Semua Bab Pengorbanan Makmum Kedua: Bab 1 - Bab 10

51 Bab

Bab 1

TapTapLangkah seorang wanita berkerudung hitam, serta pakaian hitam itu terlihat sangat panik, bagaimana tidak? Dia baru saja mendapatkan kabar kalau katanya sahabatnya itu tengah sakit keras.Anayah Mardan adalah seorang janda yang baru saja berusia 20 tahun, selama ini Anayah dan sahabatnya tidak pernah bertemu, namun sekalinya Anayah dapat kabar dia mendengar kalau sahabatnya Alya Rohalia tengah sakit keras."Mbak di mana ruangan pasien yang bernama Alya Rohalia, katanya dia ada di UGD?" sahut Anayah pada suster yang ada di sana."Sebelah sana Bu." jawab suster itu menunjuk pada salah satu ruangan yang lumayan dekat dari sana.Anayah yang kerap di panggil Naya itu berjalan ke arah sana.Naya ragu saat dia sudah ada di depan pintu ruangan UGD itu.TokkTokkNaya memutuskan untuk mengetuk pintu terlebih dahulu. namun, saat ini seorang laki laki dengan perawakan tegap tinggi membukakan pintu ruangan itu."Siapa?" tanya Ilyas Syafar Marwansyah."Siapa mas?" sahut seorang wanita dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 2

Naya masih ada di sana dia membantu sahabatnya itu, bahkan Naya juga membantu Alya mandi dan mengganti pakaian.Mereka tidak merasa canggung apa lagi dahulu mereka sering mandi bersama.Alya dan Naya sudah saling kenal sejak sekolah dasar.Orang tua Naya sudah tiada dan Naya hanya tinggal dengan Neneknya, hingga saat itu orang tua Alya merasa sangat kasihan pada Naya hingga mereka menyayangi Naya seperti Alya."Nay, kalau kamu ada pertanyaan silahkan tanya saja pada mas Yash, takutnya ada yang kamu gak paham." ucap Alya.Naya bingung dia langsung menatap pada suami dari Sabahatnya itu."Boleh?" tanya Naya.Mulai saat ini Naya sudah menyiapkan pertanyaan untuk calon suaminya nanti, dan mungkin sekarang adalah waktunya melontarkan beberapa pertanyaan itu.Naya duduk di sofa yang ada di sana, Yash terlihat sangat canggung menatap pada Naya yang saat ini duduk di sampingnya."Baiklah mas Yash ada beberapa pertanyaan yang mau saya lontarkan pada, Mas." ucap Naya."Apa?" ketus Yash."Berapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-18
Baca selengkapnya

Bab 3

Ilyas menatap pada Naya yang saat ini ada di belakangnya. "Aku akan coba bujuk." sahut Ilyas."Terima kasih." ucap Naya.Sedangkan di dalam ruangan saat ini Alya bicara tentang niatnya itu pada Lia yang tak lain adalah ibunya."Bagaimana Mah?" tanya Alya."Tidak mungkin Alya, dia itu sahabat kamu mungkin dia sudah menganggap kamu saudaranya!" sahut Lia."Tapi mah, coba mamah pikiran bagaimana perasaan mas Yash saat ini, dia butuh pendamping mah, wanita yang sehat yang bisa buat dia menjadi seorang ayah, bukan wanita seperti aku yang sakit sakitan dan mungkin sebentar lagi aku akan mati." keluh Alya."Kamu tau Naya itu siapa, kalau dia sayang pada suami mu, dan dia ingin memiliki suami kamu bagaimana?" tanya Lia menatap sinis."Aku gak perduli pada hal itu mah, hanya saja saat ini yang paling penting adalah mas Yash menikah lagi." putus Alya."Ck kamu ini, kamu pikir dengan seperti ini Ilyas tidak akan mencampakkan kamu, hah? berpikir logis Alya, kamu sakit sekarang sudah syukur kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-18
Baca selengkapnya

