Share

Sakit Hati

Penulis: Respaty legacy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-08 11:13:25

Season II

Bab 81

“Walau pada akhirnya kamu menyayangi Stefan, kamu tidak bisa menghilangkan jejak hubunganmu dengan Aska yang dulu kamu gilai itu.”

“Prayan tidak salah, Mi. Anya yang salah. Semua salah Anya. Stefan, Prayan pernikahan palsu ini.”

Kalau Stefan kalut, Anya lebih kalut dari pada Stefan. Pikirannya kacau.

Tidak bisa memikirkan hal selain, bagaimana caranya agar Stefan mau kembali kepadanya.

“Terima saja itu. Kamu tidak akan pernah bisa memiliki Stefan.”

“Aku akan menghambat semua usahanya,” Anya mengancam.

Maminya menggeleng-geleng, “Kamu pikir, kamu bisa lebih pintar dari Stefan?”

Pertanyaan itu membuat Anya sadar, kalau selama ini hidupnya disokong oleh Stefan, oleh papinya.

“Apa kamu lupa, siapa yang kemarin meminta uang untuk membebaskan Aska?”

Tidak ada jawaban sama sekali dari Anya.

“Mungkin orang lain,” celetuk maminya sinis. “Pikirkan baik-baik. Kamu tidak cukup pintar untuk Stefan.”

Liana lalu meninggalkan Anya dalam keadaan rapuh. Hingga anak semata wayang itu me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kehadiran Jeff untuk Andini

    Season IIBab 82Jeff membawa Andini ke rumah sakit khusus ibu dan anak.“Kakak saya dulu dirawat di sini. Percayalah, kamu ada di tangan yang tepat,” kata Jeff pelan membujuk Andini.Sentra perawatan untuk ibu di rumah sakit itu memang tepat dan cepat.Andini merasakan kenyamanan setelah diperiksa oleh dokter kandungan yang ada di fasilitas itu.“Kami akan pantau semalaman, kalau memang tidak ada kelaianan apa pun, Bu Andini bisa pulang besok,” papar dokter yang memeriksa Andini.“Baik, Dok,” jawab Andini, sementara Jeff terus mengawasi Andini. Memilihkan fasilitas terbaik yang ada di rumah sakit ini.“Saya tinggal dulu. Kalau ada apa-apa, perawat akan selalu sedia.”Andini mengangguk pelan dan tersenyum.“Bagaimana?” tanya Jeff.“Aku bisa sendiri di sini, Jeff. Kamu bisa pulang,” kata Andini, suaranya berat.“Saya akan menemani kamu sampai tertidur,” kata Jeff sambil menggenggam jemari Andini.“Okay,” jawab Andini, mau tidak mau. Rasanya makin aman ketika Jeff ada di sekitarnya.“Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kenyataan Paling Buruk

    Season IIBab 83“Ginama? Lo mau? Tenang aja, lo bisa handle kantor yang ada di Jakarta dulu, baru abis itu lo tugas ke Kalimantan.”“Gue tertarik dengan tawaran ini. Tapi … lo tau sendiri, kan, gue nggak bisa pergi jauh, gue harus terus lapor diri paling nggak enam bulan.”Aska melirik Hendirik yang menghisap rokok. Mau lihat reaksi temannya itu.“Paling, gue bisa kalo kerja di daerah Jakarta. Itu pun kalo orang tahu caatan kriminal gue, pasti ditolak jadi karyawan.”Hendrik menatap Aska, “Ini pekerjaan berat. Makanya gue serahin ke elo,” tunjuk Hendrik. “Gini, deh. Selama setahun ini gue kasih elo kelonggaran. Lo bisa kerja dari mana aja, yang penting kerjaan lo beres semua.”Aska tersenyum bahagia, “Deal! Ini tawaran yang menguntungkan buat gue.”“Good!” Hendrik dan Aska tertawa bersama.***Pagi hari, Anya terbangun dengan keadaan yang buruk.“Seperti biasa, seperti hari yang lain,” katanya seolah ada lawan bicara di sampingnya.Lalu dia ke meja makan menemani Prayan sarapan. Anak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekacauan!

