Share

Perceraian

Penulis: Respaty legacy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-04 14:24:00

Season II

Bab 78

Urusan Aska sudah diserahkan sepenuhnya kepada hakim—teman lama Winata.

Siangnya, Stefan menemui Winata.

“Apa hari ini kita ada meeting bersama?” tanya Winata begitu Stefan datang ke ruangannya.

Stefan menatap Winata, “Saya mau menagih janji.”

“Janji?”

“Bapak ingat, dalam dua bulan kasus penggelapan perusahaan Anya selesai. Jadi saat ini saya menagih janji.” Stefan menyodorkan berkas agar mall ada dalam pengawasannya penuh.

“Seperti yang saya minta waktu itu. Saya minta, Pak Winata tidak mencampuri urusan perusahaan saya, dan saya menjadi dewan komisaris di mall.”

Winata tidak bisa mengelak. Mau tidak mau dia menandatangani bekas yang Stefan sodorkan di mejanya.

Stefan sedikit lega. Semuanya bisa berjalan sesuai dengan rencananya.

“Saya dengar dari Anya, kemarin kamu dirawat?”

“Sebentar untuk observasi,” Stefan menerima berkas yang sudah ditandatangani. “Terima kasih,” ucapnya.

“Sama-sama. Kapan saja kamu butuhkan, Stefan.”

“Dan, satu lagi, Pak Winata.” Stefan mengel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Ditinggalkan di Rumah Sakit

    Season IIBab 79Stefan mengantar Anya ke rumah sakit untuk diperiksa.“Bagaimana, Dok?” tanya Stefan setelah dokter selesai memeriksa Anya. Mata Stefan melirik ke arah Anya yang berbaring di ranjang.“Tidak ada yang aneh saat diperiksa. Suhu badan dan tanda vitalnya juga normal. Besar kemungkinan Ibu Anya kena serangan panik.”Dahi Stefan mengerut menatap dokter, “Apa itu juga karena amnesianya?”Dokter itu seperti beku menatap Stefan, “Rasanya sudah beberapa minggu ini dia tidak kembali konsultasi.”“Jadi?” Stefan butuh kepastian, apa Anya sudah sembuh? Ingatannya kembali?“Saya tidak tahu pasti. Karena Bu Anya tidak mau menjalani perawatan lanjutan.”Stefan menghela napas, “Apakah, dokter bisa memastikan ingatan Anya sudah pulih atau belum?”Dokter tua itu menghela napas, “Bisa saja. Saya akan lakukan beberapa tes mudah. Saya akan kabari nanti.”“Terima kasih,” jawab Stefan.Ponselnya lalu berdering, nama yang muncul di layar tidak tersimpan.“Hallo?” sapa Stefan dengan suara yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Pengakuan dari Andini

    Season IIBab 80“Tidak perlu menghajarnya. Cukup beri info saja kalau dia ada dekatku, maka aku akan menjauhi dari dia. Aku juga tidak mau dia tahu tentang anak yang sedang aku kandung.”Jeff dan Andini saling bersitatap seolah mereka memahami satu sama lain.“Jadi, siapa dia?” tanya Jeff dingin, meski suasana pengunjung restoran cepat saji itu ramai. Suara Jeff terdengar jelas.“Dia, Stefan,” jawab Andini lalu berdeham.“Apa? Suami dari Anya Winata? Dia atasan kamu sendiri?” Jeff tidak percaya kalau itu adalah lelaki yang mencegatnya kemarin ketika Andini pingsan.“Dan anak itu,” Jeff tidak sanggup menyelesaikan perkataannya.Andini mengangguk, “Anaknya.”“Dia pasti tidak akan melepaskan kamu, An. Anak itu akan sangat penting untuk dirinya.”“Ya,” jawab Andini singkat. “Jadi, kamu mau, kan membantuku?”“Ya, aku akan membantu kamu sepenuhnya.”“Terima kasih banyak, Jeff,” ucap Andini. “Aku tidak tahu bagaimana membalas semua kebaikanmu.”Jeff tersenyum, lalu membuka mulutnya. Tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Sakit Hati