Bab 4

Naya menengadah tangannya untuk menerima Ilyas yang sekarang membuka penitinya."Banyak sekali!" gumam Ilyas."Entah, yang masang mua nya." jawab Naya.Ilyas tidak bicara lagi dia hanya diam saja sambil mencabuti peniti."Bolehkah aku membawa putri aku datang ke sini?" tanya Naya."Di mana anak mu?" tanya Ilyas."Di kampung, kira kira dua sampai tiga jam untuk datang kemari." jawab Naya."Bawa saja." ucap Ilyas."Ya, besok aku akan meminta bibi untuk datang kemari membawa Zoya." sahut Naya."Bibi?" tanya Ilyas."Ya bibinya suami aku." ucap Naya namun dia baru ingat kalau dia adalah istri Ilyas bukan istri laki laki yang dahulu meninggalkan dia dan Zoya."Maksudnya, Bibinya mantan suami aku." ucap Naya lagi.Ilyas tidak bicara lagi, dia belum bisa menerima kehadiran Naya, semua perbuatan dia pada Naya itu adalah sebuah perintah dari Alya."Sudah?" sahut Ilyas."Terima kasih mas." ucap Naya."Sama sama." ucap Ilyas.Naya membuka kerudungnya setelah Ilyas pergi dari sana, Naya membuka ga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-18
Baca selengkapnya

Bab 5

Pagi harinya terlihat kalau jam dinding menunjuk pada pukul empat pagi, Naya saat ini tengah menantikan sholat subuh.Naya melakukan tadarus Al Qur'an untuk mengisi waktu luang selama dia menunggu waktunya adzan.Quran surat Al waqiah terdengar dari suara Naya yang saat ini matanya fokus pada Al Qur'an.Ilyas terbangun karena suara lantunan ayat suci yang Naya lantunkan itu, Naya bukan seorang wanita yang lulusan pesantren, hanya saja Naya bisa membaca Al Qur'an walaupun banyak huruf yang salah saat dia ucapkan.Ilyas langsung menuju ke kamar mandi, dia mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat subuhnya.Jujur saja Ilyas merasa sangat terkejut karena Naya dan Alya begitu banyak berbeda.Selama ini tak pernah Alya melaksanakan sholat, terkadang saat Ilyas meminta Alya sholat dia selalu menolak dengan banyak alasan.Hingga saat itu Ilyas merasa bosan meminta istrinya untuk melaksanakan Sholat, terlalu banyak alasan hingga Ilyas siap menanggung kesalahan Alya bahkan dia juga siap menangg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-18
Baca selengkapnya

Bab 6

Di rumah sakit Naya baru saja datang bersama dengan Zoya, saat ini Ilyas berada di sana karena tengah bekerja dari laptop."Naya!" sahut Alya."Assalamualaikum Al." ucap Naya."Waalaikum salam." sahut Ilyas yang hanya Ilyas yang menjawab salam dari Naya."Ini anak kamu?" tanya Alya menatap pada gadis kecil."Ya dia Zoya, putri aku." ucap Naya."Wah gadis kecil, sini sama Ibu." ucap Alya meminta Zoya untuk mendekat.Naya mengarahkan Zoya untuk mendekat pada Alya yang saat ini hanya bisa diam di atas ranjang."Tante kenapa?" tanya Zoya gadis kecil itu bertanya."Panggil aku Ibu ya." ucap Alya tersenyum pada Zoya."Ibu gak papa, cuman lagi sakit saja." ucap Alya."Oh." ucap Zoya yang langsung menyalami tangan Alya.Zoya juga mendekat pada Ilyas yang saat ini tengah duduk, Zoya langsung menyodorkan tangannya meminta Ilyas untuk meraih tangan bocah itu supaya Zoya bisa menyalaminya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya

