Semua Bab Pengorbanan Makmum Kedua: Bab 21 - Bab 30

51 Bab

Bab 21

PrakkNaya tidak sengaja menyenggol gelas dan membuat gelas itu jatuh ke lantai.Raka yang mendengar suara itu langsung bangun dan melihat ada apa di dapur."Naya, ada apa?" Tanya Raka."Eh Mas, ini gelas jatuh! Mas kenapa bangun?" Tanya Naya."Aku terkejut mendengar suara." Jawabnya.Naya mengambil gelas yang sudah tergeletak di lantai, untungnya gelasnya tidak pecah."Mas, tidur lagi saja." Sahut Naya yang merasa risih kalau Raka melihatnya seperti itu.Naya tidak terbiasa dengan laki laki lain. Jadi, rasanya dia sangat takut kalau keluarga Ilyas ada yang melihat dia berduaan."Baiklah, aku tidur lagi." Raka kembali ke sofa yang menjadi tempat dia untuk tidur.Naya hanya menghela nafasnya kasar, dia menatap pada pintu kamar Mijan dan kamarnya yang masih tertutup rapat.Naya meminum air dan kembali lagi ke kamarnya, dia menatap pada Raka yang sudah tertidur lagi di Sofa."Rasanya aku s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-17
Baca selengkapnya

Bab 22

SATU BULAN KEMUDIAN..Kabar kepulangan Alya membuat semua orang bahagia, terutama bagi keluarga dan sahabat sahabatnya.Bahkan, Ilyas juga membuat acara yang sangat meriah untuk menyambut kepulangan Alya.Yang dahulunya semua orang berpikir kalau Alya mustahil untuk sembuh, tetapi sekarang mereka percaya kalau di dunia ini tidak ada yang mustahil.Alya sangat kagum pada acara yang di buat oleh suaminya itu, dia bahkan sampai terharu karena semua temannya juga menyambut kepulangan dia."Mas, terima kasih ya." Ungkap Alya."Sama sama sayang, aku senang sekali kamu pulang dan sembuh total.""Ya, aku juga." Acaranya semakin meriah saat mereka semua di jamu dengan sangat baik di kediaman Alya yang sangat besar itu.Bahkan, Naya sampai kagum pada kediaman Alya yang sangat besar itu, dari kecil Alya sudah kaya dan tidak heran kalau sudah besar pun Alya masih sangat kaya.Ilyas tau kalau sejak tadi ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 23

Malam ini Naya merebahkan tubuhnya di atas ranjang bersama dengan Zoya. Naya merasa kalau dia sangat canggung berada di rumah Alya. "Kenapa aku merasa canggung berada di rumah ini?" gumam Naya. Sedangkan saat ini Ilyas menatap pada Alya yang tengah duduk di ranjang. "Sayang, aku bahagia karena kamu bisa pulang." Ilyas tersenyum. "Ya mas, aku juga!" Namun, Ilyas malah ingat pada Naya yang saat ini mungkin belum tertidur. "Sayang, aku mau mengambil laptop di mobil. Bentar ya," ucap Ilyas. "Ya mas." Ilyas keluar dari sana, tapi saat ini Ilyas tidak keluar dari rumah. Dia malah masuk kedalam kamar yang di tempati oleh Naya dan Zoya. "Mas," sahut Naya. Ilyas menempelkan jarinya ke bibirnya. "Jangan berisik!" pinta Ilyas. Ilyas duduk di ranjang samping Naya yang masih bingung dengan sikap Ilyas. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya

