Semua Bab Istri Kedua Tuan Stefan: Bab 91 - Bab 100

117 Bab

Tempay yang Nyaman

Season IIBab 91“Saya dengar apa yang mereka bicarakan tentang kamu,” Jeff berkata sambil menangkup wajah Andini yang sembab.Perkataan dan perlakuan Jeff yang seperti ini membuat Andini terpaku. Tidak tahu harus menjawab apa.“Kamu mau pulang atau mau lanjut bekerja?” tawar Jeff. “Tapi, aku tidak mau membuat kamu tidak nyaman.”Jadi Andini mengangguk, “Aku mau pulang saja.”“Baik. Saya ambilkan tas kamu. Kamu bsa tunggu saya di mobil,” ucap Jeff sambil memberikan kunci.“Thanks, Jeff,” Andini berkata dengan lirih. Lalu berjalan meninggalkan Jeff yang sedang mengangguk.Jeff menarik napas, menghadapi para karyawan yang usil dan suka gosip, sikap Jeff sudah jauh lebih dari kejam.Jeff masuk ke ruangan besar yang disekat kubikel.“Hari ini saya pulang cepat,” katanya lantang. “Dan tidak kembali lagi ke kantor. Saya minta kalian tetap kerja, semua laporan, pengajuan proposal tetap kirim ke saya, walau saya di rumah. Paham semua?”“Paham, Pak,” sahut semua karyawannya, sambil melihat ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

Hasil dari Pengkhiatan

Season IIBab 92Tentu saja Anya kaget ketika Felix datang ke kantornya. Dan menerobos masuk ke ruangan wanita itu.“Untuk apa kamu ke sini?” tanya Anya sinis dan galak.“Saya diminta Pak Stefan untuk mengambil alih Liberate,” jawab Felix tegas tatapannya tajam.“Omong kosong!” Anya mendesis, lalu mengambil ponsel yang ada di meja. Menelepon Stefan. Beberapa saat dia menunggu, tersambung juga ke Stefan.“Omong kosong apa yang kamu kasih ke saya, Stef?” tanya Anya tanpa sapaan atau salam layaknya suami istri.“Maksudmu omong kosong?”“Felix ada di depanku saat ini, apa maksudnya menggantikan posisiku?”“Ah, ya. Tadi saya baru dapat laporan berkala keuangan di Liberate. Satu bulan tidak ada perubahan, malah merugi, sepertinya saya tidak ingin Liberate jatuh lebih rugi lagi. Jadi, saya harap kamu mengerti, Felix akan menggantikan kamu di sana. Saya harap dalam beberapa bulan ke depan ada perubahan.”“Tapi, Stef, ini perusahaanku. Tahu?” desis Anya, Laras yang tadi ada di luar masuk ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

Hampir Putus Asa

Season IIBab 93 Beberapa bulan berlalu, Andini menjalani kehamilannya seperti calon ibu pada umumnya. Melindung bayinya dengan makanan bergizi dan jarang keluar rumah, karena di luar virus sangat berbahaya untuk ibu hamil.Di luar kekhawatiran Andini, Jeff selalu ada memberikan kenyaman, hingga kadang Jeff merasa kalau Andini adalah istrinya.“Jadi, bagaimana perasaanmu?” tanya Jeff ketika melihat Andini masuk ke dalam rumah. Jadwal periksa ke dokter hari ini.“Baik. Tinggal menunggu anak ini keluar,” jawab Andini bersungut. Terengah-engah, napasnya pendek. Matanya mendelik ke arah Jeff. Lalu duduk di sofa agar nyaman. Usia kandungannya sudah sembilan bulan.Jeff paham keadaan Andini. Walau kelihatannya hamil itu adalah hal yang membahagiakan. Nyatanya membawa seorang anak dalam perut adalah hal yang sulit.Jeff mengambilkan jus yang sudah dia buatkan dari kulkas.“Mungkin jus ini akan membuatmu lebih baik,” katanya sambil menyodorkan segelas jus mangga.Andini tersenyum menerima ge
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