Bab 7

Kemoterapi yang di lakukan Alya telah selesai, saat ini Alya mengeluh kalau setelah kemoterapi dia sering merasakan rambutnya yang semakin rontok, bahkan giginya juga ada beberapa yang copot.Naya merasa sangat sedih melihat kondisi sahabatnya, dia tidak yakin kalau Alya bisa sembuh seperti dahulu lagi.Dengan kondisi dirinya yang sangat memburuk semakin harinya.Bahkan penyakitnya semakin cepat berkembang."Nay, rasanya aku mau jalan jalan?" ucap Alya."Kenapa harus jalan jalan?" tanya Ilyas keberatan."Mas aku hanya mau menghirup udara segar, lagian aku lama di sini, aku rindu udara segar." ucap Alya."Baiklah aku akan antar." ucap Naya antusias.Ilyas memutar bola matanya malas dia langsung membantu istrinya itu untuk duduk di kursi roda, "Hati hati!" ucap Ilyas."Ya mas." ucap Alya.Naya mengambil kerudung pashmina panjang, dia langsung memakaikannya pada Alya."Pakai ini supaya kamu tidak d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya

Bab 8

Di apartemen yang akan Naya tempati, Apartemen itu sangat besar bahkan Naya kagum melihat kemewahan apartemen itu."Maaf hanya ini yang bisa aku berikan, oh ya apartemen ini milik perusahaan jadi tetangga di sini adalah teman kerja aku, tolong jangan bilang apa pun pada mereka, usahakan kalau mereka tidak tau kamu siapa." sahut Ilyas."Ya mas." ucap Naya.Naya tersenyum tipis menangapi hal itu."Bukan hanya turun ranjang, aku juga bahkan istri yang di rahasiakan!" batin Naya.Naya menyelimuti Zoya yang baru saja tertidur di kamar apartemen yang besar itu.Naya ingat pada obat yang Alya berikan padanya, saat ini Naya akan memasak untuk suaminya itu."Mas mau makan apa?" tanya Naya."Gak usah aku gak lapar." jawab Ilyas."Tapi mas kamu belum makan." sahut Naya."Baiklah buatkan apa saja!" titah Ilyas.Naya berjalan ke arah dapur dia tadi sempat belanja terlebih dahulu jadi setidaknya dia punya bahan ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-03
Baca selengkapnya

Bab 9

Beberapa hari kemudian Naya tidak bertemu lagi dengan Ilyas, siang hari Naya selalu datang ke rumah sakit karena dia akan merawat Alya.Dan setelah malam dia pulang ke apartemennya bersama dengan Zoya putrinya.Selama beberapa hati itu, Naya tidak bertemu dengan Ilyas bahkan setelah malam itu mereka tidak saling bercengkrama lagi."Al, mau makan yang lain?" tanya Naya."Tidak Nay, terima kasih. Oh ya aku akan bujuk mas Yash agar mau meminta maaf pada kamu." sahut Alya."Tidak apa Al." Naya menyimpan piring bekas makan Alya.Alya di siang hari hanya di temani oleh Naya dan di malam hari di temani bi Yeti dan Ilyas yang setiap hari pulang ke sana.KrettPintu ruangan Alya ada yang membuka dari luar, ternyata Ilyas pulang di sore hari tidak pulang larut malam lagi."Mas?" ujar Alya yang langsung menyambut suaminya dengan senyuman."Bagaimana hari ini ada yang sakit?" tanya Ilyas mencium kening Alya padahal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-04
Baca selengkapnya

Bab 10

"Dia sudah punya Boneka, mas." jawab Naya.Ilyas dengan cepat memakan makanan itu, hingga selesai dia langsung masuk ke dalam kamar Zoya yang saat ini tengah marah pada mamahnya."Zoya?" panggil Ilyas yang langsung membuat bocah kecil itu menatap padanya."Kamu mau boneka yang mana? Biar papah yang akan belikan." ujar Ilyas.Mata Zoya berbinar dia langsung mengambil ponsel Ilyas yang isinya gambar boneka semua."Yang ini bagus pah." ujar Zoya."Yakin mau yang ini?" tanya Ilyas.Zoya mengangguk yakin, dengan cepat Ilyas memesankan boneka yang besar itu, Ilyas sangat sayang pada Zoya. Bahkan dia juga sudah menganggap Zoya bagaikan anaknya sendiri.Ilyas memang sangat menginginkan seorang anak hanya saja sudah beberapa tahun ini dia belum juga mempunyai anak dari Alya.Ilyas tidak memaksakan kehendak. Dia hanya berpikir mungkin belum rezeki dia untuk mempunyai anak.Tak bisa di pungkiri kalau saat ini Ilyas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status