    Season II Bab 84 “Bagaimana keadaan di sana?” tanya Veronica di sambungan telepon.“Gawat,” jawab Jeff singkat dan cepat. “Kantor kita berantakan. Leo sedang menyelidiki siapa pelakunya.”Prasangka Jeff pelakunya bukan Stefan. Dari kamera pengawas tidak ada Stefan masuk ke dalam perusahaan ini.“Jadi, bagaimana? Apa aku harus ke sana juga?” Veronica panik, suaranya gemetar terdengar di pengeras suara ponsel.Jeff menarik napas, membayangkan segala kemungkinan. Apa yang terjadi kalau Veronuica ke sini?“Tidak perlu, saya bisa membereskan sendiri. Soal siapa pelakunya, Leo sudah mengurusnya.”“Baik kalau begitu, jangan sampai kamu celaka juga,” tambah Veronica dengan suara yang sungguh-sungguh.“Iya, saya akan berhati-hati,” jawab Jeff cepat.Beberapa pekerja sedang membersihkan ruangan kantor Jeff yang berantakan.“Apa kau menemukan sesuatu, Leo?” tanya Jeff, memperhatikan Leo yang sedari tadi menelusur di internet. Duduk di samping pria itu.“Apa kau mengenal Hendrik?”“Hendrik?” ul

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Terluka Sama Sekali

    Season IIBab 85 Mata Alex liar menatap satu per satu bajingan yang mengeroyok mereka. “Mundur! Atau aku tembak kalian! Kami tidak ada hubungannya dengan siapa pun yang ada di dalam sana.”Ada seseorang tukang pukul berbadan besar tetap maju sambil mengacungkan tongkat baseball bersiap memuku Alex.Dor!Letusan peluru mengagetkan semua, termasuk Stefan—yang tersungkur. Dia merasakan nyeri di sekitar perutnya. Lalu melihat ke telapak tangannya, banyak darah.Napasnya terengah-engah, pandangannya mulai buram.“Mundur!” ancam Alex sekali lagi.Seorang pimpinan preman itu memberi perintah. “Mundur!”Alex melihat situasi, setelah semuanya pergi, dia menghampiri Stefan yang tersungkur. Wajahnya pucat sama sekali.“Kamu tidak apa-apa?” tanyanya, matanya membesar, ketika melihat perut Stefan. Banyak darah mengalir dari perutnya.Susah payah Alex membopong Stefan masuk ke mobil. “Kita pergi ke rumah sakit,” ujarnya.Keadaan Alex tidak terlalu mengenaskan, wajahnya oenuh dengan luka. Dia hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Usaha Anya untuk Rujuk

    Season IIBab 86Anya masih sakit hati dengan pengajuan cerai dari Stefan.“Jadi … saya tidak mau tahu dengan keadaan Stefan sekarang,” jawab Anya di sambugan telepon.Beberapa detik setelah terdiam, Alex menggeleng.“Stefan dalam keadaan kritis, kena tikam. Saya pikir Ibu Anya perlu tahu keadaan Stefan. Setelah itu, ibu yang putuskan mau apa. Terima kasih.”“Apa?” dalam beberapa detik, Anya merasa semua energinya tersedot habis.“Lu—lukanya parah?” tanya Anya terbata-bata.“Setidaknya, saat ini Pak Stefan dalam keadaan kritis.”“Di rumah sakit mana?” Anya panik tidak karuan, meski hatinya sakit, dia merasa separuh jiwanya terluka juga. Anya langsung meminta Laras memesankan tiket ke Samarinda.“Bu ini tiket untuk jam enam sore,” kata Laras sambil menyodorkan tiket elektronik.“Oke. Terima kasih. Tolong kabari Pak Winata keadaan Stefan dan Ibu Liana,” kata Anya dengan cepat membereskan barang yang ada di meja kerjanya.“Saya akan langsung berangkat sekarang, ini sudah jam tiga,” kata

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Menyerah? Hanya Belas Kasih

    Season IIBab 87“Ayolah, Bro, elo pernah bertahan dari tiga peluru yang bersarang di tubuh elo. Sekarang gue minta tolong, sekali ini aja elo bangkit dan sadar lagi seperti sedia kala.”Alex seperti meratapi Stefan yang belum sadar, sudah dua hari.Selama itu juga Anya tidak pernah beranjak dari kamar ICU. Dia terus berdoa agar Stefan bisa bangun dari koma.Bahkan, Anya mengajak Prayan ke Samarinda, agar bisa tetap berkomunikasi dengan Stefan.Malam ini, Alex berhasil meminta Anya untuk menginap di hotel. Alih-alih untuk istirahat, Alex menjadikan Prayan sebagai alasan.“Pencarian Andini nggak bisa berhenti begini aja. Lo harus bangun, Stefan,” kata Alex sambil menatap Stefan yang belum siuman.Jeff yang selalu tahu kabar soal Stefan, mulai merasakan iba. Dia menelepon Andini yang masih di Jakarta.“Hai, kamu sibuk?” tanya Jeff sopan begitu tersambung ke Andini.“Aku baru sampai kantor kamu di Jakarta. Veronica minta bantu beberapa pekerjaan. Ada apa?”“Kamu tahu, kan, Stefan belum b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Anya dan Andini Sebagai Istri Stefan