Saat Dunia Berpaling

Season II Bab 94“Kamu bisa bekerja dengan Papi kalau kamu mau,” tawar Winata kepada Anya. Seolah papinya tidak peduli dengan segala keluh kesah Anya selama dua jam.Anya yang ada di depannya, mendengus, tidak mau menatap papinya lagi.Menyebalkan! Makinya dalam hati. Mereka bertemu untuk makan siang bersama di restoran baru atas rekomendasi Anya.“Papi pikir, kamu lebih suka dekat dengan Prayan,” timpal papinya, karena tidak ada jawaban sama sekali dari Anya.Anak semata wayangnya itu menghela napas. “Dia makin aktif. Kadang Anya merasa … kewalahan. Apalagi tidak ada Stefan.”“Nanti kamu akan terbiasa,” timpal papinya lagi. “Jangan pernah menyerah dalam hal mengurus Prayan. Dan Papi pikir sudah waktunya kamu memberitahukan Prayan siapa ayah kandungnya. Jangan biarkan anak itu tidak tahu siapa ayah kandungnya.”Suasana restoran tempat pertemuan mereka makin ramai pengunjung. Tempat ini terkenal karena makanan yang enak se-Jakarta. Namun, rasanya sama saja di lidah Anya.Entah apa tuj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Hari Bersama Anya

Season IIBab 95Beberapa tahun mengenal, Stefan tahu kalau saat ini Anya tidak dalam keadaan baik-baik saja."Beritahu saya kamu ada di mana, saya akan ke sana," kata Stefan tidak ada kompromi, langsung memutus pembicaraan.Anya kaget, melihat sekilas layar ponselnya. Stefan sudah tidak tersambung dengannya.Wanita itu lalu menghapus air mata, mengedikkan bahu. Maklum dengan sikap Stefan, Anya lalu membagikan lokasi tempatnya saat ini.Beberapa saat kemudian, Stefan muncul di tempat Anya sebutkan tadi.Kafe yang nyaman, untuk minum kopi. Anya berpikir, dia harus berpindah tempat, agar tidak penat.Cukup papinya dan Aska membuat Anya stres hingga dia tidak tahu harus bagaimana."Saya kagum, kamu masih tahu kopi favorit saya," puji Stefan ramah. Hal yang tidak biasa.Anya membalasnya dengan senyuman lebar, "Aku akan selalu ingat, pagi itu ... Kamu bilang, kurang tidur semalaman, paginya ada rapat direksi, dan si mbok membuat kopi terlalu manis."Stefan tergelak, sambil menatap cangkir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Hasrat Ingin Kembali Anya

Season IIBab 96 StefanPrayan pulang dengan hati yang senang tak terkira. Stefan menghadiahi dia banyak mainan.“Mama! Mama!” pekiknya sambil berlari kecil masuk ke dalam rumah.Anya menyambut Prayan, anak itu tidak pernah sebahagia itu. Rayan selalu bahagia bila dekat dengan Stefan.“Anak Mama,” ujar Anya yang membuka kedua tangan. Lalu Prayan menubruk Anya.“Rayan bawa mainan banyak,” katanya menggemaskan. Telunjuk kecilnya yang gemuk menunjuk ke arah pintu.Ada Stefan dan sopir yang disuruh membawakan barang yang dibeli oleh Prayan.“Wah, banyak sekali!” ujar Anya, matanya membeliak sopir itu sampai tidak terlihat saking banyak mainan yang dibeli.Prayan tersenyum makin lebar, lalu berlari memeluk Stefan.Anya mengucapkan terima kasih kepada Stefan, sementara Prayan ada dalam pelukannya.“Sepertinya kamu perlu mandi dan ganti baju,” kata Stefan lembut kepada Prayan.“Sama Papa aja,” rajuk Prayan manja.Stefan menatap Anya, meminta persetujuan. “Boleh. Hanya saja ….”Anya tersenyum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

Bayi yang Membuat Bahagia

Season II BAB 97 “Apa bapak mau masuk ke dalam ruang operasi?” tawar seorang perawat setelah brankar Andini sudah tidak ada di kamar bersalin.Jeff terus terang kebingungan ada rasa khawatir. Namun, Jeff bukan suaminya, jadi, dia tidak berhak masuk ikut melihat Andini dioperasi.“Apa Andini akan baik-baik saja kalau saya tidak di sana?”Perawat itu tersenyum. “Kondisi Bu Andini prima, dia akan baik-baik saja. Tapi, bapak sebagai suaminya jangan lupa berdoa agar istri bapak selamat, anak bapak juga sehat.”“Baik kalau begitu,” jawab Jeff sambil berjalan keluar dari kamar bersalin.Pertanyaan perawat tadi mengiang di telinga Jeff. Kata ‘bapak’ dan ‘anak’ rasanya Jeff senang mendengarnya.Di ruang tunggu operasi, Jeff menunggu dengan gelisah. Tidak bisa duduk, ada sesuatu yang mengganjal di bokongnya.Tidak lama terdengar tangis suara bayi, memecah kesunyian sore yang panas. Ruang tunggu yang sepi dan koridor rumah sakit yang temaram.“Apa itu …” tanya Jeff dalam hati, dia mengintip ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