    Season IIBab 81“Walau pada akhirnya kamu menyayangi Stefan, kamu tidak bisa menghilangkan jejak hubunganmu dengan Aska yang dulu kamu gilai itu.”“Prayan tidak salah, Mi. Anya yang salah. Semua salah Anya. Stefan, Prayan pernikahan palsu ini.”Kalau Stefan kalut, Anya lebih kalut dari pada Stefan. Pikirannya kacau.Tidak bisa memikirkan hal selain, bagaimana caranya agar Stefan mau kembali kepadanya.“Terima saja itu. Kamu tidak akan pernah bisa memiliki Stefan.”“Aku akan menghambat semua usahanya,” Anya mengancam.Maminya menggeleng-geleng, “Kamu pikir, kamu bisa lebih pintar dari Stefan?”Pertanyaan itu membuat Anya sadar, kalau selama ini hidupnya disokong oleh Stefan, oleh papinya.“Apa kamu lupa, siapa yang kemarin meminta uang untuk membebaskan Aska?”Tidak ada jawaban sama sekali dari Anya.“Mungkin orang lain,” celetuk maminya sinis. “Pikirkan baik-baik. Kamu tidak cukup pintar untuk Stefan.”Liana lalu meninggalkan Anya dalam keadaan rapuh. Hingga anak semata wayang itu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kehadiran Jeff untuk Andini

    Season IIBab 82Jeff membawa Andini ke rumah sakit khusus ibu dan anak.“Kakak saya dulu dirawat di sini. Percayalah, kamu ada di tangan yang tepat,” kata Jeff pelan membujuk Andini.Sentra perawatan untuk ibu di rumah sakit itu memang tepat dan cepat.Andini merasakan kenyamanan setelah diperiksa oleh dokter kandungan yang ada di fasilitas itu.“Kami akan pantau semalaman, kalau memang tidak ada kelaianan apa pun, Bu Andini bisa pulang besok,” papar dokter yang memeriksa Andini.“Baik, Dok,” jawab Andini, sementara Jeff terus mengawasi Andini. Memilihkan fasilitas terbaik yang ada di rumah sakit ini.“Saya tinggal dulu. Kalau ada apa-apa, perawat akan selalu sedia.”Andini mengangguk pelan dan tersenyum.“Bagaimana?” tanya Jeff.“Aku bisa sendiri di sini, Jeff. Kamu bisa pulang,” kata Andini, suaranya berat.“Saya akan menemani kamu sampai tertidur,” kata Jeff sambil menggenggam jemari Andini.“Okay,” jawab Andini, mau tidak mau. Rasanya makin aman ketika Jeff ada di sekitarnya.“Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kenyataan Paling Buruk

    Season IIBab 83“Ginama? Lo mau? Tenang aja, lo bisa handle kantor yang ada di Jakarta dulu, baru abis itu lo tugas ke Kalimantan.”“Gue tertarik dengan tawaran ini. Tapi … lo tau sendiri, kan, gue nggak bisa pergi jauh, gue harus terus lapor diri paling nggak enam bulan.”Aska melirik Hendirik yang menghisap rokok. Mau lihat reaksi temannya itu.“Paling, gue bisa kalo kerja di daerah Jakarta. Itu pun kalo orang tahu caatan kriminal gue, pasti ditolak jadi karyawan.”Hendrik menatap Aska, “Ini pekerjaan berat. Makanya gue serahin ke elo,” tunjuk Hendrik. “Gini, deh. Selama setahun ini gue kasih elo kelonggaran. Lo bisa kerja dari mana aja, yang penting kerjaan lo beres semua.”Aska tersenyum bahagia, “Deal! Ini tawaran yang menguntungkan buat gue.”“Good!” Hendrik dan Aska tertawa bersama.***Pagi hari, Anya terbangun dengan keadaan yang buruk.“Seperti biasa, seperti hari yang lain,” katanya seolah ada lawan bicara di sampingnya.Lalu dia ke meja makan menemani Prayan sarapan. Anak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekacauan!

    Season II Bab 84 “Bagaimana keadaan di sana?” tanya Veronica di sambungan telepon.“Gawat,” jawab Jeff singkat dan cepat. “Kantor kita berantakan. Leo sedang menyelidiki siapa pelakunya.”Prasangka Jeff pelakunya bukan Stefan. Dari kamera pengawas tidak ada Stefan masuk ke dalam perusahaan ini.“Jadi, bagaimana? Apa aku harus ke sana juga?” Veronica panik, suaranya gemetar terdengar di pengeras suara ponsel.Jeff menarik napas, membayangkan segala kemungkinan. Apa yang terjadi kalau Veronuica ke sini?“Tidak perlu, saya bisa membereskan sendiri. Soal siapa pelakunya, Leo sudah mengurusnya.”“Baik kalau begitu, jangan sampai kamu celaka juga,” tambah Veronica dengan suara yang sungguh-sungguh.“Iya, saya akan berhati-hati,” jawab Jeff cepat.Beberapa pekerja sedang membersihkan ruangan kantor Jeff yang berantakan.“Apa kau menemukan sesuatu, Leo?” tanya Jeff, memperhatikan Leo yang sedari tadi menelusur di internet. Duduk di samping pria itu.“Apa kau mengenal Hendrik?”“Hendrik?” ul