    Season II Bab 88“Menyebut namaku, Bu Anya. Dan bayi yang ada dalam janinku, hasil dari cintanya yang utuh kepadaku. Anda bisa bayangkan saat bersama Anda, tapi Mas Stefan membayangkan diriku.”Jantung Anya berdebar cepat, susah payah menelan ludah saat Andini sudah lebih dekat dengan tubuh Anya.Beberapa menit, Andini melihat wajah Anya yang tegang dan ketakutan.Si mantan asisten itu memundurkan badan, tapi tatapannya masih tajam ke arah Anya.“Jangan ganggu saya lagi, Bu Anya. Bawa Mas Stefan jauh dari tempat ini karang cerita kalau saya tidak di sini. Dengan begitu, Stefan tidak akan kembali lagi ke sini.”Anya mengangguk dengan cepat. Tatapan matanya mengartikan ketakutan.“Bagus,” jawab Andini cepat, lalu meninggalkan Anya begitu saja.Di luar Andini terlihat tangguh dan kuat, namun ini adalah saat rapuhnya. Air matanya mengalir deras.Dalam mobil, perjalanan ke rumah serasa menyiksa. Makin menjauh dari rumah sakit tempat Stefan dirawat, Andini merasa hampa dalam hatinya.Jeff

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kenyataan yang Harus Anya Hadapi

    Season IIBab 89 “Perjanjian macam apa yang Stefan dan Papi sepakati?!”Mata Anya memelotot, seperti mendesak papinya untuk segera menjawab.Winata menghela napas, entah apa yang dia harapkan. “Papi hanya mau kamu mengambil keputusan yang tepat.”“Keputusan tepat macam apa maksud Papi? Tolong jelaskan ke Anya, Pi. Karna Anya tidak mengerti sama sekali.”Winata akhirnya menceritakan panjang lebar perjanjiannya dengan Stefan ketika Anya koma.Dan Anya tidak percaya.“Papi sekarang seperti bukan orang yang Anya kenal,” jawab Anya. “Dan Anya sungguh tidak percaya, Papi suruh Anya untuk meminta itu semua dari Stefan.”“Maksud Papi, kalau kamu bisa mengambil alih semua itu dari Stefan, mungkin kamu bisa memimpin perusahaan Papi.”Anya mengangguk, hatinya muram. Orang tuanya selalu seperti ini.“Tapi, Anya bukan alat, Pi. Kalau Papi mau, Anya akan mencicil uang yang kemarin digunakan untuk membebaskan Aska.”Winata menggeleng, “Itu salah satu bantuan Papi untuk kamu. Anggap saja, kamu mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Ekstra Part II: Keluarga Berencana

    Season IIBab 122 (Ektra Part)Aska menyampaikan semua maksudnya dengan tenang, semata demi Anya. Agar dia percaya lagi kepadanya.“Demi anak kita, Prayan. Aku ingin menebus semua kesalahan-kesalahanku dulu.”Anya menghela napas perih dalam hatinya. Semua yang dia lakukan bersama Aska adalah kesalahan.Beberapa saat tidak ada yang bicara, hanya helaan napas Anya.“Aku tidak tahu, sejak kamu dipenjara, aku tidak pernah bicara apa pun soal ayah kepada Prayan. Hubungan aku dan papi juga tidak terlalu baik satt ini.”Aska mengangguk-angguk, “Aku mengerti. Aku tidak akan memaksakan apa yang aku inginkan. Hanya satu hal aku ingin minta tolong. Sampaikan semua barang ini untuk Prayan.”Anya melirik semua barang yang ada di meja yang memisahkan kursi mereka. Ada senyuman tipis di bibir Anya.“Aku tidak tahu apa yang anak itu suka,” kata Aska ikutan tersenyum, kalau aku hitung, usianya sudah sebelas tahun, kan? Jadi, aku pikir, dia pasti menyukai semacam mesin permainan.”“Ya, dia suka. Aku ak

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Siapa yang Simpati kepada Mantan Napi