Kejutan

Season IIBab 98“Apa proses perceraian kalian bermasalah?” ulang Jeff karena tidak ada jawaban dari AndiniAndini membuang pandangan sesaat, lalu menatap Jeff. “Dia … tidak mau menceraikanku, Jeff. Semua proses persidangan diulur. Hakim sudah memutuskan, tapi untuk Stefan selalu ada cara untuk mempertahankan hubungan brengsek ini.”Jeff memajukan badan, dahinya mengernyit. “Sebenarnya, apa yang ayahmu katakan benar. Kamu harus tenui dia. Bukan hanya mengabari.”Andini menggeleng, “Tidak bisa.”“Kenapa?” pertanyaan Jeff kali ini mendensak Andini. “Apa karena kamu masih mencintainya?”“Tidak. Aku hanya tidak ingin kalau Stefan suatu saat memohon agar aku kembali padanya.”Jeff menghela napas, “An … mungkin ini akan berbeda kalau kamu menemuinya langsung. Kamu bisa memberitahu betapa pentingnya perceraian ini untuk kalian.”“Mungkin semua akan berbeda kalau kalian saling membicarakan masalah ini,” tambah Jeff.Andini menatap Jeff seperti mengharapkan sesuatu. “Baiklah, aku akan mengatur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Kesedihan Jeff

Season IIBab 99“Dedek bayi!”Pekikkan Celine membuat Andini kaget, tidak sangka kalau Celine akan menemukan Adam.Veronica juga tidak menyangka dengan apa yang ada di rumah itu. Dia menatap Andini yang menunduk.“Dia anakku,” kata Andini ketika menggendong Adam, ada Veronica dan Celine.“Is he or she?” tanya Celine, suaranya yang cempreng selalu berhasil memecah kecanggungan antara mereka.“He, namanya Adam, kamu namanya siapa?” tanya Andini ramah. “Kamu cantik sekali,” pujinya sambil membelai rambut panjang indah Celine.“Terima kasih, Aunty. Boleh saya memegang Adam?”“Boleh,” izin Andini lalu duduk di sofa agar Celine bisa melihat dengan jelas.Veronica dan Dito diam, salin bertatap bergantian.Namun, tidak tahu apa yang ingin disampainkan.“Kalian pasti lapar, biar saya pesankan makanan,” ujar Andini.“Yes, Aunty! Saya lapar!” pekik Celine juga.“Sstt, Celine. Jangan teriak nanti adek bayi bangun.”“Tante pesankan makanan, ya. Supaya perutnya terisi lagi. Untuk sementara, tante
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-26
Baca selengkapnya

Bahagia di Atas Penderitaan Orang Lain?

Season IIBab 100 Andini tidak melihat ke arah jam dinding. Dia hanya mendengar gerungan mobil di garasi, dan dia tahu itu suara mobil Jeff.Andini dengan cepat bangkit dari rebah, keluar dari kamar dan membukakan pintu.Jeff terpaku ketika pintu rumah terbuka sendiri. Mulutnya menganga.Andini menggeser tubuhnya agar tidak menghalangi Jeff yang mau masuk ke dalam rumah.Tubuh Jeff beku, tidak tahu harus apa. “Um, kamu belum tidur?”“Aku terbangun karena Adam minta menyusu,” jawab Andini juga serba salah. “Masuk. Kamu—sudah makan?”Jeff menggeleng, “Saya kelaparan,” katanya mengiba, menyandarkan tubuhnya di daun pintu. “Apa kamu akan menolong saya?” Andini tersenyum, “Kalau begitu, ayo, kita makan, ini adalah mencamil tengah malam-ku, karena kelaparan setelah menyusui.”Andini menggandeng tangan Jeff untuk ke dalam rumah.“Aku punya bihun goreng, mi goreng, capcay dan udang, kamu mau makan apa?”Dahi Jeff mengerut, “Kamu beli makanan banyak sekali. Apa ada pesta?”Andini tersenyum,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status