Bab 24

Naya tidak bisa pulang karena saat ini di rumah Alya tidak ada orang. Naya tidak tega membiarkan Alya sendirian, walaupun ada Bi Yeti dan pembantu yang lain. Tetap saja, Alya harus ada teman untuk dia bicara dan bercerita. Naya dan pak Mijan memutuskan untuk pulang setelah Ilyas pulang saja. Sedangkan orang tua Alya sudah pergi karena banyak pekerjaan, Rani juga sama dia ada pekerjaan sekarang. "Bagaimana kandungan kamu?" tanya Alya. "Alhamdulillah, sehat." jawab Naya sambil tersenyum pada Alya. Begitu pula dengan Alya yang bersikap sangat baik pada Naya. Tapi sayangnya, Alya lupa kalau Naya adalah sahabat masa kecilnya. Naya tau bagaimana ekspresi wajah Alya saat dia marah dan tengah menahan amarah. Semuanya sudah Naya ketahui sejak mereka masih berteman dahulu. Naya mengambil buah buahan yang sudah di kupas dan memberikannya pada Alya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya

Bab 25

Naya masuk ke apartemennya, dia menyalakan lampu supaya ruangan itu terang. Saat ini Raka membawa Zoya untuk membeli cemilan terlebih dahulu ke mini market. Sedangkan Naya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu ke apartemennya. Naya merasa sangat lelah sekali, padahal sejak tadi dia hanya diam dan duduk saja di rumah Alya. "Astaghfirullah, kenapa badan ini terasa pegal pegal?" gumam Naya. Namun, saat Naya berjalan kearah dapur. Saat ini terlihat ada seorang laki laki yang sangat Naya kenal berada di sana sambil memegang pisau yang biasa Naya gunakan untuk masak. "Mas," gumam Naya. "Aku mau minta uang!" ujarnya. "Gak, aku gak punya uang!" bantah Naya. Naya memundurkan langkahnya kebelakang dengan perlahan, tapi sayangnya laki laki itu langsung mendorong Naya hingga membuat Naya terjatuh kelantai. Bukan itu saja, saat Naya akan bangun l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-21
Baca selengkapnya

Bab 26

Dokter yang tadi menangani Naya, akhirnya keluar juga dari dalam ruangan. "Dok, bagaimana kondisi Naya?" tanya Ilyas yang langsung memburu pada dokter yang baru saja keluar. "Pak, Bu Naya tidak kenapa kenapa. Dia hanya mengalami luka di tangannya, kami sudah mengobati lukanya, mungkin sebentar lagi akan sadar." jawab Dokter itu. "Terima kasih, Dok." ucap Ilyas yang merasa lega dengan ucapan dokter itu. "Tapi Dok, luka apa yang ada ditangannya?" tanya Ilyas. "Lukanya seperti terluka karena pisau atau benda tajam." ujar Dokter. Ilyas menghela nafasnya kasar, Naya memang benar benar menderita karena menikah dengan laki laki yang bernama Zidan itu. "Apa kamu mau laporkan mantan suami Naya?" tanya Raka. "Entahlah Raka, aku harus bertanya pada Naya dahulu." ucap Ilyas. "Ya kau benar," sahut Raka. Ilyas dan Raka masuk kedalam ruangan Naya, terliha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-22
Baca selengkapnya

Bab 27

Malam ini Naya sudah boleh pulang, Ilyas menemani Naya malam ini karena takut kalau mantan suami Naya akan kembali lagi.Ilyas merasa kalau Naya marah padanya, terlihat sejak tadi Naya tidak bicara sepatah kata pun pada Ilyas.Wanita mana yang akan rela kalau suaminya tidak mengakui dirinya dan anak yang tengah di kandungnya.Naya sedih karena tak di anggap oleh Ilyas, bukan apa apa. Jika saja Ilyas tidak mengakui Naya sebagai istrinya mungkin Naya tidak akan marah.Tapi ketika Ilyas tidak menganggap Anak itu anaknya, seketika Naya merasa tidak terima akan hal itu."Maafkan aku, Nay." ucap Ilyas.Hanya diam saja yang Naya lakukan, dia hanya menjadikan diam sebagai rasa kecewa yang sangat besar."Aku minta maaf," ucap Ilyas lagi.Naya merebahkan tubuhnya memunggungi Ilyas, tak menyerah. Ilyas mendekat pada Naya."Sayang, maafkan aku. Tadi aku juga mau jujur tapi bagaimana lagi karena aku takut Raka tau semuanya." papar Ilyas."Ya aku paham. Mas, gak masalah karena kan aku cuman istri k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-23
Baca selengkapnya

