membangunkan Stefan.“Tenang dulu. Aku sedang berusaha,” jawab Anya berbisik namun nada suaranya menekan.“Usaha apa? Aku sudah tak tahan,” rajuk Aska. “Aku ingin secepatnya keluar dari tempat ini.”Anya mendecak dan memutar bola mata. “Kuatkan dirimu, Aska!”Sambungan telepon itu lantas diputus sepihak oleh Anya.Meski kelihatannya tidak ada orang dan Stefan sedang tidur. Diam-diam, lelaki itu menguping pembicaraan Anya.Dugaan Stefan selama ini benar, kalau istrinya ada hubungan dengan Aska.Berhubung sudah dilakukan DNA, Stefan mengira kalau Prayan adalah anak Anya da
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Perceraian

Season IIBab 78 Urusan Aska sudah diserahkan sepenuhnya kepada hakim—teman lama Winata.Siangnya, Stefan menemui Winata.“Apa hari ini kita ada meeting bersama?” tanya Winata begitu Stefan datang ke ruangannya.Stefan menatap Winata, “Saya mau menagih janji.”“Janji?”“Bapak ingat, dalam dua bulan kasus penggelapan perusahaan Anya selesai. Jadi saat ini saya menagih janji.” Stefan menyodorkan berkas agar mall ada dalam pengawasannya penuh.“Seperti yang saya minta waktu itu. Saya minta, Pak Winata tidak mencampuri urusan perusahaan saya, dan saya menjadi dewan komisaris di mall.”Winata tidak bisa mengelak. Mau tidak mau dia menandatangani bekas yang Stefan sodorkan di mejanya.Stefan sedikit lega. Semuanya bisa berjalan sesuai dengan rencananya.“Saya dengar dari Anya, kemarin kamu dirawat?”“Sebentar untuk observasi,” Stefan menerima berkas yang sudah ditandatangani. “Terima kasih,” ucapnya.“Sama-sama. Kapan saja kamu butuhkan, Stefan.”“Dan, satu lagi, Pak Winata.” Stefan mengel
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Ditinggalkan di Rumah Sakit

Season IIBab 79Stefan mengantar Anya ke rumah sakit untuk diperiksa.“Bagaimana, Dok?” tanya Stefan setelah dokter selesai memeriksa Anya. Mata Stefan melirik ke arah Anya yang berbaring di ranjang.“Tidak ada yang aneh saat diperiksa. Suhu badan dan tanda vitalnya juga normal. Besar kemungkinan Ibu Anya kena serangan panik.”Dahi Stefan mengerut menatap dokter, “Apa itu juga karena amnesianya?”Dokter itu seperti beku menatap Stefan, “Rasanya sudah beberapa minggu ini dia tidak kembali konsultasi.”“Jadi?” Stefan butuh kepastian, apa Anya sudah sembuh? Ingatannya kembali?“Saya tidak tahu pasti. Karena Bu Anya tidak mau menjalani perawatan lanjutan.”Stefan menghela napas, “Apakah, dokter bisa memastikan ingatan Anya sudah pulih atau belum?”Dokter tua itu menghela napas, “Bisa saja. Saya akan lakukan beberapa tes mudah. Saya akan kabari nanti.”“Terima kasih,” jawab Stefan.Ponselnya lalu berdering, nama yang muncul di layar tidak tersimpan.“Hallo?” sapa Stefan dengan suara yang
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Pengakuan dari Andini

Season IIBab 80“Tidak perlu menghajarnya. Cukup beri info saja kalau dia ada dekatku, maka aku akan menjauhi dari dia. Aku juga tidak mau dia tahu tentang anak yang sedang aku kandung.”Jeff dan Andini saling bersitatap seolah mereka memahami satu sama lain.“Jadi, siapa dia?” tanya Jeff dingin, meski suasana pengunjung restoran cepat saji itu ramai. Suara Jeff terdengar jelas.“Dia, Stefan,” jawab Andini lalu berdeham.“Apa? Suami dari Anya Winata? Dia atasan kamu sendiri?” Jeff tidak percaya kalau itu adalah lelaki yang mencegatnya kemarin ketika Andini pingsan.“Dan anak itu,” Jeff tidak sanggup menyelesaikan perkataannya.Andini mengangguk, “Anaknya.”“Dia pasti tidak akan melepaskan kamu, An. Anak itu akan sangat penting untuk dirinya.”“Ya,” jawab Andini singkat. “Jadi, kamu mau, kan membantuku?”“Ya, aku akan membantu kamu sepenuhnya.”“Terima kasih banyak, Jeff,” ucap Andini. “Aku tidak tahu bagaimana membalas semua kebaikanmu.”Jeff tersenyum, lalu membuka mulutnya. Tetapi
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status