    Season IIBab 121 (Ekstra Part)Beberapa tahun kemudianAska bebas setelah berkelakuan baik dalam sel tahanan.“Sekarang, keinginanku hanya satu,” ucapnya kepada Joshua yang duluan bebas satu tahun lalu.“Apa?” tanya Joshua, tidak ada teman, musuh yang dulu rasanya dekat, sekarang juga menjauh. Jadi, Joshua pikir tidak ada salahnya menjemput Aska dihari dimana dia dibebaskan.“Mantan napi tidak punya tempat di masyarakat,” sambung Joshua lagi, lalu mendesah putus asa.Aska memerhatikan raut wajah Joshua yang muram.“Bagaimana kalau kita memulai usaha?” cetus Aska. “Aku punya tabungan, tidak banyak. Mungkin hanya cukup untuk membeli bahan baku.”Tatapan mata Aska berbinar cemerlang, menatap keluar beranda apartemen Joshua.“Bagaimana?” tanyanya sambil menatap Joshua—yang diam.“Entah,” Joshua mengedikkan bahu, “Sekarang aku hanya ingin praktek lagi. Susah sekali rasanya dapat kepercayaan orang lain. Gagal.”Aska menghela napas, dia tahu persis bagaimana perasaan Joshua.“Aku hanya ingi

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kejutan untuk Andini

    Season IIBab 120“Dan sekarang karena kesalahan kecil, Joshua ada di sini dianggap aib, kalian mau membuang saya begitu saja?” sentak Joshua, menghapus air matanya dengan cepat.Sebagai seorang ibu yang pernah melahirkannya, mama Joshua tentu terpukul. Nuraninya sebagai seorang ibu, tidak mampu membiarkan anaknya menderita dipenjara.Mama Joshua menoleh ke belakang.“Josh selalu ikuti apa yang mama dan papa mau. Jadi juara kelas, sampai masuk kuliah kedokteran dengan nilai sempurna.”Namun, papa Joshua berkata lain, “Biarkan saja. Biar dia kapok. Jangan sekali-kali kamu lemah terhadap anak itu.”Papa Joshua tidak mau lagi mendengar atau menyaksikan drama anaknya. Jadi, dengan cepat lelaki itu meninggalkan ruangan jenguk para narapidana.Mama mau tidak mau mengikuti papa. Selama ini papa yang mengatur semua kehidupannya. Dan selalu benar, jadi apa pun yang papa lakukan kali ini, mama yakin ini pasti benar.“Maafkan Mama, Joshua,” bisik mamanya sambil meninggalkan ruangan itu dengan ha

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Jadi Narapidana

    Season IIBab 119 “Hm,” Sofia menggumam sambil bersedekap menatap tajam ke arah penyidik. Ada hal yang mencurigakan.“Tapi, Bu Andini bisa jadi tersangka kalau pernyataannya ada yang melenceng dari bukti yang ada. Jadi, untuk sementara waktu, Bu Andini kami sarankan tetap ada di dalam kota agar kami bisa berkoordinasi dengan mudah.”“Baik, saya akan menjamin itu,” ucap Sofia. “Adalagi yang bisa kami bantu?” tanya Sofia dengan ramah.Sebagai seorang pengacara dia tahu kalau koordinasi seperti ini akan meringankan Andini.“Kalau begitu, terima kasih atas waktunya, Bu Andini,” ucap si penyidik sambil berjabat tangan.Andini dan Sofia meninggalkan ruangan penyelidikan tanpa banyak kata. Tidak ada senyuman, napas Andini masih memburu. Badannya masih terasa kaku.Dia tidak bisa merasakan kakinya menapak di tanah.Stefan menepati janjinya menunggui Andini sampai selesai. Lelaki itu berdiri begitu melihat Andini dan Sofia keluar dari ruangan investigasi. Dan memberikan Andini pelukan hangat.

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Dijadikan Terdakwa!

    Season II Bab 118Tatapan mata Stefan ke arah Andini terasa begitu intens setelah menutup telepon. Ada getaran yang tidak biasa, Andini bisa merasakannya, hingga ruangan itu terasa begitu tegang.“Ada sesuatu di Jakarta, kita harus segera pulang.”Andini tidak kuasa menahan semua pertanyaan yang ada dalam benaknya. “Ada apa?”Stefan tidak menjawab, dia memasukan semua barang ke dalam koper. Dan Andini tidak bisa menolak, atau adu argumentasi. Dia mengikuti Stefan mengemas semua barang dengan cepat, lalu dalam waktu singkat, memasukkan barang bawaan ke mobil.Berpamitan kepada ayah dan ibu Stefan.Dan sudah ada di mobil, perjalanan ke Jakarta.“Polisi, menangkap Joshua,” Stefan membuka obrolan sambil fokus menyetir.“Joshua?” Andini mengulang perkataan Stefan. Rasanya sudah lama sekali tidak mendengar kabar apa pun dari lelaki itu. “Tunggu. Ditangkap? Maksudnya ditangkap polisi?”Seingat Andini, Joshua dulu adalah dokter dan dari keluarga yang terhormat. Mana mungkin kalau tetiba lela

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status