Bab 28

Sesampainya di acara yang meriah itu, ternyata saat ini Naya tidak bisa masuk karena alasan undangan hanya untuk dua orang dan itu hanya pasangan suami istri saja. Sedangkan Ilyas dan Alya sudah masuk terlebih dahulu kedalaman, Naya hanya bisa menatap pada kedua penjaga di sana. "Saya pembantu Nona Alya," Naya mencoba menjelaskan. "Maaf Nona, tapi ini sudah kebijakan dari pemilik acara." ucap salah satu dari penjaga itu. Tiba tiba Raka datang kesana. "Dia pasangan saya," Raka langsung menyodorkan surat undangannya. "Baik, silahkan masuk tuan." ucapnya mempersilahkan. Naya dan Raka masuk kedalam, tapi Naya menghentikan langkahnya. "Mas, aku gak papa gak masuk juga." ujar Naya. "Kenapa?" tanya Raka. "Mas datang ke sini pasti sama pasangannya kan? Bagaimana mungkin Mas masuk sama aku? Terus pasangan Mas, bagaimana?" cecar Naya memberikan pertanyaan pada Raka. "Tidak masalah, aku belum punya pasangan. Jadi, bisa kan aku menganggap kamu pasangan aku?" tanya Raka. Naya hanya ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya

Bab 29

"Kak apa kakak melihat wanita yang memakai kursi roda?" tanya Naya yang saat ini tengah mencari Alya yang tidak ada di tempat tadi.Tapi jawaban dari semua orang hanya gelengan kepala saja, mereka tidak melihat Alya di mana pun."Astaghfirullah, tadi keasikan ngobrol sama kakak itu, jadi aku lupa pada Alya." gumam Naya.Naya terus bertanya pada semua orang, tapi ada seorang wanita yang saat ini tengah melihat gerak gerik Naya."Nona lihat wanita yang memakai kursi roda?" tanya Naya."Kamu orang baik," ucap wanita itu.Naya heran mendengar jawaban dari wanita itu, tapi Naya hanya bisa tersenyum saja."Wanita yang kamu cari ada di sana." ucapnya."Terima kasih Nona," ucap Naya."Panggil aku Mutia, jangan Nona." ujar Mutia."Terima kasih Mutia, aku harus ke sana dulu, sekali lagi terima kasih." sahut Naya yang langsung berlari ke arah yang barusan Mutia tunjuk.Naya melihat Alya yang baru saja keluar dari sebuah ruangan di hotel itu."Al, kamu kemana saja?" tanya Naya.Alya hanya terseny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

Bab 30

Sudah beberapa hari berlalu, Naya merasa sangat kesepian sekarang. Semenjak perpisahan malam itu, tidak ada laki pesan dari Ilyas. Bahkan, pesan dari Naya saja tidak pernah di balas oleh Ilyas, bukannya Naya menuntut akan kabar dari Ilyas. Tapi kondisinya berbeda, saat malam itu mereka berpisah. Ilyas dalam keadaan marah besar pada Naya. Hingga saat ini Naya yakin kalau Ilyas masih sangat marah padanya. Naya juga tak punya alasan untuk datang ke rumah Alya, karena selama beberapa hari ini Alya juga tak pernah menghubungi dia lagi. "Apa Mas Yash kecewa ya?" tanya Naya menatap pada jendela dari kamarnya yang memperlihatkan pemandangan indah. Naya melihat ke arah bawah, terlihat banyak sekali mobil yang berlalu lalang. Naya tinggal bersama dengan Rani di sana. Karena Ayah mertuanya berada di rumah Alya, untuk masalah itu Naya tidak mempermasalahkan di mana Ayah akan tinggal. Hanya saja, Naya masih bingung pada Ilyas yang marah sampai segitunya pada dia dan bayinya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status