Home / Pernikahan / Pengorbanan Makmum Kedua / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pengorbanan Makmum Kedua: Chapter 11 - Chapter 20

51 Chapters

Bab 11

Bi Yeti datang ke sana, sore ini Lia pulang karena di sana ada Naya dan Bi Yeti juga.Alya tidak perduli dengan siapa dia di rumah sakit, karena selama ini dia cukup malu untuk menyusahkan orang orang di sekitarnya."Nay, apa ada perubahan pada perut kamu?" tanya Alya.Naya sebenarnya sedikit syok saat mendengar hal itu, Apa maksud Alya bertanya kalau perutnya ada perubahan? Padahal Naya tidak sedang hamil."Maksud kamu apa?" tanya Naya."Kapan kamu punya anak, aku lihat mas Yash suka pada Zoya, makannya aku mau kamu berikan dia anak, Nay." ujar Alya."Aku tidak berjanji Al, aku juga dulu tidak langsung punya Zoya, harus menunggu beberapa bulan dulu." Naya menatap pada Alya yang terlalu berharap padanya."Tidak masalah, yang paling penting kamu harus ikut program kehamilan, aku ingin anak laki laki." Alya memohon pada Naya dengan sedikit memaksa."Aku tidak janji!""Mungkin Nona Naya menghalangi kehamilan No
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 12

Pagi ini kira kira pukul empat pagi, Naya sudah terbangun dia akan melaksanakan Sholat subuh, tapi saat ini Ilyas mengajak dia ke mushola yang ada di rumah sakit itu. Ilyas sudah ijin lebih dahulu pada Alya, bahkan dia sudah pergi dari sana lebih dahulu. Naya menenteng mukenanya, saat ini dia akan ke mushola. "Naya?" sahut Alya. Naya menatap pada Alya yang memanggilnya. "Ada apa Al?" tanya Naya mendekat pada Alya, Naya tersenyum sambil membenarkan selimut Alya yang tidak menutupi kaki Alya. "Sekarang kamu minta mas Yash mengantarkan kamu pulang, jangan lupa berikan obat yang ada di laci itu di minumannya." pinta Alya. Naya membuka obat yang ada di laci itu. "Apa ini?" tanya Naya. "Obat perangsang, dan yang satunya lagi adalah obat penyubur kandungan." jawab Alya. Naya bingung, entah ada apa dengan sahabatnya itu, sekarang dia merasa kalau Alya memaks
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 13

Sore harinya...Naya menatap pada Alya yang sejak tadi hanya diam saja sambil menunggu waktu dia minum obat."Al, bisakah aku minta uang pada mas Yash?" Tanya Naya yang langsung di tatap oleh Alya dan Bi Yeti."Untuk apa?" Tanya Alya yang terdengar sangat ketus pada Naya."Untuk aku kirimkan pada bibinya Zoya, sebelumnya Zoya di tanggung oleh Bibinya. Jadi, aku mau ganti uang itu." Ujar Naya.Alya hanya bungkam tidak bicara sepatah kata pun.Namun, saat ini Ilyas baru saja masuk kedalam ruangan Alya karena Ilyas baru saja pulang bekerja."Assalamualaikum." Sahut Ilyas."Waalaikumsalam." Jawab Naya, dan hanya Naya saja yang menjawab.Satu adegan yang tidak bisa Naya hentikan saat ini.Tiba-tiba saja Ilyas mendekat padanya dan langsung menyodorkan tangannya pada Naya.Naya sempat memandang Alya sekilas, tapi dia langsung menyalami tangan suaminya itu dengan takzim.Terlihat kalau saat ini Alya
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Bab 14

"Ayah, Rani. Makanlah!" Ucap Naya sambil menyajikan makanan pada kedua keluarga Ilyas itu. "Berapa uang yang diberikan Ilyas padamu?" Tanya Pak Mijan. "Ada apa, Ayah?" Tanya Naya heran. "Ilyas kan punya istri dua, apa lagi Alya sakit. Sudah pasti kamu hanya di biayai sedikit kan?" Tanya Pak Mijan. "Alhamdulillah cukup untuk makan, Ayah." Ucap Naya. Pak Mijan menatap sendu pada Naya, jika di bandingkan Naya lebih baik dari pada Alya. Walaupun, Alya juga baik tetapi tetap saja Alya berbeda dengan Naya. "Tolong jaga Ilyas ya." Ucap Pak Mijan. "Ya pak." Ucap Naya. Malam harinya, Naya berbaring di atas kasur yang di sampingnya ada Rani dan Zoya. Sedangkan mertuanya tidur di kamar yang biasa Zoya tempati. "Tidurlah Rani." Ujar Naya. "
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Bab 15

Pagi harinya... Ilyas sudah bersiap akan pulang ke apartemen Naya, tetapi sayangnya. Saat ini Alya mengeluhkan rasa sakit pada kepalanya. Ilyas sangat cemas karena melihat Alya yang terlihat sangat kesakitan. "Sayang, kamu masih sakit?" Tanya Ilyas panik. Alya hanya mengangguk sambil memegang kepalanya, Ilyas langsung menekan tombol guna memanggil dokter yang akan menangani Alya. Beberapa dokter langsung datang ke sana, mereka langsung mengobati Alya yang katanya sakit di kepalanya. "Aku gak mungkin meninggalkan Alya untuk menemui Naya." Gumam Ilyas yang masih berpikir tentang rencana dia. Ilyas mengambil ponselnya, dia menghubungi nomor rekan kerjanya untuk meminta ijin karena dia tidak akan masuk kerja. Ilyas mendudukkan tubuhnya di atas sofa yang ada di rumah sakit itu. Dia menatap pada Alya yang masih di periksa oleh dokter. **
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 16