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Terluka Sama Sekali

    Season IIBab 85 Mata Alex liar menatap satu per satu bajingan yang mengeroyok mereka. “Mundur! Atau aku tembak kalian! Kami tidak ada hubungannya dengan siapa pun yang ada di dalam sana.”Ada seseorang tukang pukul berbadan besar tetap maju sambil mengacungkan tongkat baseball bersiap memuku Alex.Dor!Letusan peluru mengagetkan semua, termasuk Stefan—yang tersungkur. Dia merasakan nyeri di sekitar perutnya. Lalu melihat ke telapak tangannya, banyak darah.Napasnya terengah-engah, pandangannya mulai buram.“Mundur!” ancam Alex sekali lagi.Seorang pimpinan preman itu memberi perintah. “Mundur!”Alex melihat situasi, setelah semuanya pergi, dia menghampiri Stefan yang tersungkur. Wajahnya pucat sama sekali.“Kamu tidak apa-apa?” tanyanya, matanya membesar, ketika melihat perut Stefan. Banyak darah mengalir dari perutnya.Susah payah Alex membopong Stefan masuk ke mobil. “Kita pergi ke rumah sakit,” ujarnya.Keadaan Alex tidak terlalu mengenaskan, wajahnya oenuh dengan luka. Dia hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Usaha Anya untuk Rujuk

    Season IIBab 86Anya masih sakit hati dengan pengajuan cerai dari Stefan.“Jadi … saya tidak mau tahu dengan keadaan Stefan sekarang,” jawab Anya di sambugan telepon.Beberapa detik setelah terdiam, Alex menggeleng.“Stefan dalam keadaan kritis, kena tikam. Saya pikir Ibu Anya perlu tahu keadaan Stefan. Setelah itu, ibu yang putuskan mau apa. Terima kasih.”“Apa?” dalam beberapa detik, Anya merasa semua energinya tersedot habis.“Lu—lukanya parah?” tanya Anya terbata-bata.“Setidaknya, saat ini Pak Stefan dalam keadaan kritis.”“Di rumah sakit mana?” Anya panik tidak karuan, meski hatinya sakit, dia merasa separuh jiwanya terluka juga. Anya langsung meminta Laras memesankan tiket ke Samarinda.“Bu ini tiket untuk jam enam sore,” kata Laras sambil menyodorkan tiket elektronik.“Oke. Terima kasih. Tolong kabari Pak Winata keadaan Stefan dan Ibu Liana,” kata Anya dengan cepat membereskan barang yang ada di meja kerjanya.“Saya akan langsung berangkat sekarang, ini sudah jam tiga,” kata

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Stefan Cemburu

    Season IIBab 113“Bisa saya bertanya sesuatu?” tanya Stefan, lalu menopang kepala di tangan sambil menatap Andini.“Ada apa?” tanya balik Andini, “Sesuatu yang serius?”Stefan mengangguk pelan.Tubuh mereka belum berpakaian lengkap, hanya pakaian dalam yang masih melekat dan ditutupi selimut.“Pertanyaan serius macam apa yang mau kamu tanyakan?” Andini meledek Stefan, dia pikir suaminya akan bercanda, setelah itu menggodanya lagi untuk babak kedua.“Di mana kamu tinggal selama tidak bersama saya?” suara Stefan tegas, namun, seperti ada senyuman singkat terulas di bibirnya.Andini tahu, kalau Stefan pasti akan menanyakan hal ini cepat atau lambat. Wanita itu melemaskan badan, tatapannya lurus ke langit-langit kamar.“Apa aku harus jujur kepadamu?”“Saya suamimu, tentu saja kamu harus jujur kepada saya. Walaupun kejujuran itu akan menyakiti saya.”“Baiklah ….” Andini menarik napas, menyiapkan kata. “Tapi, sungguh ini semua keinginanku sendiri, bukan karena suruhan atau tawaran orang la

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rujuk

    Season IIBab 112Beberapa minggu kemudian ….“Harusnya kamu tidak perlu bawa barang dari rumah kamu. Di sini semuanya sudah saya sediakan,” ucap Stefan ketika melihat Andini repot mengatur barang yang masuk ke rumah barunya.Andini menghela napas, “Kamu ini, kan suami, jadi diam saja. Aku yang atur semua. Ingat, kan?” sambil menatap Stefan, Andini mengerling. Stefan mencibir, Adam dalam gendongannya. “Apa mamamu selalu begitu?” candanya, bayi itu hanya tersenyum, lalu menguap. “Karena kita lelaki bagaimana kalau kita tidur siang dulu?”“Itu lebih baik,” sambar Andini sambil menunjuk ke sisi rumah yang masih kosong.Pekerja yang dia bayar lalu lalang di rumah yang Stefan sudah renovasi itu.Andini cukup terkesan dengan penataan ruangan di rumah ini. Stefan yang membuatnya demikian. Ada jendela besar di ruang tamu, jadi rumah ini terang oleh sinar matahari. Kolam renang yang terkoneksi dengan kamar utama.Rumah ini serasa bagai Surga.Andini tidak berhenti bersyukur Stefan bisa member

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kembali?

    Season IIBab 111Beberapa bulan lalu di Kalimantan ….Andini gelisah dan terganggu dengan sikap Jeff yang tidak membalas pesan dan tidak menjawab telepon. Selain itu, dia juga merasa bersalah, tidak bisa membalas perasaan Jeff.Karena yang ada dalam pikiran Andini selama berjauhan hanya Stefan. Walau Andini bersikeras ingin menceraikannya, bayangan lelaki itu melekat di kepala Andini.Walau Jeff adalah pria yang baik, peduli dan sangat penyayang. Tidak ada celah dalam kepriadian Jeff. Namun, sulit sekali menyukai Jeff seperti Andini mencintai Stefan.Hah, salahnya sendiri, belum apa-apa sudah bilang cinta. Padahal, Stefan tidak benar-benar menikahinya.Sebelum antar ayah ke bandara, Veronica mampir ke rumah Jeff.Andini yang mendengar bel pintu berdentang membukakan pintu. Matanya langsung membesar ketika membuka pintu, Veronica.“Silakan masuk,” ujar Andini ramah, penuh senyuman.Veronica wajahnya datar. Dibilang tidak menyenangkan juga tidak.Andini yang tidak enak, langsung mencar

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Keinginan Rujuk

    Season IIBab 110Andini menepati janjinya memasak beberapa menu saat Stefan datang ke rumah.Ayah menyambut kedatangan Stefan dengan wajah yang datar. Pak Tarso tahu ini bukan sepenuhnya kesalahan Stefan. Dalam pernikahan, Pak Tarso berpikir, pasangan suami istri seperti kaki yang berjalan mengarungi kehidupan.Jadi, di antaranya tidak ada yang salah. Kalau pun perceraian itu harus terjadi, artinya itu adalah keputusan terbaik yang Stefan dan Andini ambil.“Tidak sangka, kan, aku bisa masak?” celetuk Andini begitu Stefan menghela napas sambil memegang perutnya.Stefan tersenyum, “Ya. Harus saya akui kalau ini enak.” Ingatan Stefan tersedot ke masa beberapa tahun lalu. Ketika Anya menyiapkan kejutan untuknya.“Apa kamu ingat kejutan untuk saya beberapa tahun lalu? Anya bilang dia masak sendiri, apa itu ….”Andini tertawa kecil dan mengangguk, “Ya. Itu aku yang memasaknya.”“Harusnya saya yang memuji kamu waktu itu,” timpal Stefan melirik ke arah Pak Tarso yang berwajah suram.“Pak, ja

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Undangan Mendadak

    Season IIBab 109“Mbak! Mbak!” panggil Edo di luar kamar Andini. “Ditanyain sama Mbak Sarah, tuh!”Andini berpikir, apa yang sudah dia lakukan sampai Sarah menghubungi Edo?“Masuk aja, Do, aku lagi gantiin baju Adam,” kata Andini memekik.Edo masuk begitu Andini izinkan, “Mbak, ini Mbak Sarah, katanya Mbak Andini nggak bisa dihubungi. Jadi … Mas Stefan juga mencari Mbak Andini.”“Hah?” Andini merasa tak percaya, Adam ada dalam gendongannya, mulai menangis.Konsentrasi Andini pecah antara tangisan dan mengingat antara di mana ponselnya.Perlahan, Andini duduk di kursi, lalu menerima ponsel dari Edo.“Hallo?” sapa Andini. “Ah, iya, maaf, Sarah, rasanya ponselku terselip, entah di mana. Ada yang penting?”Andini melirik Edo yang keluar dari kamarnya. Karena Andini bersiap akan menyusui Adam.“Stefan, dia menghubungiku secara langsung. Dia tidak bisa menghubungi kamu. Aku pikir kamu sedang dalam masa … berpikir?” tebak Sarah.Andini diam sejenak, “Ya … aku hanya lupa di mana menaruhnya.

DMCA.com Protection Status