Sedangkan saat ini di ruangan lain....Ilyas menatap pada Dokter yang baru saja mengecek urin Naya.Naya bukan kali pertamanya melakukan hal ini, dia takut kalau harapan Ilyas tidak terkabulkan."Selamat pak, anda akan punya bayi." Hanya beberapa kata itu yang sejak dahulu Ilyas ingin dengar dari dokter.Sayangnya, perkataan itu bisa dia dengar setelah dia bersama dengan Naya."Alhamdulilah, terima kasih Tuhan." Gumam Ilyas.Tak di sangka, bahkan Ilyas sampai menangis karena merasa terharu kalau dia akan punya anak.Ilyas mendekat pada Naya, tanpa Naya sadari Ilyas langsung memeluk Naya dan menumpahkan semua Air matanya pada Naya."Terima kasih, sayang." Ucapan itu terdengar indah di telinga Naya.Rasanya Naya seolah mempunyai Ilyas seutuhnya."Akhirnya, aku bisa punya anak juga." Ucap Ilyas."Ini keberuntungan yang double bagi Bapak, karena istri pertama bapak akan segera sembuh dan istri kedua bapa
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 17

Prakk"Kenapa jadi seperti ini?" Geram Alya."Nona, tenanglah." Ujar Bi Yeti.Lia datang kesana sambil membawa obat untuk Alya."Sudah marahnya? Alya, sejak dahulu Naya maupun Ilyas sudah saling menolak untuk menikah. Tapi, kamu kan yang minta mereka untuk menikah. Jadi jangan marah marah karena biang keroknya adalah kamu!" Lia berucap seolah menyalahkan Alya.Alya menatap geram pada Mamahnya."Pokoknya aku mau anak yang ada dalam kandungan Naya itu menjadi anak aku!" Alya berucap tanpa memikirkan apa pun."Al, lagian kamu harusnya itu senang! Karena Ilyas tidak menalak kamu saat tau kalau Naya bisa hamil anak dia. Apa kamu mau Ilyas tau kalau sejak awal kamu tidak bisa punya anak?" Tanya Lia.Alya terdiam, hal inilah yang sejak lama Alya sembunyikan dari suaminya.Alya menutupi kekurangannya hanya untuk membuat Ilyas tetap bertahan dengannya."Kamu mau Ilyas kecewa sama kamu?" Tanya Lia lagi."Arghh
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 18

"Mas, apa kamu akan bekerja?" Tanya Naya menatap pada suaminya. Ilyas menganggukan kepalanya. "Aku akan bekerja, tapi aku akan ke rumah sakit dulu." Ujar Ilyas. "Oh." Hanya itu yang Naya ucapkan. "Kenapa?" Tanya Ilyas menatap pada Naya dengan penuh tanya. Sebenarnya entah kenapa Naya malah merasa cemburu kalau Ilyas datang menjenguk Alya. Padahal Naya juga tau kalau Alya itu adalah istri pertama Ilyas. Naya menggelengkan kepalanya, dia langsung berjalan menuju dapur untuk memasak makanan. Tapi sayang, Indra penciuman Naya sangat sensitif. Dia mencium asap nasi yang baru saja matang, hal itu malah membuat dia mual. Ohekk Ohekk Naya sampai memuntahkan isi dalam perutnya karena tak kuat dengan rasa mualnya. "Naya, kamu kenapa?" Ilyas datang dengan wajah yang cemas. Ilyas mendekat pad
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 19

DrttSatu pesan masuk ke ponsel Ilyas.{Mas, pulang ke apartemen gak? Kalau pulang ke sini tolong belikan aku buah kiwi, ya Mas. Kayanya aku ngidam buah Kiwi.} pesan dari Naya.Ilyas tersenyum saat melihat pesan itu, dia paham pada apa yang Naya rasakan.Ilyas pernah mendengar dari teman temannya kalau wanita ngidam tidak di kabulkan keinginannya.Maka akan membuat wanita hamil menjadi negatif thinking, bahkan sampai membuat mood ibu hamil buruk.{Ya, aku akan belikan.}{Yang lain mau?} Pesan dari Ilyas lagi.Ilyas dengan cepat pulang dari pengusahaan tempat dia bekerja.Ilyas mampir ke super market untuk membeli buah yang Naya inginkan.Ilyas melihat lihat buah buahan segar yang berjajar rapi di etalase kaca di toko itu.Ilyas mengambil beberapa buah buahan, Ilyas juga membelikan buah kesukaan Alya."Mas Ilyas!" Sapa seseorang pada Ilyas."Ehh, Bu Oktaf." Ujar Ilyas membalas sapaan dari
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 20

Alya turun dari ranjang, dia seolah terobsesi untuk sembuh.Alya tidak berpikir kalau dia masih sangat lemah sekarang.BrughhAlya terjatuh ke lantai yang di bawahnya banyak sekali pecahan gelas yang tadi dia lempar."Non.." Teriak Bi Yeti menatap Alya dengan panik.Ilyas berjalan menuju ke arah ruangan Alya, dia memang sedikit lama di apartemen karena dia baru saja menghabiskan waktu bersama dengan Naya dan bayinya.Ilyas merasa bahagia karena sudah menjadi Papah yang ada di saat bayinya tumbuh kembang dalam perut.Ilyas hanya senyum senyum sendiri, saat membayangkan bagaimana manjanya Naya pada dirinya sekarang."Rasanya baru sebentar pergi, aku sudah ingin bertemu Naya lagi." Gumam Ilyas.Pintu ruangan Alya terbuka, Ilyas masuk kedalam. Tak ada apa pun yang terjadi di sana, semuanya terlihat baik baik saja."Sayang, aku bawakan buah buahan." Ujar Ilyas.Alya bangun dari tidurnya, di
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status